Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas <p>Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat menerbitkan hasil penelitian seluruh Tenaga pendidik, mahasiswa, serta sivitas akademika dalam bidang pengabdian masyarakat yang merupakan salah satu unsur dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Prosiding ini diterbitkan oleh Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat diharapkan dapat meningkatakan sinergi antar ketiga dharma perguruan tinggi.</p> Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta en-US Prosiding Konferensi Pengabdian Masyarakat 2656-0593 Peningkatan Kesehatan Masyarakat melalui Pelatihan Pengolahan Obat Herbal dari Bahan-Bahan Dapur untuk Menurunkan Kadar Kolesterol http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/40 <p>Perubahan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Perubahan jenis makanan pilihan masyarakat perkotaan yang sibuk itu ternyata membawa konskuensi meningkatnya kejadian penyakit degenerasi, sehingga kejadian penyakit ini dari waktu ke waktu terus meningkat utamanya penyakit pembuluh darah akibat tingginya kandungan kolestrol darah yang sampai mengubah struktur pembuluh darah yang menyebabkan penyakit jantung, stroke; selain itu penyakit degenerasi juga berupa kejadian penyakit gula maupun meningkatnya asam urat tubuh yang banyak menyerang masyarakat bahkan sering menimbulkan kematian. Maka dari itu, sibutuhkan tindakan penyadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan. Sekarang mulai muncul kesadaran dari masyarakat untuk menggunakan bahan–bahan alami untuk mengatasi gangguan/penyakit degenerasi itu. Bahan-bahan alami yang mempunyai potensi sebagai obat untuk menurunkan kadar kolestrol tubuh antara antara lain adalah bawang putih, jahe merah, madu untuk menurunkan kadar kolestrol darah.kegiatan ini rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan meliputi: penyuluhan dan pelatihan. Program pengabdian kepada masyarakat dapat diselenggarakan dengan baik dan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun, kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat terbukti dengan cukup banyaknya peserta penyuluhan dan pelatihan yang diselenggarakan serta partisipasi warga meskipun terdapat kendala waktu dan jalan menuju tempat warga yang jaraknya jauh dan medan yang cukup sulit untuk dilewati. Akan tetapi hal tersebut bisa diatasi dengan semangat kelompok yang baik. Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang dinilai memuaskan baik oleh warga Clapar 1, karena dapat memberi ilmu sedikit tentang bagaimana cara pembuatan jamu herbal yang sangat mudah untuk dibuat.</p> Faizah Nadela Utari D Rahmawati Rahmawati Egifson Septian Shoniyasih ‘Izzatu R Ayu H. S Mariatun Q. H Putri N. N M. Minanurohman Raditya A. S Luluk N. L Copyright (c) 2019 Faizah Nadela, Utari D, Rahmawati Rahmawati, Egifson Septian, Shoniyasih ‘Izzatu R, Ayu H. S, Mariatun Q. H, Putri N. N, M. Minanurohman, Raditya A. S, Luluk N. L 2019-04-01 2019-04-01 1 1 3 Meningkatkan Kesadaran Remaja dalam Memakmurkan Masjid http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/41 <p>Proses globalisasi menyebar keseluruh kehidupan masyarakat salah satunya melalui alat komunikasi yang disebut Smartphone. Tak terkecuali pada remaja, smartphone menimbulkan telah menimbulkan perubahan kebiasaan remaja yang sedang mencari jati diri agar bisa diterima oleh masyrakat lainnya. Disamping banyak manfaat positifnya, globalisai berdampak &nbsp;negatif &nbsp;pada &nbsp;sifat &nbsp;remaja &nbsp;yakni munculnya sifat acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar dikarenakan terlalu sibuk dengan menggunakan smartphone yang melebihi ambang batas waktu sampai lupa mengerjakan yang lainnya. Padahal disisi lain,remaja sangat diperlukan kepedualiannya terhadap masyarakat untuk menyemarakkan kegiatan dalam rangka membangun sosial yang berkemajuan. Salah satu kegiatan dalam membangun sosial keagamaan tersebut menyemarakan pemakmuran masjid. Pemakmuran masjid di dusun gunung kukusan belum maksimal dikarenakan kesibukan orang tua dalam mengolah nira kelapa untuk menjadi gula merah dan keengganan remaja dalam memakmurkan masjid dikarenakan terlalu sibuk menggunakan smartphone dan alat elektronik lainnya.</p> Nur Isro’ah Siti Rizka N Zayinhida R Muhammad W. F Luvia D. A Rismanto Rismanto Mochamad Khosim Fitria N. Al Fianti Abizar A. P Anditya Z. F Copyright (c) 2019 Nur Isro’ah, Siti Rizka N, Zayinhida R, Muhammad W. F, Luvia D. A, Rismanto Rismanto, Mochamad Khosim, Fitria N. Al Fianti, Abizar A. P, Anditya Z. F 2019-04-01 2019-04-01 1 5 7 Pendampingan Komunitas Lansia Padukuhan Manggis Melalui Sosialisasi Gerakan Bijak Lansia Padukuhan Manggis Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/42 <p>Komunitas merupakan suatu perkumpulan baik di masyarakat maupun perkotaan yang memiliki tujuan dan fungsi untuk meningkatkan suatu kualitas kelompok. Lansia (lanjut usia) seringkali menjadi alasan yang umum bagi masyarakat untuk melaksanakan suatu kegiatan. Kondisi yang mulai melemah, baik fisik maupun psikis seseorang dapat mempengaruhi motivasi hidup dan aktivitas yang sesungguhnya dapat meningkatkan kebugaran jasmani maupun rohani seseorang. Banyaknya gerakan bebas lansia di wilayah Gerbosari, membuat anggota KKN Integrasi-Interkoneksi Angkatan 96, Kelompok 82, Padukuhan Manggis, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, DIY, menjadi turut bersemangat dalam menggiatkan kegiatan di komunitas lansia khususnya di Padukuhan Manggis. Melalui program sosialisasi kesehatan dan hidup sehat, anggota KKN Integrasi- Interkoneksi Angkatan 96, Kelompok 82, Padukuhan Manggis, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, membantu masyarakat Lansia untuk tetap bijak dalam beraktivitas. Rutinitas yang padat dilakukan, membuat Lansia di Padukuhan Manggis seringkali lalai akan kesehatan mereka. Hal ini memjadi pemicu bagi penyakit yang umum dirasa oleh Lansia. Pendampingan komunitas Lansia tidak hanya disosialisasikan kepada masyarakat Lansia, akan tetapi disosialisasikan pula kepada masyarakat Padukuhan Manggis yang masih dalam rentan usia muda. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan kelainan kesehatan/penyakit yang akan muncul, agar tidak mengganggu efektivitas kegiatan sehari-hari masyarakat Padukuhan Manggis.</p> Ulinnuha S. M Alwi Anita Rizky E. W Aliyah Maghfiroh Moch. Zainul Abidin Tri Murni Insani Insani Muhammad F. K Akhmad S. K Khairun Nisa Copyright (c) 2019 Ulinnuha S. M, Alwi Anita, Rizky E. W, Aliyah Maghfiroh, Moch. Zainul Abidin, Tri Murni, Insani Insani, Muhammad F. K, Akhmad S. K, Khairun Nisa 2019-04-01 2019-04-01 1 9 11 Krisis Air Bersih dan Peningkatan Ekonomi Mandiri Masyarakat Padukuhan Sarimulyo dengan Paralonisasi http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/122 <p>Pengabdian masyarakat yang berupa kegiatan Paralonisasi dilaksanakan di Dusun Sarimulyo Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Masyarakat padukuhan Sarimulyo perlu mendapat bantuan berupa paralon karena mengalami kesulitan air dan keterbatasan alat untuk mengambil air dari tempat sumber air yang cukup jauh dari padukuhan Sarimulyo tersebut. Pada musim kemarau masyarakat padukuhan Sarimulyo mengambil air denga paralon pinjaman dari desa lain yang memerlukan jarak sekitar 200 meter dari sumber air ke padukuhan Sarimulyo. Kesulitan dalam mendapatkan air bersih berdampak pada minimnya tingkat ekonomi mandiri masyarakat Sarimulyo. Kegiatan paralonisasi ini bertujuan untuk memberikan akses aliran air bersih dari sumber mata air ke padukuhan &nbsp;Sarimulyo &nbsp;agar &nbsp;masyarakat &nbsp;Sarimulyo &nbsp;lebih &nbsp;sejahtera &nbsp;dengan &nbsp;adanya &nbsp;saluran &nbsp;air &nbsp;yang &nbsp;lancar &nbsp;serta &nbsp;untuk &nbsp;membantu meningkatkan ekonomi mandiri masyarakat padukuhan Sarimulyo. Metode yang digunakan adalah dengan tahap perencanaan pengadaan paralonisasi dan sosialisasi terhadap warga Sarimulyo, serta dilaksanakan pemberian sejumlah paralon untuk pengairan air bersih bagi warga dan pemasangan paralon yang dilakukan bersama warga setempat. Hasil pengabdian kepada masyarakat berhasil dengan pemberian bantuan berupa paralonisasi yang membantu masyarakat warga Sarimulyo mempermudah dalam mendapatkan aliran air dari sumber air yang cukup jauh tersebut. Hasil kegiatan paralonisasi ini, diharapkan cukup digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat dan dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi rumah-rumah penduduk maupun masjid dusun Sarimulyo.</p> Abdul Fatah Alfiyatun Najibah Andre Anto Esti Marlina Firdayanti M Ghaida A M. Nizhal A Neneng Lia Rohmalia Sofia Aulia Zakiyatun Nisa Sulastri Copyright (c) 2019 Abdul Fatah, Alfiyatun Najibah, Andre Anto, Esti Marlina, Firdayanti, M Ghaida A, M. Nizhal A, Neneng Lia Rohmalia, Sofia Aulia Zakiyatun Nisa, Sulastri 2019-04-01 2019-04-01 1 13 15 Pemberantasan Buta Huruf Al-Qu’ran Masyarakat Bangunrejo melalui Metode Iqra http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/123 <p>Pada dasarnya masyarakat di Dusun Bangunrejo mempunyai kesadaran dan keinginan yang tinggi untuk belajar Al-Qur’an, akan tetapi terlihat kesulitan ketika metodenya kurang tepat untuk diterapkan. Denngan demikian diperlukan gerakan pemeberantasan buta huruf Al-Qur’an dengan metode yang sudah banyak berhasil diberbagai tempat yakni metode iqro’. Dengan harapan akan tercipta masyarakat bangunrejo yang mampu membaca Al-Qur’an seperti di tempat lainnya. Metode iqro’ ini banyak sekali diberbagai tempat berhasil untuk mengantarkan santri atau masayarakat membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Pemberantasan buta hurus Al-Qur’an dengan metode iqro’ disisipkan kuis dan lomba surah-surah pendek, mampu mengantarkan sebagaian masyarakat bangunrejo membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.</p> Khaerul Yahya Lia D. A. Novi Hapsari Avif S. N. Moh. Nuryasin Anis Bahirah U. M. Yulia Putri I. S. Inayatul N. A. Tika D. Y. Muhammad Deddy I. Copyright (c) 2019 Khaerul Yahya, Lia D. A., Novi Hapsari, Avif S. N., Moh. Nuryasin, Anis Bahirah U. M., Yulia Putri I. S., Inayatul N. A., Tika D. Y., Muhammad Deddy I. 2019-04-01 2019-04-01 1 17 19 Pendidikan Spiritual Usia Lanjut melalui Kegiatan Rutin Keagamaan di Dusun Serut, Gedangsari, Gunungkidul Yogyakarta http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/124 <p>Usia lanjut adalah usia dimana terjadinya penurunan baik secara fisik dan psikologis, sehingga pada usia lanjut merupakan usia rentan dalam mengalami stres, depresi, kesepian dll. Usia lanjut juga masa dimana dekat dengan sebuah kematian sehingga pada masa ini diharapkan mempunyai spiritualitas yang baik agar dapat memaknai sebuah kehidupan yang berhubungan dengan diri sendiri, tuhan dan sesama makhluk. Pendidikan spiritualitas merupakan sebuah pendidikan yang dapat membantu seseorang dapat menjalani kehidupan dengan tentram dan damai, Sehingga pendidikan spiritulitas sangat penting untuk seseorang terutama untuk lanjut usia mengingat lanjut usia merupakan usia rentang secara fisik dan psikologis. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah <em>action research </em>yang mana menemukan metode paling efektif untuk meningkatkan spiritualitas Dusun Serut. Objek pada penelitian ini adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan guna meningkatkan spiritulitas usia lanjut, sedangkan subjeknya adalah masyarakat lanjut usia yang berda di dusun serut terutama RT 01, 02, 03. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendidikan spiritulitas yang dilakukan pada usia lanjut melalui kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Dusun Serut, Gunungkidul, Yogyakarta. Setelah penelitian diketahui bahwa beberapa kegiatan keagamaan yang dapat menunjang spiritulitas usia lanjut di Dusun Serut, yaitu sholat berjamaah, belajar membaca Iqra’ dan al- Qur’an, hapalan surat pendek, makhorijul huruf yang baik dan benar, yasinan, kultum rutin, doa, serta pengajian akbar.