Peningkatan Potensi Pariwisata Puncak Kleco, Dukuh Duwet, Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, D.I Yogyakarta oleh Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga
Keywords:
peningkatan potensi tempat wisata, puncak kleco, wisata ruang terbuka.Abstract
Era milenial menyebabkan kebutuhan masyarakat akan suatu kegiatan Srefreshing atau penyegaran secara fisik maupun batin yang berupa kegiatan berlibur meningkat dengan pesat. Akhir pekan menjadi salah satu waktu yang ditunggu-tunggu untuk melepas penat, setelah lima hari bergulat dengan pekerjaan. Bagi yang ingin berlibur, tersedia dua pilihan tempat, yaitu tempat liburan yang bersifat indoor (dalam ruangan) dan outdoor (luar ruangan). Era digital, menyebabkan masyarakat sekarang ini lebih condong pada tempat wisata yang bersifat outdoor yang dianggap menawarkan konsep kembali kepada alam, namun dengan kemasan yang bersifat modern. Tingginya minat terhadap tempat wisata di ruang terbuka, menjadikan masyarakat kini saling berlomba untuk menggali potensi alam di masing-masing tempat tinggal sehingga layak untuk menjadi tempat wisata dengan konsep ruang terbuka. Puncak Kleco telah berdiri sejak tahun 2015, namun mengalami stagnansi pada tahun 2017. Tahun 2018 ini, kami mendapat kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam upaya meningkatkan potensi Puncak Kleco sehingga menjadi tempat wisata ruang terbuka yang mampu dikenal oleh masyarakat luas. Dengan eksisnya Puncak Kleco, maka akan membuka peluang usaha dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar Puncak Kleco. Sehingga masyarakat mampu mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Usaha yang kami lakukan selama KKN UIN Suka angkatan 96 ini berlangsung adalah pembuatan banner denah wisata Puncak Kleco, banner ojek wisata Puncak Kleco, pemasangan lampu taman di Puncak Kleco, kegiatan piket bersama di sekitar Puncak Kleco dan ikut serta dalam kegiatan budaya Tradisi Tandur Wiwit Angler Kleco I sebagai ajang memromosikan Puncak Kleco, ikon bukit bintang di Kulon Progo. Metode pelaksanaan kualitatif lebih ditekankan dalam pelaksaan kegiatan ini, karena hasil bukan berdasarkan jumlah tetapi kualitas dari program tersebut.