</p> Habiby Rifandif Khusna Munawwaro Suandara Pratiwi Meldi Latifah Saraswati Agus Zainul Mustofa Rifqi Ihtifazhuddin Zainal Muttaqin Satria W. Anisa Ismawati Ghina Allamah Suryawati Siti Yulianti Copyright (c) 2019 Habiby Rifandif, Khusna Munawwaro, Suandara Pratiwi, Meldi Latifah Saraswati, Agus Zainul Mustofa, Rifqi Ihtifazhuddin, Zainal Muttaqin Satria W., Anisa Ismawati, Ghina Allamah Suryawati, Siti Yulianti 2019-04-01 2019-04-01 1 21 24 Pemanfaatan dan Pengolahan Talas Menjadi Olahan Makanan di Dusun Sengonkerep http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/125 <p>KKN (Kuliah Kerja Nyata) merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk &nbsp;kewajiban &nbsp;secara&nbsp; teknis &nbsp;(kebutuhan&nbsp; pemenuhan &nbsp;syarat &nbsp;perkuliahan)&nbsp; maupun &nbsp;secara sosial &nbsp;(tanggung &nbsp;jawab&nbsp; dan &nbsp;pemberian manfaaat kepada masyarakat atas keilmuannya). Kelompok KKN 161&nbsp; mendapatkan lokasi di Sengonkerep, Sampang, Gedangsari, Gunung Kidul, DIY.Di Padukuhan Sengonkerep memiliki banyak sekali hasil bumi yang dapat dimanfaatkan salah satunya yaitu umbi- umbian berupa talas. Mahasiswa peserta KKN kelompok 161 mengadakan sebuah kegiatan berupa demo masak. Kegiatan tersebut berisi pemanfaatan dan pengolahan talas menjadi beberapa macam makanan. Makanan yang diproduksi antara lain keripik talas (Q-Talas) donat talas (Donita) dan klepon talas (Ponita). Tujuan diadakannya kegiatan ini antara lain: 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan dan pengolahan talas dalam beberapa macam bentuk olahan varian, 2. Memberikan pelatihan keterampilan tentang pemanfaatan dan pengolahan talas, 3. Membantu perekonomian masyarakat melalui pengolahan berbahan dasar talas, 4. Memberikan kesadaran bagi masyarakat akan nilai ekonomi dari sebuah talas. Metode pelaksanaan dari kegiatan ini ialah mengumpulkan warga dalam demo masak atau praktik dan pemberian pelatihan pemanfaatan dan pengolahan talas secara bersama-sama. Adapun kegiatan ini dilaksanakan pada 2 waktu. Pada 14 Agustus 2018 dilaksanakan di posko KKN dengan peserta ibu-ibu RT 01, 02 dan 03. Dan pada 18 Agustus 2018 dilaksanakan di rumah Ibu Harto Wiyono dengan peserta ibu-ibu RT 04 dan 05. Hasil dari kegiatan ini ialah masyarakat khusunya ibu-ibu padukuhan Sengonkerep menjadi tahu tentang pemanfaatan dan pengolahan talas yang lebih bermacam dengan banyak olahan varian dan masyarakat menyadari nilai ekonomi yang lebih dari sebuah talas.</p> Misbakul A. T. Galuh A. S. Tria Khoirun N. Sabarudin H. Hena Ishlakhul U. Zakia Mega F. W. Khoirotun Nisa Khanifudin Rizqi Nafi’ah Teguh Ramdani Copyright (c) 2019 Misbakul A. T., Galuh A. S., Tria Khoirun N., Sabarudin H., Hena Ishlakhul U., Zakia Mega F. W., Khoirotun Nisa, Khanifudin, Rizqi Nafi’ah, Teguh Ramdani 2019-04-01 2019-04-01 1 25 27 Pembentukan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) untuk Mencetak Generasi Qur’ani http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/126 <p>Padukuhan Kacangan memiliki tiga masjid dalam satu lingkup padukuhan. Ketiga masjid tersebut adalah: 1) Masjid An-Nur yang meliputi RT 06 dan RT 07; 2) Masjid Baabut Taqwa yang meliputi RT 04 dan RT 05; serta 3) Masjid Nur Hidayah yang meliputi RT 01, RT 02, RT 03, dan RT 08. Di antara ketiga masjid tersebut, hanya kegiatan TPA di masjid Nur Hidayah yang dapat dikatakan masih berjalan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan cara yang dilakukan mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga kelompok 179 untuk mengatasi permasalahan tersebut. Metode yang digunakan adalah metode wawancara serta <em>brainstorming </em>dengan pihak-pihak terkait, yakni guru TPA, Ketua Karang Taruna, serta para perangkat desa Padukuhan Kacangan (Dukuh, Ketua RW, dan Ketua RW). Solusi yang ditemukan adalah penggabungan ketiga TPA di bawah nama TPA Al-Ittihad dengan skema pengurus yang ditentukan bersama.</p> Muhammad Ulil Albab Lia Safitri Annisa Cahya Febriana Ayu Sukma Hidayah Wahyu Ananda Aziz Dewani Roro Rengganis Yuyun Aqidah Moh. Azmi Fauzi Ahmad Fauzan Copyright (c) 2019 Muhammad Ulil Albab, Lia Safitri, Annisa Cahya Febriana, Ayu Sukma Hidayah, Wahyu Ananda Aziz, Dewani Roro Rengganis, Yuyun Aqidah, Moh. Azmi Fauzi, Ahmad Fauzan 2019-04-01 2019-04-01 1 29 31 Penguatan Keimanan dan Pengetahuan Masyarakat Dusun Bengkak dalam Rangka Program berkelanjutan KKN 220 Melalui Mini Perpustakaan dan Pemberian Buku Bacaan Islami http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/129 <p>Pengabdian &nbsp;kepada&nbsp; masyarakat &nbsp;berupa &nbsp;diadakannnya &nbsp;mini &nbsp;perpustakaan &nbsp;di &nbsp;Dusun&nbsp; Bengkak &nbsp;Desa &nbsp;Kanigoro &nbsp;Kecamatan Saptosari &nbsp;Kabupaten &nbsp;Gunung &nbsp;Kidul.&nbsp; Masyarakat&nbsp; Dusun&nbsp; Bengkak&nbsp; perlu &nbsp;mendapatkan &nbsp;bantuan &nbsp;penguatan &nbsp;pengetahuan &nbsp;dikarenakan menurut observasi di lapangan rata-rata penduduk di Dusun Bengkak hanya lulusan SD hingga lulusan SMP saja. Remaja usia produktif lebih banyak menjadi pekerja sebagai pengrajin tembaga yang nantinya akan dijual di kota Yogyakarta dan sebagian besar perempuan di Dusun Bengkak memutuskan untuk menikah di usia yang masih produktif. Hal ini sangat berkaitan erat dengan pola pikir yang sedang mereka &nbsp;jalani &nbsp;sampai &nbsp;sekarang.&nbsp; Mengingat &nbsp;di&nbsp; Dusun &nbsp;Bengkak &nbsp;jauh &nbsp;dari &nbsp;instansi &nbsp;pendidikan &nbsp;maka &nbsp;dalam &nbsp;rangka &nbsp;meningkatkan pengetahuan bagi para generasi emas dalam usia produktif dari PAUD-SMP maka kelompok kami mengadakan Mini Perpustakaan “Taman Baca Bengkak”. Mini Perpustakaan di Dusun Bengkak mempunya buku dalam 3 kategori yaitu buku dongeng, buku pengetahuan dan buku bacaan umum. Bukan hanya buku umum saja, dalam bidang keagamaan disediakan buku islami seperti cerita nabi-nabi, terdapat beberapa juz’ama, Iqro dan Alqur’an terjemah yang guna selain membaca ayat-ayatnya mampu memahami terjemahannya. Kegiatan lain dalam bidang agama di Dusun Bengkak yaitu dilakukan pembinaan TPA selama 3 hari selama seminggu dengan mengaji Al-quran dan Iqro’ untuk anak PAUD-SMP. Hasil &nbsp;pengabdian kepada masyarakat berhasil menghasilkan “Taman Baca Bengkak” terdapat keseluruhan 52 buku dan beberapa meja kecil untuk membaca serta peralatan alat tulis. Tidak hanya memfasilatasi taman baca tetapi kelompok pengabdi masyarakat juga mengadakan bimbingan belajar bagi PAUD- SMP yag waktunya bertepatan sesudah TPA.</p> Khanif Aslam Intan Mulia Herda Danar Mahardika Rina Ariski Nurmalita Istiqomah Alif Nuur Kholifah Reni Astuti Sarip Hidayat Afdhel Alhafidh Fikria Millati Azka Copyright (c) 2019 Khanif Aslam, Intan Mulia, Herda Danar Mahardika, Rina Ariski, Nurmalita Istiqomah, Alif Nuur Kholifah, Reni Astuti, Sarip Hidayat, Afdhel Alhafidh, Fikria Millati Azka 2019-04-01 2019-04-01 1 33 36 Optimalisasi Sumber Daya Manusia Berbasis Pertanian (Pemberdayaan Masyarakat) di Dusun Baros Lor, Monggol, Saptosari, Gunungkidul, Yogyakarta http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/130 <p>Mengoptimalisasikan sumber daya manusia berbasis pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya untuk memfasilitasi masyarakat yang bersifat non-instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi desa. Studi ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian warga Dusun Baros Lor, mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Kelompok 243 membuat program kerja dalam bidang pertanian. Adapun program kerja tersebut antara lain penyuluhan strategi marketing, mengaktifkan organisasi PKK, membuat produk olahan dari hasil tani serta pengadaan alat semprot. Kegiatan ini menggunakan metode observasi, interview, dan dokumentasi.</p> Dwi Intan Qur’niati Hani Fildzah Rusydiana Budi Harianto Tsania Widati Muharomah Siti Khur Fatonah Restu Windu Aji Difla Arizka Nuraeni Ita Nurmala Sari Bima Krisbiantoro Rahmatsyah Copyright (c) 2019 Dwi Intan Qur’niati, Hani Fildzah Rusydiana, Budi Harianto, Tsania Widati Muharomah, Siti Khur Fatonah, Restu Windu Aji, Difla Arizka Nuraeni, Ita Nurmala Sari, Bima Krisbiantoro, Rahmatsyah 2019-04-01 2019-04-01 1 37 40 Lomba TPA sebagai Upaya Mencintai Al-Quran http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/131 <p>Salah &nbsp;satu &nbsp;permasalahan &nbsp;yang &nbsp;ada &nbsp;di &nbsp;masyarakat &nbsp;Cabe &nbsp;Kidul, &nbsp;Desa &nbsp;Srumbung, &nbsp;Kec. &nbsp;Srumbung, &nbsp;Kab. &nbsp;Magelang, &nbsp;yaitu kurangnya rasa kepedulian terhadap pendidikan dan agama, maka dari itu kami dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri 96 Kelompok 283 &nbsp;mencoba mengatasi permasalahan tersebut dengan tujuan agar pembelajaran agama dan pendidikan terwadahi untuk anak serta masyarakat. Masyarakat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri 96 Kelompok 283 yang bertugas di dusun tersebut. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu dengan mengadakan lomba Taman Pendidikan Al-Qur’an se dusun Cabe Kidul, perlombaan yang diadakan oleh Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 96 Kelompok 283 merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi masyarakat Cabe Kidul, hasil tersebut bisa dilihat dari antusias anak- anak, pemuda serta masyarakat Cabe Kidul yang berpartisipasi dalam acara tersebut. Masyarakat Cabe Kidul sangat berterima kasih atas apa yang dilakukan dilakukan oleh teman-teman Kuliah Kerja Nyata UIN Sunan Kalijaga 96 Kelompok 283 yang telah mengadakan perlombaan tersebut. Perlombaan TPA ini bertujuan untuk memotivasi anak-anak agar semangat dalam belajar al-Qur’an, serta mengajak masyarakat untuk memperhatikan anak-anaknya dalam mengenal Islam dan mencintai kitab suci al-Qur’an.</p> Nur Isnaeni Latifa Norlaili Silvia Fitri Indrianti RKMN Sarah Asyifa Rizki Miftahul Irsyad Amalia Marta Supri Ekawati Hilful Fudhul Thoriq Zia Al Fariz Awi Eko Cahyosaputra Sumayah Copyright (c) 2019 Nur Isnaeni Latifa, Norlaili, Silvia Fitri, Indrianti RKMN, Sarah Asyifa Rizki, Miftahul Irsyad, Amalia Marta Supri Ekawati, Hilful Fudhul, Thoriq Zia Al Fariz, Awi Eko Cahyosaputra, Sumayah 2019-04-01 2019-04-01 1 41 42 Pelestarian Lingkungan Masyarakat Lereng Gunung Merapi Dusun Bakalan Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang Melalui Penanaman Pohon dan Pembuatan Taman http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/132 <p>Usaha Pelestarian alam yang dilakukan di Dusun Bakalan Desa Banyuadem Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang merupakan sebuah upaya menjaga alam lereng merapi yang semakin tandus berkat eksploitasi sumber daya alam sekala besar. Dusun Bakalan mendapatkan bantuan tanaman pelestarian, dan juga tanaman hias dari Balai Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Magelang sebagai bantuan pelestarian alam. Awalnya saat musim hujan warga mengeluhkan air yang turun dari gunung secara besar-besaran yang dapat menimbulkan tanah longsor, permasalahan tersebut disadari bahwa alam sedang tidak baik-baik saja. Lewat pengabdian kepada masyarakat pelestarian penanaman pohon sangat penting dilakukan, bantuan dari BLH menyediakan pohon-pohon penghijauan yang terdiri dari 100 pohon Jati, 100 pohon trembesi, dan juga pohon akasia, tidak hanya itu BLH juga menyediakan jenis tanaman hias seperti mawar, pucuk merah, dan lain macam sebagainya. Metode yang digunakan dalam pelestarian adalah menanam pohon-pohon tersebut di daerah yang rawan longsor di lereng merapi, kemudian di tanami juga dengan tanaman hias agar terkesan lebih indah. Hasil dari pelestarian lingkungan ini diharap agar tumbuhan dapat menampung air sehingga tidak terlalu tandus ketika musim kemarau, dan dapat menjadi penahan longsor saat musim hujan. Di bidang sosial diharapkan tanaman-tanaman ini dapat menjadi destinasi wisata yang dapat menarik pengunjung untuk datang, sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi.</p> Althaf Husein Muzakky Ainun Puji Lestari Muhammad Farkhan Ali Dersanala Sinta Arizona Muhammad Wildan Mubarok Ma’rifah Hanifah Suraida S N Zeni Agustina Copyright (c) 2019 Althaf Husein Muzakky, Ainun Puji Lestari, Muhammad Farkhan Ali, Dersanala Sinta Arizona, Muhammad Wildan Mubarok, Ma’rifah, Hanifah Suraida S N, Zeni Agustina 2019-04-01 2019-04-01 1 43 45 Meningkatkan Kreativitas Anak melalui Taman Baca http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/133 <p>Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan pemanfaatan taman baca sebagai sarana peningkatan kreativitas anak. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini adalah kreativitas di zaman sekarang sangat diperhitungkan. Perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan banyak mencari orang kreatif yang mampu berinovasi. Menciptakan generasi dengan &nbsp;kreativitas tinggi tentu perlu dukungan sistem pendidikan yang mendukung perkembangan kreativitas itu sendiri. Hal itu perlu dilakukan dengan tujuan mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar Indonesia tak menjadi negara tertinggal dengan hanya menjadi penikmat inovasi dari negara lain. Dusun&nbsp; Klepu&nbsp; memiliki potensi masyarakat yang menyadari pentingnya pendidikan dan ketersediaan taman baca &nbsp;di tiap masjidnya. Dengan melakukan sosialisasi dan pembuatan stiker literasi serta penambahan koleksi buku yang diikuti dengan inventarisasi buku dan&nbsp; pengklasifikasian buku, maka taman baca di Dusun Klepu telah sepenuhnya aktif. Salah satu upaya peningkatan kreativitas anak di Dusun Klepu adalah pengadaan mading masjid sebagai wadah hasil kreativitas mereka dalam bentuk kaligrafi, puisi, deskripsi, kerajinan melipat kertas origami dll. Taman baca Dusun Klepu mulai berkembang dan minat baca anak semakin meningkat.</p> Rurri Fatchurroh Cipto Arba’in Dede Nursiti Taati Amirul Wildan Yunizar Lutfiana Tria Putri Mediana Fitree Tahe Dwi Putri Gunawan Wanda Nurma Yuliyantika Shofiyullah Mahsus Copyright (c) 2019 Rurri Fatchurroh, Cipto Arba’in, Dede Nursiti Taati, Amirul Wildan, Yunizar Lutfiana, Tria Putri Mediana, Fitree Tahe, Dwi Putri Gunawan, Wanda Nurma Yuliyantika, Shofiyullah Mahsus 2019-04-01 2019-04-01 1 47 50 Psikoedukasi: Peran Orangtua dalam Membangun Mental Anak Melalui Pendidikan Keagamaan di Pedukuhan Pandu http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/134 <p>Pengabdian masyarakat berupa pembinaan masyarakat melalui sosialisasi psikoedukasi kepada ibu-ibu Pedukuhan Pandu. Ibu merupakan stakeholder dalam pendidikan anak sejak dini. Menguraikan pentingnya peran orangtua dalam membangun mental anak pendidikan keagamaan menjadi topik yang dibicarakan dalam pemberian psikoedukasi kali ini. Pada sosialisasi ini peneliti menggunakan metode ceramah dan diskusi dalam bentuk tanya jawab. Penelitian ini dihadiri oleh oleh 28 ibu-ibu kelompok dasa wisma area RT 83 dan 84 di Pedukuhan Pandu. Hasil yang diperoleh dari proses pemberian psikoedukasi ini menunjukkan adanya peningkatan pada pola belajar anak dan menunjukkan kepedulian yang lebih oleh orangtua kepada anak-anaknya.</p> Faishol Amin Nining Kinasih Hanifah Asma’ Ayu Pramesthi Mukhtar Saifuddin Fildzah Lina Rohmatina Novela Cindy Saputri Abdurrahman Sobari Anida Hidayati Iqbal Rafsyahbani C.A. P. Nursopiah NST Copyright (c) 2019 Faishol Amin, Nining Kinasih, Hanifah Asma’ Ayu Pramesthi, Mukhtar Saifuddin, Fildzah Lina Rohmatina, Novela Cindy Saputri, Abdurrahman Sobari, Anida Hidayati, Iqbal Rafsyahbani C.A. P. , Nursopiah NST 2019-04-01 2019-04-01 1 51 53 Pelestarian Kembali Tradisi Islam melalui Seni Maulid Ad-Diba’ di Dusun Junut Desa Purwoharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/135 <p>Pengabdian masyarakat berupa pelestarian kembali tradisi Islam seni Maulid Ad-Diba’ dilaksanakan di Dusun Junut Desa Purworharjo Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Tradisi Islam melalui seni Maulid Ad-Diba’ sebenarnya sudah ada dari dulu di Dusun Junut ini, namun sudah lama tidak dihidupkan kembali dikarenakan kurangnya minat dan inisiatif serta fasilitas kitab-kitab Ad- Diba’ yang tidak memadai. Masyarakat Dusun Junut juga kehilangan generasi yang bisa mengajarkan seni Maulid Ad-Diba’ ini. Pelestarian kembali tradisi Islam seni Maulid Ad-Diba’ bertujuan untuk memberikan percontohan kepada masyarakat Dusun junut akan seni Maulid Ad-Diba’ dan mendorong semangat pelestarian kembali tradisi-tradisi Islam melalui Seni Maulid Ad-Diba’. Ad-Diba’ atau yang biasa dikenal dengan sebutan Maulid Ad-Diba’ adalah tradisi membaca atau melantunkan shalawatan kepada Nabi Muhammad SAW. yang dilakukan bersama secara bergantian. Seni Maulid Ad-Diba’ di bacakan di berbagai acara seperti aqiqah, pernikahan, acara khitanan dan berbagai acara adat serta dalam acara perayaan hari-hari besar Islam. Metode yang digunakan adalah dengan pelatihan bacaan dan lafal serta nada Ad-Diba’ kepada masyarakat Dusun Junut. Selain itu dilakukan pemberian bantuan kitab-kitab Ad-Diba’ dan menunjuk Rois pengelola kegiatan rutinan Maulid Ad-Diba’. Hasil pengabdian masyarakat berhasil dibuat kegiatan rutinan Maulid Ad- Diba’ setiap hari Sabtu malam setelah sholat Isya’. Selain ibu-ibu dan bapak-bapak rutinan Maulid Ad-Diba’ diikuti oleh pemuda pemudi Dusun Junut. Beberapa warga juga dapat memimpin Maulid Ad-Diba’ dari pihak bapak-bapak serta dari pihak ibu-ibu. Dengan hasil pelestarian tradisi Islam melalui seni Maulid Ad-Diba’ ini diharapkan tradisi seni Islam tetap lestari dari generasi ke generasi, serta dapat digunakan untuk mengisi acara-acara Islam.</p> Ahyan Putra Hidayatul Ngulum Widatul Hasanah Dhia F. Z. Maimunah Z. Wildan N. A. Ahmad Afandi Dina Mahira Soni A. P. Copyright (c) 2019 Ahyan Putra, Hidayatul Ngulum, Widatul Hasanah, Dhia F. Z., Maimunah Z., Wildan N. A., Ahmad Afandi, Dina Mahira, Soni A. P. 2019-04-01 2019-04-01 1 55 57 Peran Mahasiswa dan Kampus Dalam Pembangunan Masyarakat Melalui Mitigasi Bencana di Desa Rawan Bencana Alam http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/136 <p>Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (pasal 1 ayat 6 PP No. 21 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana). Mitigasi didefinisikan sebagai upaya yang ditujukan untuk mengurangi resiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 angka 9 UU No. 24 Tahun 2007 &nbsp;tentang &nbsp;Penanggulangan &nbsp;Bencana). &nbsp;Dalam &nbsp;UU &nbsp;ini &nbsp;Pemerintah &nbsp;dan &nbsp;pemerintah &nbsp;daerah &nbsp;menjadi &nbsp;penanggung &nbsp;jawab &nbsp;dalam penyelenggaraan &nbsp;penanggulangan &nbsp;bencana. &nbsp;Setiap &nbsp;orang &nbsp;berhak &nbsp;mendapatkan &nbsp;perlindungan &nbsp;sosial &nbsp;dan &nbsp;rasa &nbsp;aman, &nbsp;khususnya &nbsp;bagi kelompok masyarakat rentan bencana dan mendapatkan pendidikan serta pelatihan keterampilan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. Oleh karenanya sudah seharusnya diadakan penyuluhan tanggap bencana alam oleh instansi kepada masyarakat yang daerahnya termasuk daerah rawan bencana guna meminimalisir korban dan kerugian yang mungkin didapat ketika terjadi bencana alam.</p> Andi Robiansah Hida T. R. Ashif A. B. Muhammad A. A. Kurnia P. D. M. Lutfia Hakim Hafid Iqbalgis Siti Fatimah Laras T. P. Erlina Setyani Copyright (c) 2019 Andi Robiansah, Hida T. R., Ashif A. B., Muhammad A. A., Kurnia P. D. M., Lutfia Hakim, Hafid Iqbalgis, Siti Fatimah, Laras T. P., Erlina Setyani 2019-04-01 2019-04-01 1 59 61 Posyandu dan Penyuluhan Kesehatan Lansia tentang Asam Urat di Dusun Sambeng Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/137 <p>Asam urat pada usia lanjut sangat penting untuk diketahui penyebab, gejala, dan pencegahannya. Di Dusun Sambeng, Desa Ngalang,&nbsp; Kecamatan&nbsp; Gedangsari,&nbsp; Kabupaten&nbsp; Gunung&nbsp; Kidul&nbsp; memiliki&nbsp; warga&nbsp; dengan&nbsp; usia&nbsp; lanjut&nbsp; cukup&nbsp; banyak&nbsp; sekitar&nbsp; 140&nbsp; orang. Ditambah lagi hampir semua warga lansia di Dusun Sambeng tidak tahu penyebab, gejala, dan pecegahan asam urat. Oleh karena itu pengadaan posyandu dan penyuluhan lansia tentang asam urat sangat dibutuhkan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit-penyakit terutama asam urat. Metode yang digunakan adalah penyuluhan dan sosialisasi tentang penyebab, gejala, dan pencegahan asam urat. Kemudian dilanjutkan dengan pengecekan tensi darah dan asam urat. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat jadi lebih tahu penyebab, gejala, dan pencegahan asam urat. Masyarakat juga jadi bisa mengetahui bagaimana mengatasi asam urat setelah melakukan pengecekan.</p> Muhamad Malik Santi Indriyani Malina Sofi Wardah Ulyana Wijaya Moh. Iqbal Maulana R Amirudin Siti Habibah Ana Ismalawati Gina Amalia Shalihah Muh Ahib Fathurrahman Copyright (c) 2019 Muhamad Malik, Santi Indriyani, Malina Sofi, Wardah Ulyana Wijaya, Moh. Iqbal Maulana R, Amirudin, Siti Habibah, Ana Ismalawati, Gina Amalia Shalihah, Muh Ahib Fathurrahman 2019-04-01 2019-04-01 1 63 65 Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Sumber Energi Alternatif Ramah Lingkungan di Dusun Karangasem, Desa Sampang Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/138 <p>Biogas adalah sumber energi berupa gas metana yang dihasilkan oleh bakteri metanogen melalui proses fermentasi secara anaerob. Energi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar sehari-hari, sehingga tidak lagi menggunakan minyak &nbsp;tanah &nbsp;untuk &nbsp;memasak. &nbsp;Salah &nbsp;satu &nbsp;bahan &nbsp;dasar &nbsp;yang&nbsp; dapat &nbsp;digunakan &nbsp;untuk &nbsp;produksi &nbsp;biogas &nbsp;adalah &nbsp;kotoran &nbsp;sapi. &nbsp;Proses pengolahan sisa hasil pencernaan sapi menjadi produk biogas berpotensi untuk menghasilkan energi terbarukan dan ramah lingkungan. Melihat potensi itu, biogas dapat menjadi sumber energi alternatif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengatasi masalah pupuk organik dari kotoran sapi yang belum digunakan oleh petani sebagai biogas. Metode yang digunakan adalah konseling, dan demonstrasi instalasi biogas sederhana. Kegiatan ini diikuti oleh warga dusun Karangasem. Penyuluhan dan praktek dilakukan di rumah kepala dusun Karangasem. Hasil dalam implementasi sederhana dari produksi biogas dari kotoran menunjukkan bahwa gas yang terbentuk ditandai dengan kehadiran plastik gelembung gas dan bau seperti bau khas dari kotoran sapi. Gas yang dihasilkan pada hari ke-10 setelah pengisian kotoran sapi, dan maksimum dicapai pada hari ke-20. Untuk keberlanjutan gas sebagai bahan bakar, setiap dua sampai tiga hari perlu pengisian kotoran sapi sekitar 3-4 ember/1 arco. Biogas telah berhasil digunakan oleh petani untuk memasak air dan membuat masakan untuk kebutuhan sehari-hari.</p> Nur Amalia Tsani Yuda Firnanda Saputra Riyan Nur Hadi Nur Baetil Qirom Lahin Hariyyuna Abdul Rahman Walada Afton Abiyasa Fitriyani Rikaz Panji Wicaksana Is Mardhiyati Copyright (c) 2019 Nur Amalia Tsani, Yuda Firnanda Saputra, Riyan Nur Hadi, Nur Baetil Qirom, Lahin Hariyyuna, Abdul Rahman, Walada Afton Abiyasa, Fitriyani, Rikaz Panji Wicaksana, Is Mardhiyati 2019-04-01 2019-04-01 1 67 69 Peningkatan Ekonomi Melalui Pengelolaan Sampah Plastik menjadi Kerajinan Tangan di Dusun Karangnongko, Giripurwo Purwosari, Gunungkidul, Yogyakarta http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/139 <p>Pengabdian kepada masyarakat atau progam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Integrasi-Interkoneksi bagi kelompok 176 yang ditempatkan di dusun Karangnongko, desa Giripurwo, kecamatan Purwosari, kabupaten Gunungkidul &nbsp;telah &nbsp;melaksanakan &nbsp;program-program &nbsp;kerja. &nbsp;Titik &nbsp;fokus&nbsp; yang&nbsp; diambil &nbsp;adalah&nbsp; bidang &nbsp;agama, &nbsp;sosial, &nbsp;dan&nbsp; ekonomi. Kegiatan-kegiatan pada bidang tersebut berupa TPA, TPQ, Kelompok Belajar (Bimbel), Perayaan Hari Anak Nasional 2018, Sarasehan "Perencanaan Keuangan dan Anggaran Belanja Keluarga", Posyandu, KIA, Pembuatan Kerajinan Tangan, Perayaan Hari Raya Idul Adha, dan Bakti Sosial (Baksos). Dusun Karangnongko merupakan salah satu wilayah yang sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani. Dari segi agama dan sosial, masyarakatnya mampu hidup berdampingan serta harmonis meskipun terdapat perbedaan agama. Selain itu, budaya organisasi, masyarakat tersebut termasuk ke dalam golongan yang aktif dan baik. Bahkan, dari golongan ibu-ibu PKK sudah memiliki kreatifitas tersendiri. Adalah pengelolaan sampah plastik menjadi kerajinan tangan. Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta ton merupakan &nbsp;sampah &nbsp;plastik&nbsp; yang &nbsp;dibuang &nbsp;ke &nbsp;laut &nbsp;(kompas, &nbsp;2018). &nbsp;Sumber&nbsp; sampah &nbsp;terbanyak &nbsp;adalah &nbsp;berasal &nbsp;dari &nbsp;pemukiman, komposisinya berupa 75% terdiri darisampah organik dan hanya 25% sampah anorganik jurnal Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Produk dan Jasa Kreatif (Hijrah Purnama Putra dan Yebi Yuriandal)). Sampah anorganik berbeda dengan sampah organik. Sampah anorganik tidak dapat didegradasi oleh alam sehingga bisa berdampak buruk jika tidak dikelola. Agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, diperlukan suatu lahan yang sangat luas untuk mengimbangi produksi sampah jenis ini.Sebagai produk kreatif, karya kreasi sampah plastik memiliki nilai komersial yang menjanjikan. Produkini memiliki daya jual yang dapat menghasilkan keuntungan. Produk tersebut secara umum dijual dalam bentuk kerajinan tangan yang daya guna bagi masyarakat.</p> Ria Resky Fauzi Laeli Maria Ulfah Tika Viki Adisti Dena Agustin Chusnul Afifah Rizal Zulfikri Ulil Amri Deswar H N M. Wildan R Copyright (c) 2019 Ria Resky Fauzi, Laeli Maria Ulfah, Tika Viki Adisti, Dena Agustin, Chusnul Afifah, Rizal Zulfikri, Ulil Amri, Deswar H N, M. Wildan R 2019-04-01 2019-04-01 1 71 73 Pemberdayaan Wanita Melalui Pelatihan Pembuatan Pembalut Ramah Lingkungan di Dusun Jambu http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/140 <p>Pembalut wanita saat menstruasi adalah kebutuhan utama. Menurut penelitian, pembalut wanita sekali pakai yang sekarang digunakan &nbsp;bersifat &nbsp;karsinogenik&nbsp; dam &nbsp;mengandung &nbsp;zat &nbsp;berbahaya &nbsp;yang &nbsp;berpotensi &nbsp;menyebabkan &nbsp;penyakit &nbsp;berbahaya &nbsp;bagi &nbsp;organ reproduksi. Karena tidak ada penanganan khusus untuk pembalut sampah yang bisa dibuang, meskipun ada pembalut dari kain yang aman, tetapi harganya mahal. Program ini bertujuan untuk menciptakan pembalut wanita inovatif yang ekonomis, aman, tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan dan estetika. Inovasi pembalut wanita ini terbuat dari kain bekas dengan jas hujan bekas. Metode yang digunakan adalah merancang, memproduksi dan menguji. Hasilnya adalah pembalut wanita dari barang bekas namun ramah lingkungan.</p> Muhammad Habibie Nur Rohmah Vidia Auria Rahmadhini Meri Indryani Wahyu Kholifah Ahmad Danu Prasetiya Roby Aulawi Zam-Zami Ika Ramadhani Ayuningtyas Arif Fathudin Copyright (c) 2019 Muhammad Habibie, Nur Rohmah, Vidia Auria Rahmadhini, Meri Indryani, Wahyu Kholifah, Ahmad Danu Prasetiya, Roby Aulawi Zam-Zami, Ika Ramadhani Ayuningtyas, Arif Fathudin 2019-04-01 2019-04-01 1 75 79 Mahasiswa Dalam Pengabdian Masyarakat Terpencil (Studi PAR di Padukuhan Tileng, Kepek, Saptosari, Gunungkidul) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/141 <p>Sebagaimana tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, mahasiswa tidak hanya dituntut untuk mengenyam pendidikan dan &nbsp;penelitian&nbsp; saja, &nbsp;akan &nbsp;tetapi &nbsp;juga &nbsp;diharapkan &nbsp;untuk &nbsp;melakukan &nbsp;pengabdian &nbsp;kepada &nbsp;masyarakat. &nbsp;Pengabdian &nbsp;masyarakat &nbsp;dapat dilakukan dengan memberikan pemecahan masalah dan pemberdayaan potensi yang ada pada suatu lingkungan. Berkaitan dengan memberdayakan masyarakat, sekaligus melakukan penelitian sosial keagamaan secara Integratif-Interkonektif dengan isu-isu pembangunan, khususnya dalam mengakselerasi capaian SDG’s (<em>Sustaineble Devolopment Goals</em>), merespon era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) dan kehidupan global. KKN tematik Among Tani Dagang Layar berupaya membentuk dan mewujudkan keluarga yang mandiri melalui usaha yang dilakukan secara sinergis oleh empat pilar pembangunan, &nbsp;yaitu masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah daerah dan dunia usaha, serta mengoptimalkan fungsi-fungsi lembaga sosial keagamaan seperti masjid/musholla dalam membina, memberdayakan, dan mengembangkan umat. Melalui program KKN, mahasiswa yang berjumlah 10 orang telah melaksanakan program membangun komonitas menuju kesejahteraan yang beranjak dari masalah yang dihimpun, perencanaan program kerja dituju dalam bentuk program bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang sosial dan peningkatan <em>softskill </em>masyarakat.</p> Zahrotur R. Fitriana K. Hersa Kumaradia A. Kholidatu N. Billah Marela S. Yeni Indah A. Kholifatul Itsna H. S. Mahfudlotin I. A. Mujib Copyright (c) 2019 Zahrotur R., Fitriana K., Hersa Kumaradia A., Kholidatu N., Billah Marela S., Yeni Indah A., Kholifatul Itsna H., S. Mahfudlotin I., A. Mujib 2019-04-01 2019-04-01 1 81 85 Pemberdayaan Segi Fisik dan Non Fisik Bidang Sosial, Kemasyarakatan, dan Kesehatan berbasis Potensi Padukuhan Monggol http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/142 <p>Padukuhan Monggol, Desa Monggol, Kecamatan Saptosari, Gunungkidul DIY merupakan &nbsp;salah satu padukuhan yang memiliki penduduk paling sedikit diantara padukuhan yang lain dengan jumlah 279 jiwa yang hanya terdiri dari 4 RT dengan keadaan sosial kemasyarakatan yang masih terjalin sangat baik. Dengan kondisi kemasyarakatan yang masih begitu harmonis, terdapat beberapa hal yang masih diabaikan mengenai bidang fisik dan non fisik dalam pemberdayaan sosial, kemasyarakatan, dan kesehatan berbasis potensi Padukuhan Monggol yang justru perlu dikembangkan dan diperbaiki. Dalam bidang fisik misalnya kurang memadainya petunjuk jalan, kurangnya sarana kebersihan yang memadai, tidak adanya petunjuk pemilik rumah tokoh masyarakat; maupun bidang non fisik seperti kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan barang-barang bekas, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan. Oleh karenanya terdapat beberapa program antara lain; kelas keterampilan, senam dan gotong royong, plangisasi, serta pengadaan tempat sampah; sebagai wujud atas solusi permasalahan tersebut. Adapun dalam pelaksanaannya setiap program memiliki 3 tahap utama, yaitu tahap persiapan mengenai rencana, jadwal, dan sasaran kegiatan; tahap proses berisi berbagai aktivitas terkait jalannya kegiatan; serta tahap akhir mengenai penerapan produk untuk masyarakat. Program-program tersebut terlaksana dengan baik dan lancar atas kerjasama dan dukungan mahasiswa KKN 96 UIN dengan masyarakat Padukuhan Monggol. Dimana setiap hasil pelaksanaan program-program yang telah berjalan dapat memiliki nilai estetika dan manfaat bagi masyarakat Padukuhan Monggol.</p> Husni Mubarok Sakha Fatkhul Karim Hibatullah Romdhoni Ahmad Ainur Raziqin Linda Septiana Hana Nurma Sari Kafa Nikmatul Fadhilah Rima Majidah Diani Mutia Lutfi Jauharotul Maknunah Copyright (c) 2019 Husni Mubarok, Sakha Fatkhul Karim, Hibatullah Romdhoni, Ahmad Ainur Raziqin, Linda Septiana, Hana Nurma Sari, Kafa Nikmatul Fadhilah, Rima Majidah, Diani Mutia Lutfi, Jauharotul Maknunah 2019-04-01 2019-04-01 1 87 90 Pelatihan Kepemudaan Pemuda-Mudi Dusun Cetok sebagai Upaya Optimalisasi Peran Pemuda dalam Mengembangkan Potensi Desa http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/143 <p>Pemuda-Mudi &nbsp;Cetok&nbsp; desa &nbsp;Baturan&nbsp; Kecamatan &nbsp;Gantiwarno &nbsp;perlu&nbsp; mendapatkan &nbsp;pendampingan&nbsp; khusus &nbsp;dalam &nbsp;bidang kepemudaan. Isu kepemudaan merupakan isu terpenting dalam penompang pembangunan desa. Pemuda yang memiliki ciri idealisme yang tinggi serta ditunjang dengan tenaga yang produktif memberikan angin segar dalam proses pengembangan potensi desa. Sebagai contoh, pemuda-mudi di daerah dusun cetok itu sendiri, mempunyai latar belakang yang berbeda, ada lulusan sarjana, sma/smk, hingga ada beberapa putus sekolah. Namun, promblematika di dusun cetok, sebagian pemuda-mudi tingkat partisipasi dalam pengembangan desa masih kurang, faktanya banyak pemuda-mudi di dusun cetok hanya berfokus kepada kegiatan yang bersifat <em>hedonis</em>, tidak ada kegiatan pemuda-mudi yang menyentuh kepada aspek ekonomi pemberdayaan. Pelatihan kepemudaan sebagai langkah konkret untuk membuka cakrawala pemuda-mudi terhadap potensi desa-nya. Dampaknya tentu ke-arahnya peningkatan ekonomi desa dan pemuda desa sebagai penompang dalam menjalan roda pembangunan desa. Kemudian, berbicara mengenai potensi di desa Baturan tentu sangat melimpah, areal pertanian yang melimpah, luasnya areal perikanan, hingga masih menjaga nilai-nilai tradisi merupakan kelebihan desa ini dibadingkan daerah lain. Oleh karena itu, peoptimalan potensi desa dibarengi dengan anak-anak muda di dusun cetok yang memiliki kreativitas serta skill langkah strategi yang tepat dalam pembangunan di era milineal saat ini. Pelatihan kepemudaan yang dilaksanakan bersama pemuda-mudi cetok menggunakan media <em>small group discusion</em>, sebuah media yang tepat yang mengutamakan dialogis dalam memecahkan permasalahan terkait pengelolaan potensi desa.</p> Atho’ilah Aly Najamudin Kun Istain Aulia Nur Handayani Anisa Adlul Umara Ghina Ainul Hanifah Mohammad Ibnu Mutsana Amin Aulawi Zuhri Ulfatunni’mah A Siti Barkah Copyright (c) 2019 Atho’ilah Aly Najamudin, Kun Istain, Aulia Nur Handayani, Anisa Adlul Umara, Ghina Ainul Hanifah, Mohammad Ibnu Mutsana, Amin Aulawi Zuhri, Ulfatunni’mah A, Siti Barkah 2019-04-01 2019-04-01 1 91 93 Revitalisasi Ekonomi Masyarakat Melalui Home Industry: Inovasi Pemanfaatan Salak Di Dusun Keron, Magelang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/144 <p>Kuliah Kerja Nyata Integrasi – Interkoneksi merupakan sebuah bentuk kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi di bidang pengabdian masyarakat. Kelompok KKN 302 angkatan 96 di tempatkan di Dusun Keron, Kradenan, Srumbung, Magelang, Jawa Tengah. &nbsp;Warga di Dusun Keron memiliki kebun salak yang cukup luas dan hasil panen yang melimpah. Namun, pada saat musim salak, harga salak menjadi sangat rendah hanya berkisar Rp 1.000/kg. Hal ini tentu membuat pendapatan warga menjadi kurang maksimal. Warga di Dusun Keron kurang memiliki inovasi dalam mengolah salak agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Salah satu program kerja kelompok KKN 302 adalah pemberdayaan ekonomi masyarakat, yang mana program ini &nbsp;merupakan salah satu program yang bertujuan dapat menyelesaikan masalah ekonomi&nbsp; &nbsp;yang berkaiatan dengan salak. Metode yang digunakan adalah dengan mengadakan edukasi melalui sosialisai inovasi pemanfaatan salak. Pemateri acara sosialisasi tersebut didatangkan dari UMKM Mawar Mekar Dusun Banyuadem yang telah &nbsp;memiliki beberapa produk diantaranya jenang salak, geplak salak, manisan salak, kopi biji salak, teh kulit salak dan lain-lain. Hasil dari acara sosialisasi ini adalah ibu-ibu lebih memahami tahap pembuatan geplak salak dan manisan salak sehingga dapat mempraktikkannya di rumah dan diharapkan memiliki inisiatif untuk mengolah salak dan menjadikannya produksi olahan salak yang dapat menghasilkan uang.</p> Deny Endika Suteja Nisma Luthfi Laila Suheri Muhammad Latif Dwi N. Fikria Sopa Amaliyah Heny Taslimah Khumaidah Mohammad Rizaqi Munir Hanif Maulana Muhammad A. Veni Jumila Danin Copyright (c) 2019 Deny Endika Suteja, Nisma Luthfi Laila, Suheri, Muhammad Latif Dwi N., Fikria Sopa Amaliyah, Heny Taslimah, Khumaidah, Mohammad Rizaqi Munir, Hanif Maulana Muhammad A., Veni Jumila Danin 2019-04-01 2019-04-01 1 95 100 Pemanfaatan Sampah Plastik Menjadi Kerajinan Rumah Tangga untuk Meningkatkan Kesejahteraan Warga Pengos-A Gerbosari Samigaluh Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/181 <p>Banyak limbah padat berupa sampah plastik ditemukan di Pedukuhan Pengos-A Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Sampah tersebut diabaikan dan dibuang begitu saja bahkan pada akhirnya sampah plastik hanya akan dibakar. Hal&nbsp; tersebut &nbsp;tentunya&nbsp; akan&nbsp; menyebabkan&nbsp; pencemaran&nbsp; lingkungan,&nbsp; mengingat&nbsp; bahwa&nbsp; sampah&nbsp; plastik&nbsp; sulit &nbsp;didegradasi &nbsp;oleh&nbsp; alam. Mengingat letak Pedukuhan Pengos-A ini berada di daerah perbukitan dan dekat dengan sungai. Banyaknya sampah plastik dikarenakan kurang maksimalnya dalam mengolah sampah tersebut. Oleh karena itu diperlukan pemanfaatan sampah plastik yang bisa dijadikan sebagai kerajinan rumah tangga. Sehingga sampah plastik yang selama ini hanya dibuang dan diabaikan bisa mendukung kehidupan warga Pedukuhan Pengos-A. Dalam memanfaatkan sampah plastik ini tidak memerlukan biaya yang banyak untuk mengolahnya, namun hal itu tidak mengurangi nilai kreatifitas yang ada pada kerajinan tersebut. Kerajinan rumah tangga yang menggunakan bahan dasar samplah plastik ini berupa bunga. Dimana bunga tersebut bisa dijadikan hiasan pada ruang tamu ataupun dijual sebagai <em>bucket </em>bunga untuk hadiah pada acara-acara tertentu.</p> Nico Firman Hidayat Moh. Zainollah Dewi Oktaviani Putri Swasti R Arminanti Yuantomo Ilham Adriansah S Ahmad Hanif A Idamatul Khusna Fitri Mulyaningsih Septi L Copyright (c) 2019 Nico Firman Hidayat, Moh. Zainollah, Dewi Oktaviani, Putri Swasti R, Arminanti Yuantomo, Ilham Adriansah S, Ahmad Hanif A, Idamatul Khusna, Fitri Mulyaningsih Septi L 2019-04-01 2019-04-01 1 101 104 Pendampingan Keagamaan dan Pemanfaatan Sampah kepada Masyarakat di Padukuhan Dukuh, Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/182 <p>Pengabdian masyarakat berupa&nbsp; &nbsp;pendampingan yang ditujukan kepada masyarakat di Padukuhan Dukuh Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo. Pengabdian masyarakat yang dimaksud adalah mengadakan pelatihan pemanfaatan sampah organik dan anorganik serta pendampingan keagamaan. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali masyarakat (PKK dan KWT) dengan keterampilan mengolah sampah sekaligus pemanfaatan sampah dalam rangka meminimalisir biaya produksi pertanian dan mengurangi dampak polusi lingkungan serta meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengolah limbah sampah. Metode yang digunakan adalah pelatihan membuat ecobrick, polybag, dan MOL (Mikroorganisme Lokal). Sedangkan untuk dibidang keagamaan, dilakukan pembinaan TPA dan pelatihan membaca Al-qur’an dengan metode As-Sahl. Hasil yang diperoleh dari pengabdian kepada masyarakat yaitu berhasil membuat ecobrick dalam bentuk bangku, berhasil membuat polybag, serta berhasil membuat bioativator untuk mempercepat proses fermentasi pada pembuatan pupuk organik. Sedangkan dibidang keagamaan, berhasil dibuat modul pembelajaran dan pengadaan perpustakaan mini. Berdasarkan kegiatan selama pengabdian kepada masyarakat dapat disimpulkan bahwa masyarakat diharapakan dapat menindaklanjuti pelatihan yang telah diajarkan sehingga masyarakat bisa hidup bersih serta dalam bidang keagamaan dapat menciptakan lingkungan yang religius dan menjadikan masyarakat yang berakhlak mulia.</p> Farhat Najib Izzudin M. Khaedzar Assagaf Lia Jumana Siti Mutmainnatus S Zulianing Sulistiyo Nafha Izzah D Rohmatullah Rohmatullah Raudlatul Jannah Abdul Muis Nurul Aqila Copyright (c) 2019 Farhat Najib Izzudin, M. Khaedzar Assagaf, Lia Jumana, Siti Mutmainnatus S, Zulianing Sulistiyo, Nafha Izzah D, Rohmatullah Rohmatullah, Raudlatul Jannah, Abdul Muis, Nurul Aqila 2019-04-01 2019-04-01 1 105 108 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pelatihan Pengolahan Singkong dalam Pembuatan Kue di Dusun Kayoman Serut Gedangsari Gunungkidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/183 <p>Pengabdian masyarakat yang dilakukan di dusun Kayoman Serut Gunung Kidul berupa pengembangan dari segi sumber daya alam sekaligus sumber daya manusia atau peningkatan <em>skill </em>masyarakat di desa tersebut. Dusun Kayoman terletak di dataran tinggi dan memiliki banyak kekayaan alam, salah satunya adalah singkong. Pemanfaatan singkong di dusun Kayoman sebelumnya hanya dijadikan tiwul, kripik atau jajanan tradisioanal lainnya. Kesejahteraan ekonomi di dusun Kayoman masih terbilang rendah sehingga perlu adanya peningkatan kesejahteraan ekonomi. Salah satu usaha yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat adalah dengan mengubah singkong menjadi makanan yang bisa menembus pasar menengah keatas. Kegiatan ini lebih dikhususkan pada ibu-ibu yang disosialisasikan lewat kegiatan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan kue terbilang mudah didapat dan harganya terjangkau sehingga menghasilkan produk yang layak jual. Dengan akumulasi modal setiap loyang kue sebesar Rp.11.000 dapat dipasarkan dengan harga Rp.17.000-20.000 variasi cake seperti 1) Kue Gulung, 2). &nbsp;Kue Brownis, dan 3) Kue Zebra. Komposisi bahan tepung singkong didalamnya bisa 100% dan 50%: 50% dengan tepung gandum. Usaha tersebut dikembangkan melalui perkumpulan ibu-ibu di bantu dengan pemerintah setempat untuk dijadikan bisnis kolektif khas dusun Kayoman.</p> Sikha Amalia Sandia P Megawati Megawati Roni Fadli Moh. Sukron Mubarok Titi Asrianti Enung Sulastri Diah Ayu Marliawati Lailatul Aziza Saiful Fahmi Arif Novariyanto Copyright (c) 2019 Sikha Amalia Sandia P, Megawati Megawati, Roni Fadli, Moh. Sukron Mubarok, Titi Asrianti, Enung Sulastri, Diah Ayu Marliawati, Lailatul Aziza, Saiful Fahmi, Arif Novariyanto 2019-04-01 2019-04-01 1 109 112 Kajian Empiris Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga terhadap Nilai Kearifan Lokal Tradisi Rasulan Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/184 <p><strong>T</strong>antangan &nbsp;global&nbsp; yang &nbsp;pesat&nbsp; memerlukan&nbsp; akademisi&nbsp; dalam&nbsp; memilah&nbsp; untuk&nbsp; menerima&nbsp; kemajuan&nbsp; ilmu&nbsp; pengetahuan&nbsp; dan teknologi yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan sosial masyarakat. Dalam mempelajarinya mahasiswa sebagai akademisi di berikan program dari kampus yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN). Adapun upaya mengkaji lebih lanjut tradisi di masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga berlokasi di Dusun Dawung Desa Serut Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Tradisi yang di pelajari yaitu tradisi rasulan. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan benang kontinuitas suatu tradisi sebagai warisan budaya yang perlu di jaga dan di pertahankan. Secara empiris, kajian dan pemahaman di peroleh melalui observasi atau percobaan dari mahasiswa/i yang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam masyarakat tersebut. Adapun nilai kearifan sekaligus pengetahuan dan pengalaman melalui tradisi rasulan telah ada sejak dulu hingga sekarang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka. Dari penelitian ini di peroleh hasil bahwa melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang masuk ke dalam lingkungan masyarakat, kemudian mengenal berbagai tradisi, seperti tradisi rasulan sebagai simbol kearifan lokal serta memiliki makna membuat kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menjadi lebih berbaur larut dalam lingkup masyaraka serta mengenal tradisi rasulan lebih dalam. Pengenalan nilai-nilai kebudayaan yang terdapat dalam tradisi tersebut tidak hanya di peruntukan bagi masyarakat tertentu melainkan untuk masyarakat umum, baik muda maupun tua.</p> Muhammad Ridwan H Muhammad Wardhan A Nurkumala Rahmah Hafidhoh Ma'rufah Erny Dwi W Haibat Hanafi R Ayu Sri R. Y Nurma Audina Nurokhim Nurokhim Umi Habibah Copyright (c) 2019 Muhammad Ridwan H, Muhammad Wardhan A, Nurkumala Rahmah, Hafidhoh Ma'rufah, Erny Dwi W, Haibat Hanafi R, Ayu Sri R. Y, Nurma Audina, Nurokhim Nurokhim, Umi Habibah 2019-04-01 2019-04-01 1 113 115 Kajian Fungsi dan Peran Tri Darma Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Pemahaman Keagamaan Masyarakat Dusun Jati Purwosari http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/186 <p>Nilai Agama adalah salah satu nilai yang menjadi sumber dari hukum, maka dari itu, memberikan pemahaman keagamaan kepada masyarakat sama dengan membantu masyarakat untuk patuh terhadap hukum. Keterbatasan dalam aksesibilitas, referensi, dan minimnya sumber daya menjadi alasan utama terhambatnya tujuan tersebut. Mahasiswa dengan segala idealisme dituntut untuk mengikuti koridor Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan dapat menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat. Tujuan paper ini adalah untuk menuangkan hasil implementasi tiga ide utama Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat ke dalam program yang akan diterapkan. Dengan mengedepankan sifat metode yang responsif, adaptabilitas program tersebutpun dapat dipertanggungjawabkan, seperti melakukan reaktivasi kegiatan yasinan, kajian hadis, dan kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Salah satu tolak ukur keberhasilan metode ini terlihat dari anak-anak yang mulai berani berkontribusi dengan menghidupkan masjid, dari yang sebelumnya hanya di dominasi oleh orangtua. Dengan demikian, langkah awal dalam pembangunan pemahaman keagaman masyarakat pun dapat tercapai.</p> Anisah Anisah Jatang Wannuar Aridya Ega Rahmadani Wahyu Rahmadsyah Berutu Raodatul Jannah Septya Nurpriyati Eko Prasetyo Lutpiatul Fitria Copyright (c) 2019 Anisah Anisah, Jatang Wannuar, Aridya Ega Rahmadani, Wahyu Rahmadsyah Berutu, Raodatul Jannah, Septya Nurpriyati, Eko Prasetyo, Lutpiatul Fitria 2019-04-01 2019-04-01 1 117 120 Pengelolaan Air Bersih dan Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi Masyarakat Dusun Sawah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/188 <p>Air merupakan zat yang sangat diperlukan manusia untuk hidupnya demi mencukupi keperluan rumah tangga yaitu untuk<br>minum, memasak, mandi, mencuci, dan untuk kebutuhan hewan ternak. Ditinjau dari prinsip Ilmu Kesehatan Masyarakat, kebutuhan<br>masyarakat terhadap air bersih harus terpenuhi sebab rendahnya kualitas dan kuantitas air bersih dapat menimbulkan penyakit di<br>masyarakat.Air bersih dan sanitasi merupakan hak asasi manusia yang wajib dipenuhi, dihormati, dan dilindungi oleh negara. Hal ini<br>diperkuat oleh kesepakatan para pemimpin dunia dalam Milennium Development Goals (MDGs) tahun 2000 dan resolusi Perserikatan<br>Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2010 tentang hak asasi terhadap air bersih dan sanitasi. Resolusi ini juga semakin mempertegas dan<br>memperluas pengakuan dunia tentang beberapa pentingnya akses terhadap air bersih dan sanitasi terhadap pencapaian kesetaraan gender<br>(gander quality), keberlanjutan pembangunan (sustainable development) dan penghapusan kemiskinan (poverty alleviation).</p> Dyah Ayu Eka S. Y. R. Nur Miftarokh Muhammad Irfan Faziri Abdul Rokib Umi Mungajubah Rahayu Rista Astari Nurul Alam Keumalahayati M. Nur Adnan Saputra Dina Rasyida Moh Hambali Darmawan Copyright (c) 2019 Dyah Ayu Eka S. Y. R., Nur Miftarokh, Muhammad Irfan Faziri, Abdul Rokib, Umi Mungajubah, Rahayu Rista Astari, Nurul Alam Keumalahayati, M. Nur Adnan Saputra, Dina Rasyida, Moh Hambali Darmawan 2019-04-01 2019-04-01 1 121 123 Peningkatan Hasil Pertanian Kelompok Tani RAHARJO Gondang Saptosari Gunung Kidul Melalui Program Penanaman Bawang Merah dan Pengadaan Alat Pertanian http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/191 <p>Kegiatan Peningkatan Hasil Pertanian dengan Penanaman Bawang Merah dan Pengadaan alat Pertanian dilaksanakan di Dusun<br>Gondang, Desa Kepek, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan inisiatif<br>dari kami selaku kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang ditempatkan di Dusun Gondang. Lahan Pertanian di Dusun Godang terbilang<br>sangat luas, akan tetapi letaknya berada di area bukit, sehingga susah untuk air mengalir, apalagi menjelang musim kemarau. Hal ini<br>membuat petani di Gondang tidak mampu mengoptimalkan lahan pertaniannya sebaik mungkin. Dalam satu tahun kebanyakan dari<br>mereka hanya menanam ketela sehingga penghasilannya sangat sedikit. Adanya penanaman bawang merah ini bertujuan untuk<br>mengoptimalkan lahan pertanian di Gondang sekaligus menambah penghasilan petani Gondang. Selain itu, kami juga melakukan<br>pengadaan lata pertanian untuk menanggulangi beberapa masalah pertanian di Gondang, hasilnya Tahun ini di Gondang telah dilakukan<br>uji coba penanaman bawang merah di lahan seluas 800 m2. Dengan alat-alat pertanian yang cukup meskipun masih menyewa ke warga<br>sekitar.</p> Ayang Maulana Maulida Lu'luur R Dinda Azodhea R.A Ahmad Ludhfi N Afifah Fatihakun Muhammad Agil A.A Rafida Rahmah K Wahyu Bagus F Nur Indah N Copyright (c) 2019 Ayang Maulana, Maulida Lu'luur R, Dinda Azodhea R.A, Ahmad Ludhfi N, Afifah Fatihakun, Muhammad Agil A.A, Rafida Rahmah K, Wahyu Bagus F, Nur Indah N 2019-04-01 2019-04-01 1 125 127 Efektivitas Pelatihan Keterampilan Merajut dalam Menambahkan Daya Kreativitas Warga Dusun Temanggung Kelurahan Jetis Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunungkidul DIY http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/192 <p>Melihat tantangan global yang semakin ketat dan teknologinya yang semakin modern, persaingan pun semakin meningkat,<br>maka perlu masyarakat untuk memiliki kualitas yang sangat baik untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup. Oleh karena itu,<br>untuk menangani usaha di perlukan proses pendidikan, salah satunya melalui pendidikan non formal. Adapun salah satu contoh<br>pendidikan non formal pelatihan yang bisa di ikuti oleh masyarakat adalah pelatihan merajut. Rajutan dapat diartikan sebagai bahan<br>pakaian yang dibuat oleh tangan maupun mesin rajut atau dapat pula diartikan hasil merajut. Hasil rajutan dapat berupa pakaian, tas, kaos<br>kaki, topi, vest dan baju bayi, aneka suvenir (gantungan kunci). Adapun tujuan program pelatihan merajut ini adalah menambahkan daya<br>kreativitas masyarakat dusun Temanggung, dengan harapan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat Temanggung. Metode yang<br>digunakan dalam penyampaian materi adalah dengan metode konvensional/ceramah dan metode demonstrasi. Metode ceramah adalah<br>menjelaskan secara lisan atas bahan pembelajaran kepada sekelompok pendengar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.<br>Sedangkan metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada peserta<br>didik suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Hasil dari pelatihan merajut ini belum<br>bisa dikatakan berhasil karena dari 35 peserta yang mengikuti pelatihan merajut, hanya sekitar 5 peserta yang masih berminat untuk<br>melanjutkan hasil dari pelatihan merajutnya. Jadi, minat warga dusun Temanggung dalam bidang merajut hanya sekitar 14,3% saja.<br>Namun, hampir 70% peserta yang mengikuti pelatihan merajut dapat mengikutinya dengan baik dan benar sesuai dengan yang pelatih<br>ajarkan.</p> Nur Qomaruddin Annisa Noersyam S Erik Munawaroh Adib R.B Lang Jenar K Nurul M.N Ngazuma F.S Elisa Apriliani Marwa Farida A Humamurrizqi Humamurrizqi Copyright (c) 0 2019-04-01 2019-04-01 1 129 131 Urgensi Pembentukan Karakter Anak di Era Globalisasi Melalui Penguatan Keluarga http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/196 <p>Di Era globalisasi, terdapat banyak kemajuan baik dibidang IPTEK maupun sosial budaya sehingga manusia mengalami<br>perubahan baik dari segi pola pikir dan tingkah laku yang di pengaruhi lingkungan sekitar. Untuk menjaga karakter manusia yang sesuai<br>dengan norma yang berlaku di masyarakat, perlu adanya pendidikan karakter pada anak dikarenakan pada usia anak-anak merupakan<br>tingkat keemasan yang memiliki potensi alami yang baik untuk dikembangkan berupa pengetahuan disertai dengan kesadaran, emosi dan<br>perasaannya. Pendidikan karakter anak dimulai dalam ranah keluarga dan diaplikasikan melalui pola asuh masing-masing orang tua<br>kepada anaknya. Jenis pola asuh dalam ilmu psikologi ada 3 yakni otoriter, permisif dan demokratis. Pengabdian masyarakat di Dusun<br>Ngelorejo Desa Srumbung Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang perlu diadakan Sosialisasi pembentukan karakter pada anak yang<br>bertujuan untuk mengidentifikasi peranan dan jenis pendekatan keluarga dalam membentuk karakter anak agar menjadi generasi taat akan<br>norma-norma yang berlaku. Pendekatan yang digunakan kualitatif dengan metode sosialiasi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,<br>para orang tua disana memiliki jenis pola asuh otoriter dan permisif. Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang keras dan menerapkan<br>komunikasi satu arah sehingga menjadikan anak memiliki sifat tertutup, kurang percaya diri, dan kurang mampu mengekspresikan dalam<br>melakukan kegiatan. Sementara pola asuh permisif memberikan kebebasan tanpa memberikan norma masyarakat sehingga menjadikan<br>anak memiliki sifat egois, kurang peka terhadap lingkungan dan kurang dapat menerapkan nilai-nilai masyarakat. Hasil penelitian<br>menunjukkan bahwa orang tua memiliki peranan penting dalam pendidikan karakter anak, memberikan pola asuh yang tepat disertai kasih<br>sayang, kedisiplinan, nasehat, dan keteladanan.</p> Pinkan Regina Suva Achmad Zakky Mubarok Muhamad Rivai Mutiara Rizka Maulina Fitri Eka Muslimah Dwi Khalimas Segar Muhammad Hasmi Rizal Fahlefi Utaba Arzaqul Husna Arifah Rohmaida Zulfa Muchamad Ridwan Copyright (c) 2019 Pinkan Regina Suva, Achmad Zakky Mubarok, Muhamad Rivai, Mutiara Rizka Maulina, Fitri Eka Muslimah, Dwi Khalimas Segar, Muhammad Hasmi Rizal Fahlefi, Utaba Arzaqul Husna, Arifah Rohmaida Zulfa, Muchamad Ridwan 2019-04-01 2019-04-01 1 133 137 Menciptakan Lingkungan yang Sehat dan Bersih di Dusun Salamsari Mranggen Srumbung Magelang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/353 <p>Pengabdian kepada masyarakat berupa membantu memperbaiki lingkungan hidup dan berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku sehat dan menyehatkan lingkungan, kelompok 284 KKN UIN angkatan 96 yang berlokasi di Dusun Salamsari, Desa Mranggen Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang berupaya untuk meningkatkan kesadaran bahwa lingkungan yang bersih dan sehat sangatlah penting bagi kehidupan bersama dan mempunyai efek jangka panjang, karena alam tidak hanya di huni oleh manusia untuk saat ini saja, namun juga warisan bagi anak cucu nantinya. Dalam menjalankan program kerja ini, metode yang digunakan &nbsp;berupa &nbsp;metode &nbsp;PAR &nbsp;(<em>Partisipatory &nbsp;Action &nbsp;Research</em>) yang dianggap lebih mudah diterima oleh masyarakat sehingga masyarakat akan lebih mudah dalam bekerjasama dengan mahasiswa. Hasil dari program kerja ini adalah lingkungan bersih dan sehat, selain itu dari adanya kerjasama antara masyarakat dan mahasiswa, hubungan yang terjalin antara keduanya menjadi sangat dekat.</p> Ajie Dwihastadi Alfiana Yuniar Rahmawati Dhini Cahyaningrum Dina Fitri Mubtadhiah Eva Rahmanitami Jafar Sodik Hanif Atin Lutfiana Mohamad Dwi Setiawan Muhamad Ya’la ‘Ali Sadad Wahyu Mu’afi Irfan Robani Copyright (c) 2019 Ajie Dwihastadi, Alfiana Yuniar Rahmawati, Dhini Cahyaningrum, Dina Fitri Mubtadhiah, Eva Rahmanitami, Jafar Sodik, Hanif Atin Lutfiana, Mohamad Dwi Setiawan, Muhamad Ya’la ‘Ali Sadad, Wahyu Mu’afi Irfan Robani 2019-04-30 2019-04-30 1 139 142 Penyuluhan Inovasi Salak sebagai Usaha Mandiri Upaya Membangun Perekonomian Masyarakat Dusun Goyudan, Kradenan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/198 <p>Karya tulis ini bertujuan untuk memaparkan inovasi pemanfaatan salak yang merupakan hasil pertanian terbesar sebagai upaya<br>meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Adapun yang menjadi latar belakang penulisan ini adalah melihat kekayaan potensi<br>sumber daya alam Dusun Goyudan, Kradenan, Srumbung, Magelang dan potensi tersebut sebagian besar dimanfaatkan oleh masyarakat<br>sebagai perkebunan salak. Umumnya masyarakat Goyudan menjual hasil panen salak langsung kepada pengepul. Akibatnya masyarakat<br>mendapat harga yang murah untuk penjualan salak. Maka dari itu diperlukan penyuluhan pemberdayaan masyarakat untuk berpikir kreatif<br>dan inovatif terhadap potensi yang dimiliki. Teknis pelaksanaan penyuluhan ini yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan<br>demonstrasi oleh pemateri dari owner bakpia salak. Diawali dengan materi dan motivasi kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi<br>memasak langsung. Produk inovasi salak yang dibuat berupa dodol salak dan bakpia salak. Hasil dari penyuluhan inovasi salak yaitu<br>masyarakat dapat mengetahui bagaimana proses pembuatan hingga pengemasan dan pemasaran yang baik dari produk seperti dodol salak<br>dan bakpia salak sehingga diharapkan dapat menjadi bekal dalam mengembangkan dan menjadi motivasi untuk membuka usaha mandiri<br>yang akan memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat Dusun Goyudan.</p> Muchamad Khusain R Bagus Tri A Dyah Fitri R.W Nisa Fauziah Bahrul Mukhit Roenah Roenah Lisva Farhana Fatimahtuz Zuhroh Tika Agustina Nurwidia Sabdo Pambudi Copyright (c) 2019 Muchamad Khusain R, Bagus Tri A, Dyah Fitri R.W, Nisa Fauziah, Bahrul Mukhit, Roenah Roenah, Lisva Farhana, Fatimahtuz Zuhroh, Tika Agustina, Nurwidia Sabdo Pambudi 2019-04-01 2019-04-01 1 143 145 Pendampingan Belajar Santri Usia Dini Rumah Qur’an Sehati (RQS) Menggunakan Alat Permainan Edukatif (APE) Huruf Hijaiyyah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/200 <p>Anak identik dengan bermain. Permainan bagi anak dapat melatih kemampuan motorik dan sensorik. Permaianan juga dapat<br>melatih kemampuan kognitif, emosional, dan sosial anak. Dalam dunia pendidikan, permainan kerap kali dijadikan sebagai media<br>pembelajaran. Maka tak heran jika dunia pendidikan memiliki alat permainan edukatif yang beragam. Pendampingan selama bermain<br>harus diperlukan agar anak mencapai tujuan pembelajaran. Salahsatu tujuan pembelajaran di RQS adalah anak usia dini harus mampu<br>mengenal huruf Hijaiyyah. Adapun permainan edukatif yang disediakan berupa dadu huruf Hijaiyyah. Pendampingan difokuskan pada<br>santri tingkatan iqro’ jilid 1. Santri mula-mula diberikan pendekatan kemudian diminta untuk membuka halaman terakhir yang dibaca.<br>Santri mengucapkan huruf Hijaiyyah yang diketahui. Apabila tidak mengetahui maka santri dikenalkan huruf serupa pada APE. Ketika<br>tingkat keaktifan santri terbilang tinggi dimana santri sudah tidak bisa dikondisikan, ia langsung diminta untuk bermain APE. Dalam<br>bermain, santri menyusun potongan dadu agar terlihat lebih tinggi. Potongan dadu tersebut akan nampak huruf Hijaiyyah dari samping.<br>Perlahan-lahan santri dikenalkan dengan huruf Hijaiyyah melalui metode pembelajaran tanya-jawab. Hasil pendampingan menunjukan<br>bahwa permainan edukatif mampu menarik minat santri untuk belajar secara kontinu. Santri terlihat tidak bosan dengan adanya APE yang<br>digunakan dalam proses pembelajaran. Selain itu, santri juga mudah mengingat huruf Hijaiyyah menggunakan APE.</p> Anisa Nur Izza Fitria Nabila Uswatun Hasanah Yora Junifa Ayu K Fandi Riansyah Muh. Ilham Shohib Vita Dwi Sakundiana Adenia Dirham Anggun Rudiana Putri Eka Oktafianingsih Abdul Mutholib Copyright (c) 2019 Anisa Nur Izza Fitria, Nabila Uswatun Hasanah, Yora Junifa Ayu K, Fandi Riansyah, Muh. Ilham Shohib, Vita Dwi Sakundiana, Adenia Dirham, Anggun Rudiana Putri, Eka Oktafianingsih, Abdul Mutholib 2019-04-01 2019-04-01 1 147 151 Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Quran melalui Pelatihan Tajwid di Madrasah Diniyah Riyadhus Shalihin Sarigono Pagerharjo Samigaluh Kulonprogo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/202 <p>Anak merupakan amanat dari Allah SWT yang tidak semua orang mendapatkan anugerah ini kecuali hanya orang-orang yang<br>dikehendaki-Nya. Amanah ini harus dipelihara dengan baik dan terus menerus dengan memberikan pendidikan yang baik dan benar.<br>Dalam hal ini, pentingnya memberikan pendidikan agama terutama dalam hal membaca al-Quran. Melihat kondisi santri di Madrasah<br>Diniyah Riyadhus Shalihin Sarigono Pagerharjo Samigaluh Kulonprogo yang belum bisa mengaplikasikan ilmu Tajwid dalam membaca<br>al-Quran, maka hal inilah menjadi landasan dilaksanakan kegiatan berupa pelatihan Tajwid. Pelatihan Tajwid merupakan kegiatan<br>pengabdian masyarakat yang dilaksanakan dalam bentuk Kuliah Kerja Nyata. Harapannya dengan kegiatan ini, santri di madrasah<br>tersebut bisa meningkatkan kemampuan membaca al-Quran-nya. Pelatihan Tajwid ini dilakukan dalam beberapa tahapan diantaranya<br>tahap orientasi, tahap pemberian materi, dan tahap evaluasi. Seluruh tahapan ini dilaksanakan di Madrasah Diniyah Riyadhus Shalihin<br>Sarigono Pagerharjo Samigaluh Kulonprogo yang diikuti oleh 15 orang santri di madrasah tersebut. Dari pelatihan yang telah<br>dilaksanakan, santri di Madrasah Diniyah Riyadhus Shalihin Sarigono Pagerharjo Samigaluh Kulonprogo cukup antusias dalam<br>mengikutinya dan mulai bisa mengaplikasikan ilmu Tajwid dalam membaca al-Quran.</p> Hayatul Khairul Rahmat Muhammad Ahyat Ajdal Umam Mufydatush Sholihah Alkhofiyah Titis Ratna Djuwita Nurul Isnaini Dhea Wiegya Rahmadhani Budi Indra Farmawindo Rizfa Fadilah Moh Rudi Sholichatin Chasanah Copyright (c) 2019 Hayatul Khairul Rahmat, Muhammad Ahyat Ajdal Umam, Mufydatush Sholihah Alkhofiyah, Titis Ratna Djuwita, Nurul Isnaini, Dhea Wiegya Rahmadhani, Budi Indra Farmawindo, Rizfa Fadilah, Moh Rudi, Sholichatin Chasanah 2019-04-01 2019-04-01 1 153 156 Peran Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam Pemberdayaan Masyarakat di Pedukuhan Karang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/205 <p>Perguruan Tinggi sebagai tempat bagi generasi muda bangsa mempunyai peran di dalam memberikan solusi terhadap<br>pengentasan masalah perekonomian maupun permasalahan sosial yang beredar di masyarakat. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata<br>(KKN) mahasiswa dituntut untuk mampu mewujudkan tiga dharma Perguruan Tinggi yaitu Mendidik, Meneliti dan Mengabdi kepada<br>masyarakat. Oleh karena itu, tulisan ini mencoba mendeskripsikan seputar permasalahan yang terjadi di lokasi Kuliah Kerja Nyata. Selain<br>menjelaskan seputar permasalahan tulisan ini juga memberi solusi atas permasalahan yang telah terjadi. Adapun untuk memecahkan dan<br>mencari solusi atas permasalahan yang terjadi digunaka metode observasi serta wawancara semi-terstruktur dengan para narasumber yang<br>tak lain adalah para penduduk setempat. Dari hasil pemecahan masalah dapat ditarik kesimpulan bahwa problem mendasar yang terdapat<br>di Pedukuhan Karang adalah minimnya Sumber Daya Manusia, sehingga solusi atas permasalahan tersebut yaitu meningkatkan kualitas<br>maupun kuantitas dari para tenaga pendidik yang berkompeten di bidang pendidikan, terutama pendidikan keagamaan.</p> Miftakhul Hidayati Arfin Yahya Nuri Eka Pratiwi Taufiqur Rohim Hakam Al Ma’mun Dewi Hindun Nurjannah Sewwa Ilham Habibi Nadhia Zuhroul Hasna N. Iko Khumairo Copyright (c) 2019 Miftakhul Hidayati, Arfin Yahya, Nuri Eka Pratiwi, Taufiqur Rohim, Hakam Al Ma’mun, Dewi Hindun, Nurjannah Sewwa, Ilham Habibi, Nadhia Zuhroul Hasna N., Iko Khumairo 2019-04-01 2019-04-01 1 157 159 Memupuk Spiritualitas Usia Lanjut melalui Kegiatan Rutin Keagamaan di Dusun Serut, Gedangsari, Gunungkidul Yogyakarta http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/354 <p>Usia lanjut adalah usia dimana terjadinya penurunan baik secara fisik dan psikologis, sehingga pada usia lanjut merupakan usia rentan dalam mengalami stres, depresi, kesepian dll. Usia lanjut juga masa dimana dekat dengan sebuah kematian sehingga pada masa ini diharapkan mempunyai spiritulitas yang baik agar dapat memaknai sebuah kehidupan yang berhubungan dengan diri sendiri, tuhan dan sesama makhluk. Pendidikan spiritualitas merupakan sebuah pendidikan yang dapat membantu seseorang dapat menjalani kehidupan dengan tentram dan damai, Sehingga pendidikan spiritulitas sangat penting untuk seseorang terutama untuk lanjut usia mengingat lanjut usia merupakan usia rentang secara fisik dan psikologis. Pada penelitian ini menggunakan action research yang mana menemukan medode paling efektif untuk meningkatkan spiritualitas dusun serut, kemudian objek pada penelitian ini adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan guna meningkatkan spiritulitas usia lanjut, sedangkan subjek pada penelitian ini adalah masyarakat lanjut usia yang berda di dusun serut terutama RT 01, 02, 03. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pendidikan spiritulitas yang dilakukan pada usia lanjut melalui kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di dusun Jetis, Gunungkidul yogykarta. Hasil dari penelitian ini adalah ada beberapa kegiatan keagamaan yang dapat menunjang spiritulitas usia lanjut di dusun serut, yaitu sholat berjamaah, belajar membaca iqra dan al- qur’an, hapalan surat pendek, makhorijul huruf yang baik dan benar, yasinan, kultum rutin, doa serta pengajian akbar.</p> Nurhayati Nurhayati Mirna Jullyonedini Nasela Musthofiyatil Munduniyah Rizka Ayunda Putri Bambang Guntoro Nafisatul Khoidah Muhammad Miftakhul Khoir Nabiel Al-Naufal Efendi Yulifa Dwi Khoiruni Nur Alfreda Eka Pratiwi Copyright (c) 2019 Nurhayati Nurhayati, Mirna Jullyonedini Nasela, Musthofiyatil Munduniyah, Rizka Ayunda Putri, Bambang Guntoro, Nafisatul Khoidah, Muhammad Miftakhul Khoir, Nabiel Al-Naufal Efendi, Yulifa Dwi Khoiruni, Nur Alfreda Eka Pratiwi 2019-04-30 2019-04-30 1 161 164 Sosialisasi Pola Asuh Anak di Era Milenial sebagai Alternatif Pembentuk Karakter di Dusun Ngasem http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/208 <p>Salah satu masalah orang tua yang sudah bekerja adalah menentukan pola asuh bayi, balita, atau anak usia dini dengan perasaan<br>aman dan nyaman. Karena kesalahan pola asuh anak usia dini, orang tua menjadi menyesal seumur hidup. Sekarang ini, orang tua<br>berkeinginan untuk sukses mengasuh anak, tetapi juga sukses berkarir. Untuk menentukan pola asuh anak usia dini, orang tua harus<br>mampu mengukur kemampuan diri. Setiap orang tua pasti ingin mengasuh anak-anaknya dengan baik, akan tetapi masih berkutat pada<br>kebingungan dalam menentukan pola asuh yang sesuai. Dalam membentuk perilaku anak memiliki dampak secara psikologis dan sosial<br>bagi anak serta berbentuk perilaku. Kalau perilaku itu baik dan bijak, maka orang tua menerima dengan senang hati dan gembira.<br>Sebaliknya kalau perilaku itu buruk, maka yang rugi orang tua dan anak akan tumbuh tidak semestinya. Orang tua harus bisa mengukur<br>kemampuan diri, waspada, dan berhati-hati dalam menentukan pola asuh anak. Pada akhirnya, pola asuh sangat menentukan pertumbuhan<br>anak, baik menyangkut potensi psikomotorik, sosial, maupun afektif yang sesuai dengan perkembangan anak. Dalam mengasuh anak,<br>lingkungan harus mempermudah pertumbuhan, perkembangan bayi dan balita untuk dapat bermain, serta belajar bersama-sama.<br>Rekomendasi ini harus selalu tergiang-giang pada orang tua. Oleh karena itu, orang tua hendaknya memilih pola asuh yang tepat untuk<br>generasi penerus yang akan datang.</p> Ummul Maghfiroh Wafirotul Afida Nur Arifah Hikmatul Hasanah Nur Laili Nur Latifah Ulfa Femeilia Rifky Wardani A.Vandy Pramujaya Putra Kasmoro Wijoyo M. Arif Sholhan Copyright (c) 2019 Ummul Maghfiroh, Wafirotul Afida, Nur Arifah, Hikmatul Hasanah, Nur Laili, Nur Latifah Ulfa, Femeilia Rifky Wardani, A.Vandy Pramujaya Putra, Kasmoro Wijoyo, M. Arif Sholhan 2019-04-30 2019-04-30 1 165 167 Peningkatan Kesejahteraan dan Produktifitas Masyarakat Ngondel Wetan Krambilsawit Saptosari Gunungkidul Yogyakarta Melalui Program Pemberdayaan Tiga Generasi http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/280 <p>Kesejahteraan dan Produktifitas masyarakat desa merupakan problem yang sampai sekarang belum terselesaikan di berbagai<br>negara termasuk juga di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai macam faktor penghambat yang semakin kompleks. Tiga faktor<br>utama di antaranya adalah sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sarana prasarana dalam menjalankan upaya peningkatan<br>kesejahteraan dan produktifitas masyarakat desa. Dalam hal ini kegiatan pengabdian masyarakat pada kesempatan kali ini bertujuan untuk<br>mengembangkan, memberdayakan, dan mensejahterakan perekonomian desa berbasis pertanian, perdagangan, dan pariwisata. Maka,<br>diperlukan adanya program-program tertentu yang pada akhirnya dapat menghidupkan atau setidaknya menjadi pemicu peningkatan<br>kesejahteraan dan produktifitas ekonomi desa. Agar tepat sasaran dan berpotensi besar dalam hal keberlanjutannya, program-program<br>tersebut harus meliputi tiga generasi utama, yang di antaranya adalah orang tua (usia senja), pemuda atau dewasa (usia produktif), dan<br>remaja atau anak-anak (usia dini). Oleh karena itu terdapat tiga program utama sesuai sasaran ketiga generasi tersebut. Pertama adalah<br>program pemberdayaan para petani dan peternak melalui program Sosialisasi Pengolahan Pakan Ternak Fermentasi dalam rangka<br>ketahanan pakan, kedua adalah pemberdayaan pemuda melalui program Pelatihan Sablon, dan ketiga adalah pemberdayaan masyarakat<br>secara umum dari anak-anak sampai orang tua dalam hal kesenian melalui penyelenggaraan Festival Ngondel Wetan (wisata budaya).<br>Dari ketiga program tersebut terdapat metode pelaksanaannya masing-masing, yang hasil dari keseluruhan rangkaian kegiatannya<br>disambut dengan baik dan bersemangat oleh masyarakat sekitar. Ditunjukkan dengan partisipasi aktif maupun pasif warga yang kuat<br>untuk mendukung berjalannya semua rangkaian program pengabdian ini sampai akhir.</p> Bayu Angga Hendra K Abdul Rohim Siti Maslinda Nurul Hasanah Lalang Buana Dewi Ratna Sari Izzah Atikah Fauziah Zuraida Lukluah Ichyari Fatata Nuriana Moh Sumraji Copyright (c) 2019 Bayu Angga Hendra K, Abdul Rohim, Siti Maslinda, Nurul Hasanah, Lalang Buana, Dewi Ratna Sari, Izzah Atikah Fauziah, Zuraida Lukluah, Ichyari Fatata Nuriana, Moh Sumraji 2019-04-30 2019-04-30 1 169 176 Pengadaan Gardu Baca Melalui Pos Ronda Setempat Padukuhan Widoro, Kanigoro, Saptosari, Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/283 <p>Membaca adalah salah satu proses pencarian informasi yang tak dapat dipandang sebelah mata. Tanpa membaca, seseorang<br>akan mengalami minimnya referensi untuk mencerna banyaknya pengetahuan yang saling berkaitan satu sama lain. Minat baca seseorang<br>akan sangat mempengaruhi giatnya aktifitas seseorang dalam belajar. Kurangnya minat baca di masyarakat, membuat anggota KKN<br>Integrasi-Interkoneksi Angkatan 96, Kelompok 217, Padukuhan Widoro, Kanigoro, Saptosari, GunungKidul, DIY, merasakan<br>kegelisahan dan ingin ikut serta membangun minat baca di masyarakat kususnya warga dusun Widoro. Melalui program Gardu Baca,<br>anggota KKN Integrasi-Interkoneksi Angkatan 96, Kelompok 217, Padukuhan Widoro, Kanigoro, Saptosari, GunungKidul, membantu<br>segenap lapisan masyarakat untuk kembali merasakan pentingnya dampak membaca pengetahuan dari berbagai sumber ilmu pengetahuan<br>yang terpercaya. Pendampingan Pengembangan minat baca melalui Gardu Baca tersebut, tidak hanya disosialisasikan kepada anak-anak,<br>maupun para pemuda/karangtaruna dusun Widoro, akan tetapi disosialisasikan pula kepada seluruh lapisan masyarakat Padukuhan<br>Widoro. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk mengantisipasi minimnya pengetahuan masyarakat karena belajar dan minat baca yang<br>rendah.</p> Mus’ad Mus’ad Reza Andrianto Saputra Farida Noor Isnaini Rikyan Ulil Istifadah Siti Khairiyah Achmad Maulana Fadhila Nur Khaerati Ana Himmatul Mamluah Fikri Januardi Muhammad Latif Dwi N Copyright (c) 2019 Mus’ad Mus’ad, Reza Andrianto Saputra, Farida Noor Isnaini, Rikyan Ulil Istifadah, Siti Khairiyah, Achmad Maulana, Fadhila Nur Khaerati, Ana Himmatul Mamluah, Fikri Januardi, Muhammad Latif Dwi N 2019-04-30 2019-04-30 1 177 179 Pengolahan Hasil Tani (Singkong) sebagai Upaya Pengembangan Ekonomi Masyarakat Padukuhan Jetis http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/187 <p>Pengolahan hasil tani yaitu singkong sebagai upaya pengembangan ekonomi masyarakat padukuhan jetis merupakan salah satu<br>program kerja unggulan kelompok 235 dalam menyelesaikan proses pengabdian di padukuhan Jetis. Penelitian ini menggunakan berbagai<br>macam metode yaitu PLA (Participatory Learning and Action) atau proses belajar dan praktik secara partisipatif dan metode FGD (Focus<br>group discussion). Faktor yang mendorong kelompok 235 untuk melakukan pengolahan hasil tani di padukahan jetis adalah melimpahnya<br>tanaman singkong yang kurang dimanfaatkan secara maksimal. Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah terciptanya inovasi baru<br>dalam pengolahan hasil tani yaitu singkong yang dapat diolah menjadi donat dan emping. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengolah<br>SDA dan meningkatkan perekonomian masyarakat padukuhan Jetis.</p> Didi Manarul H Elita Ardiyanti Kasmi Kasmi Risydatussalma Septyandini Yolanda Casella Nur Yasin M. Ridho Lubis Nur Wakhidah Tegar Pradana Uswatun Hasanah Copyright (c) 2019 Didi Manarul H, Elita Ardiyanti, Kasmi Kasmi, Risydatussalma Septyandini, Yolanda Casella, Nur Yasin, M. Ridho Lubis, Nur Wakhidah, Tegar Pradana, Uswatun Hasanah 2019-04-30 2019-04-30 1 181 184 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Rumah dengan Sistem Vertikultur dari Limbah Plastik Sebagai Upaya Mendukung Indonesia Bebas Sampah dan Mewujudkan Ketahanan Pangan Keluarga di Dukuh Baturan Kec. Gantiwarno Kab. Klaten http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/346 <p>Pengabdian masyarakat berupa optimalisasi pemanfaatan pekarangan rumah dengan sistem vertikultur dari limbah plastik<br>sebagai upaya mendukung Indonesia bebas sampah dan mewujudkan ketahanan pangan keluarga di Dukuh Baturan Kecamatan<br>Gantiwarno Kabupaten Klaten. Warga Dusun Baturan perlu mendapat bantuan optimalisasi pemanfaatan pekaranagn karena sebagian<br>besar mempunyai pekarangan yang relative luas namun kurang dimanfaatkan dengan baik. Optimalisasi pemanfaatan pekarangan dengan<br>system vertikultur dari limbah plastic ini bertujuan untuk memanfaatkan pekarangan agar dapat dijadikan sebagai penghasilan tambahan<br>keluarga maupun sebagai keindahan estetika. Selain itu dapat Reuse dan Recycle sampah plastic menjadi media tanamnya. Metode yang<br>digunakan meliputi observasi lapangan, mengkomunikasikan rencana kegiatan, pengumpulan limbah plastic, sosialisasi program,<br>penyuluhan, pelatihan dan sharing bersama dan yang terakhir adalah mentoring. Hasil dari sosialisasi ialah memanfaatkan bungkus<br>minyak goreng yang disulap menjadi media tanam dan botol minuman sebagai media tanam system vertikultur. Tanaman yang menjadi<br>focus ini adalah tanaman cabai yang tidak dipungkiri setiap rumah tangga pasti membutuhkannya. Sedangkan tanaman yang dapat<br>ditanam dengan system vertikultur adalah tanaman semusim yang banyak mengandung air (herbaceous) seperti bayam, kangkung, selada<br>dll. Dewasa ini masyarakat dunia mulai memperhatikan persoalan lingkungan dan ketahanan pangan dengan melakukan suatu upaya<br>untuk menghasilkan pangan serta yang hali ini dapat dilakukan dengan mensinergiskan dengan kegiatan pengelolaan sampah menjadi<br>barang yang lebih berguna yang dapat mendukung kegiatan produktivitas terhadap kemandirian pangan yang tetap dengan nuansa<br>ekologis , yang ramah lingkungan, ekonomis , seperti apa yang telah diharapkan dan dapat terwujudnya better environment, better<br>farming , and better living.</p> Dia Rohmanugraha Yunas Tri Antoro Tita Rochmatul N Erie Wardani Narendra Jumadil HR Istaqim Lailal M Nurul Hidayah Ermawati Ermawati Mutiara Dwi R Mahmud Yusron Copyright (c) 2019 Dia Rohmanugraha, Yunas Tri Antoro, Tita Rochmatul N, Erie Wardani, Narendra Jumadil HR, Istaqim Lailal M, Nurul Hidayah, Ermawati Ermawati, Mutiara Dwi R, Mahmud Yusron 2019-04-30 2019-04-30 1 185 188 Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Dusun Soropadan Melalui Pembuatan Usaha Sabun Cuci Piring Soropadan (SCS) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/213 <p>Pengabdian masyarakat dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diaplikasikan ke dalam suatu kegiatan berupa “Sosialisasi dan<br>Praktek Pembuatan Sabun Cuci Piring yang dilaksanakan di Dusun Soropadan Kidul, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten<br>Magelang.” Merupakan suatu bentuk pelatihan demi memberikan pengetahuan seputar hal-hal yang bersinggungan dengan sains kepada<br>masyarakat khususnya di kalangan ibu-ibu PKK, yang nantinya diharapkan kegiatan sosialisasi ini dapat menciptakan kreativitas dan<br>keterampilan ibu-ibu PKK Dusun Soropadan dalam pemanfaatan waktu luang untuk menghasilkan produk yang juga menghasilkan nilai<br>jual. Hal ini dianggap penting karena banyak dari ibu-ibu PKK yang belum memiliki pengetahuan seputar pemanfaatan bahan kimia yang<br>nantinya dapat mereka pakai di dalam kehidupan sehari-hari maupun dijadikan mata pencaharian tersendiri sebagai suatu produk industri<br>rumahan. Metode yang digunakan adalah metode sistematis dengan melakukan pelatihan serta praktek secara langsung dalam membuat<br>sabun cuci piring cair kepada ibu-ibu PKK, serta diselipkan pula beberapa materi mengenai kewirausahaan yang disampaikan oleh<br>pemateri sendiri. Dengan hasil pelatihan ini yaitu dapat dibuat 10 botol sabun cuci piring cair berukuran besar, yang nantinya akan dijual<br>kepada anggota PKK sendiri maupun masyarakat Dusun Soropadan yang berminat membelinya, dan uang yang dihasilkan akan di<br>masukkan ke dalam kas PKK sebagai pendapatan tambahan bagi perkumpulan PKK itu sendiri. Menindaklanjuti berkelanjutannya<br>kegiatan ini, maka dibuatkanlah label untuk komersil produk sabun cuci piring ini yang diberi nama yaitu SCS (Sabun Cuci piring<br>Soropadan), dengan harapan produk ini akan memiliki skala jual yang luas bukan hanya di sekitar Dusun Soropadan saja. Dengan<br>kegiatan pengabdian masyarakat yang diaplikasikan dalam kegiatan ini, kiranya hal ini dapat memberi dampak yang baik demi<br>mengembangkan keterampilan SDM yang ada di Dusun Soropadan khususnya dikalangan kaum wanita.</p> Jauharul Fawaid Novia A.U Ryan Restu U Hafid Jalaludin Fadhilah Najibah Iryani Setia N Mukhamad Qiyan K Fitria M Siti M Rizky Anggit M.O.F.K Copyright (c) 2019 Jauharul Fawaid, Novia A.U, Ryan Restu U, Hafid Jalaludin, Fadhilah Najibah, Iryani Setia N, Mukhamad Qiyan K, Fitria M, Siti M, Rizky Anggit M.O.F.K 2019-04-30 2019-04-30 1 189 191 Peran KKN dalam Pembangunan Masyarakat: Pelaksanaan Sosialisasi Zakat Produktif sebagai Sarana untuk Mengaktifkan Kembali Organisasi Badan Amil Zakat http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/214 <p>Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang harus bisa di pahami dan wajib di kerjakan bagi orang yang memeluk agama<br>Islam. Secara etimologis, zakat memiliki arti berkembang (an-namaa), mensucikan (at-thaharatu) dan berkah (al-barakatu). Sedangkan<br>secara terminologis, zakat mempunyai arti mengeluarkan sebagian harta dengan persyaratan tertentu untuk diberikan kepada kelompok<br>tertentu (Mustahik) dengan persyaratan tertentu pula. Bagi amilin yang mengelola dituntut optimalisasi penyaluran zakat yang terkumpul<br>kepada yang berhak menerimanya sebagaimana yang diisyaratkan dalam qur’an (Q.S 9 : 60). Manajemen zakat menjadi masalah dalam<br>pengelolaan zakat.</p> Anisatun Nur’Afifah Annisa Ul Muthohharoh A.P Bunga Aulia Hasnandya Jannatun Makwa Khoirul Azis M. Ulin Nuha Meliya Susanti Mia Permata Sari Muhammad Azmi Zain W Shohibul Maqom Copyright (c) 2019 Anisatun Nur’Afifah, Annisa Ul Muthohharoh A.P, Bunga Aulia Hasnandya, Jannatun Makwa, Khoirul Azis, M. Ulin Nuha, Meliya Susanti, Mia Permata Sari, Muhammad Azmi Zain W, Shohibul Maqom 2019-04-30 2019-04-30 1 193 195 Teknik Labeling, Packaging, dan Marketing Produk Salak di Desa Srumbung, Kabupaten Magelang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/355 <p>Magelang merupakan sebuah kota di provinsi Jawa Tengah yang menawarkan keindahan menonjol berupa panorama alam gunung merapi. Letak Geografis yang lebih berdekatan dengan Pegunungan menyebabkan potensi pertanian yang dimiliki di wilayah Magelang dan Srumbung khususnya semakin kaya dengan dukungan potensi lingkungan alamnya yang indah, sejuk dan subur. Garis kontur tanah yang sesuai pun menjadikan komoditas pertanian yang dihasilkan cocok untuk ditanami tumbuhan salak. Salak yang merupakan buah holtikura asli Indonesia ini memiliki banyak manfaat dan cukup produktif untuk dapat dipanen sepanjang tahun. Penelitian ini difokuskan untuk melihat penerapan strategi labeling, packaging, dan marketing produk hasil olahan Buah Salak di Dusun Dowakan &nbsp;Desa &nbsp;Srumbung, &nbsp;Kecamatan &nbsp;Srumbung, &nbsp;Kabupaten &nbsp;Magelang, &nbsp;Jawa &nbsp;Tengah. &nbsp;Metode &nbsp;Penelitian&nbsp; yang &nbsp;digunakan &nbsp;yaitu penelitian kualitatif, dengan sumber data Ibu-Ibu PPK sebagai pelaku usaha di Dusun Dowakan. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan analisis data domain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa&nbsp;&nbsp; strategi labeling, packaging, dan marketing produk hasil olahan salak di Dusun Dowakan. dapat dilaksanakan dengan baik meskipun masih bersifat perdana akan tetapi dari waktu ke waktu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.</p> Jazilatul Atiyah Amellia Julitasari Linda Istiyawati Fajar Budiantoro Muhamad Sidiq Syamsul Arifin Sekha Nuruly Siti Nur Faizah Ida Farida Lia Khodirotul Qudsiyah Copyright (c) 2019 Jazilatul Atiyah, Amellia Julitasari, Linda Istiyawati, Fajar Budiantoro, Muhamad Sidiq, Syamsul Arifin, Sekha Nuruly, Siti Nur Faizah, Ida Farida, Lia Khodirotul Qudsiyah 2019-04-30 2019-04-30 1 197 199 Peningkatan Kesadaran Masyarakat untuk Membayar Pajak Melalui Program Sosialisasi Perpajakan (Studi pada Program Kerja KKN Mahasiswa IAIN Jember di Dusun Gambiran Desa Mumbulsari) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/216 <p>Membincang tentang perpajakan, Pajak mempunyai posisi yang sangat urgen dalam perbincangan kehidupan Negara. Sebab<br>pajak merupakan dana yang sangat dibutuhkan dalam pembiayaan sebagian besar pengeluaran kepentingan pembangunan Negara<br>sehingga diharapkan dapat menjadi kesejahteraan bagi masyarakat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang bagaimana bentuk<br>program sosialisasi perpajakan yang diadakan oleh mahasiswa KKN serta bagaimana respon masyarakat terhadap adanya program<br>sosialisasi perpajakan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Adapun hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa program<br>sosialisasi yang diadakan oleh mahasiswa KKN Mahasiswa IAIN Jember berbentuk Seminar penyuluhan, serta program sosialisasi<br>perpajakan tersebut sangat direspon baik oleh masyarakat.</p> Abd Mukit Copyright (c) 2019 Abd Mukit 2019-04-30 2019-04-30 1 201 204 Pendampingan Cara Menjaga Asupan Gizi yang Baik dan Kesehatan pada Lansia di Posyandu Jepun Kabupaten Tulungagung http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/217 <p>Lansia merupakan proses alami yang terjadi pada semua manusia, laki maupun perempuan. Banyak orang yang menikmati masa<br>tua dengan bahagia, tetapi tidak sedikit orang-orang mengalami sakit dan meninggal dengan tanpa menikmati masa tua yang bahagia.<br>jenis penyakit yang rentan terkena pada usia lansia diantaranya penurunan penglihatan, osteoporosis, menurunnya ketajaman<br>pendengaran, berkurangnya kemampuan ingatan, dan nyeri sendi. Salah satu penyebab lansia rentan terhadap penyakit tersebut adalah<br>pemenuhan gizi. Faktor kesehatan yang berperan dalam masalah gizi adalah naiknya insidensi penyakit degeneratif dan nondegeneratif<br>yang berakibat pada perubahan asupan .Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelatihan ini ialah supaya para lansia dapat menambah<br>pengetahuan tentang masalah gizi dan kesehatan lansia sebagai upaya hidup sehat, sehingga dapat meningkatkan angka harapan hidup<br>lansia, lansia yang produktif dan aktif. Akhir dari pelatihan diharapkan seluruh peserta lansia dapat mengetahui masalah gizi dan apa saja<br>yang dapat terjadi pada kesehatan lansia sebagai upaya hidup sehat. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, diskusi,<br>pemberian asupan gizi secara langsung dan senam lansia. Jumlah peserta lansia sebanyak 65 orang, dari seluruh peserta tersebut<br>merupakan wakil dari masyarakat Kecamatan Tulungagung. Hasil kegiatan menunjukan bahwa hampir seluruh peserta sudah melakukan<br>pola hidup sehat yang diterapkan diantaranya cek kesehatan secara rutin dan teratur, senam lansia setiap 2 minggu sekali dan<br>memperbanyak asupan gizi dalam makanan.</p> Dewi Anggreini Copyright (c) 2019 Dewi Anggreini 2019-04-30 2019-04-30 1 205 210 Planing (Geplak Teganing) sebagai Upaya Pemberdayaan Sumber Daya Alam Kelapa di Pedukuhan Teganing III Hargotirto Kokap Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/190 <p>Kemajuan zaman menuntut masyarakat untuk lebih berkembang dan lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhan mereka. Termasuk masyarakat di pedukuhan Teganing III yang pekerjaan sehari- harinya hanya memanfaatkan kelapa untuk diolah menjadi gula. Padahal masih banyak bahan olahan lain yang dapat dimanfaatkan dari kelapa sehingga dapat memiliki daya jual yang tinggi. Sebagai bentuk realisasi dari program kerja unggulan Kelompok 49 Angkatan 96 KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarya, penulis bermaksud melakukan upaya untuk meningkatkan pemberdayaan sumber daya alam di pedukuan Teganing III. Program tersebut dilakukan dengan menggunakan metode sosialisasi pelaksanaan pembuatan Planing (Geplak Teganing) yang diikuti oleh ibu-ibu yang aktif sebagai anggota Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Puspa dan tergabung dalam anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Srikandi. Proses sosialisasi ini melalui empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap evaluasi, dan tahap tindak lanjut. Hasil pelaksanaan sosialisasi pembuatan geplak ini menunjukkan bahwa masyarakat di pedukuhan Teganing III sangat antusias mengikuti pelatihan dan berharap kegiatan ini dapat ditindaklanjuti. Harapannya geplak dapat menjadi olahan yang bukan hanya dikonsumsi secara pribadi namun juga berdaya jual tinggi.</p> Ela Nurmalasari Putri Mufatikah Azizah Azzahra Layla Royhatul Jannah Halimatus Sa’diyah Fitriani Fitriani Ahmad Syarifudin Baharsyah Muhammad Syaiful Bahri M. Fauzan Al Baihaqi Riyaduz Solihin Copyright (c) 2019 Ela Nurmalasari, Putri Mufatikah, Azizah Azzahra, Layla Royhatul Jannah, Halimatus Sa’diyah, Fitriani Fitriani, Ahmad Syarifudin Baharsyah, Muhammad Syaiful Bahri, M. Fauzan Al Baihaqi, Riyaduz Solihin 2019-04-30 2019-04-30 1 211 214 Pengolahan Keripik Lompong: Dari Limbah yang Kaya Gizi ke Meja Makan Kita http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/193 <p>Karena ditemukan banyaknya pohon talas di pekarangan rumah warga di Dusun Jobolawang maka dimanfaatkanlah batang lompong yang diolah menjadi keripik batang lompong. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memanfaatkan batang lompong dan menambah nilai ekonomis yang dapat menjadi peluang usaha bagi ibu-ibu PKK Dusun Jobolawang. Dengan menggunakan metode observasi lapangan. Dengan demikian ibu-ibu PKK Dusun Jobolawang mampu membuat keripik lompong.</p> Andi Rabiatun Ari Nurhamdiyah Dian Novita Hanifah Nurul Syam Ibnu Alfakhurozi Labo Efflamengo M. Ihsanuddin Ali Waffa Niki Ammelina Syaipul Waton Ulfatul Malichah Copyright (c) 2019 Andi Rabiatun, Ari Nurhamdiyah, Dian Novita, Hanifah Nurul Syam, Ibnu Alfakhurozi, Labo Efflamengo, M. Ihsanuddin Ali Waffa, Niki Ammelina, Syaipul Waton, Ulfatul Malichah 2019-04-30 2019-04-30 1 215 216 Peningkatan Potensi Pariwisata Puncak Kleco, Dukuh Duwet, Purwoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, D.I Yogyakarta oleh Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/194 <p>Era milenial menyebabkan kebutuhan masyarakat akan suatu kegiatan S<em>refreshing</em> atau penyegaran secara fisik maupun batin yang berupa kegiatan berlibur meningkat dengan pesat. Akhir pekan menjadi salah satu waktu yang ditunggu-tunggu untuk melepas penat, setelah lima hari bergulat dengan pekerjaan. Bagi yang ingin berlibur, tersedia dua pilihan tempat, yaitu tempat liburan yang bersifat <em>indoor</em> (dalam ruangan) dan <em>outdoor</em> (luar ruangan). Era digital, menyebabkan masyarakat sekarang ini lebih condong pada tempat wisata yang bersifat <em>outdoor</em> yang dianggap menawarkan konsep kembali kepada alam, namun dengan kemasan yang bersifat modern. Tingginya minat terhadap tempat wisata di ruang terbuka, menjadikan masyarakat kini saling berlomba untuk menggali potensi alam di masing-masing tempat tinggal sehingga layak untuk menjadi tempat wisata dengan konsep ruang terbuka. Puncak Kleco telah berdiri sejak tahun 2015, namun mengalami stagnansi pada tahun 2017. Tahun 2018 ini, kami mendapat kesempatan untuk ikut ambil bagian dalam upaya meningkatkan potensi Puncak Kleco sehingga menjadi tempat wisata ruang terbuka yang mampu dikenal oleh masyarakat luas. Dengan eksisnya Puncak Kleco, maka akan membuka peluang usaha dan mampu memberdayakan masyarakat sekitar Puncak Kleco. Sehingga masyarakat mampu mandiri dan menciptakan lapangan pekerjaan. Usaha yang kami lakukan selama KKN UIN Suka angkatan 96 ini berlangsung adalah pembuatan banner denah wisata Puncak Kleco, banner ojek wisata Puncak Kleco, pemasangan lampu taman di Puncak Kleco, kegiatan piket bersama di sekitar Puncak Kleco dan ikut serta dalam kegiatan budaya Tradisi <em>Tandur</em> <em>Wiwit Angler Kleco I </em>sebagai ajang memromosikan Puncak Kleco, ikon bukit bintang di Kulon Progo. Metode pelaksanaan kualitatif lebih ditekankan dalam pelaksaan kegiatan ini, karena hasil bukan berdasarkan jumlah tetapi kualitas dari program tersebut.</p> Alfian Daha Wira Utama Siti Dinar Rezki Ramadhani Nurul Larastuti Yustika Izzatil Ismi Ida Roidah Ipung Aji Sadewo Ernavita Ernavita Muhammad Sabda Isa A.M Febriana Nur Sugiarti Rangga Hafidin Copyright (c) 2019 Alfian Daha Wira Utama, Siti Dinar Rezki Ramadhani, Nurul Larastuti, Yustika Izzatil Ismi, Ida Roidah, Ipung Aji Sadewo, Ernavita Ernavita, Muhammad Sabda Isa A.M, Febriana Nur Sugiarti, Rangga Hafidin 2019-04-30 2019-04-30 1 217 219 Pembangunan Pariwisata Gunung Bedug melalui Pengembangan Masyarakat Dusun Seruh, Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul Kelompok 113 KKN UIN Sunan Kalijaga http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/195 <p>Kabupaten Gunungkidul sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta terkenal dengan tempat wisata yang melimpah. Tidak kalah dari daerah lain, Dusun Suruh sebagai salah satu dusun yang ada di Gunungkidul pun memiliki tempat yang indah. Sehingga daerah ini memiliki potensi pengembangan tempat wisata. Masyarakat dan pemerintahan menggali potensi yang ada di Dusun Suruh. Kawasan Puncak Gunung Bedug menjadi salah satu yang berpotensi menjadi tempat wisata. Puncak Gunung Bedug ini menghadap ke sebelah utara dengan pemandangan daerah Klaten serta Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Untuk pengembangan kawasan tersebut maka diadakan normalisasi jalan menuju Puncak Gunung Bedug serta penanaman bibi pohon. Hal ini bertujuan untuk pengoptimalan tempat wisata serta penghijauan untuk kehidupan di masa datang.</p> Hamry Oktia Prisada Rohmah Rohmah Dewi Setyowati Ellen Tinoko Ranti Dwi Badruzzuhri R.A Eka Nur Vanti Muhammad Za’imul Umam Abudzar Algifari Lubis Muhammad Hadyan Dwitama Emi Elizasari Copyright (c) 2019 Hamry Oktia Prisada, Rohmah Rohmah, Dewi Setyowati, Ellen Tinoko Ranti, Dwi Badruzzuhri R.A, Eka Nur Vanti, Muhammad Za’imul Umam, Abudzar Algifari Lubis, Muhammad Hadyan Dwitama, Emi Elizasari 2019-04-30 2019-04-30 1 221 225 Peningkatan Literasi Keuangan Masyarakat Dusun Magirejo melalui Pendampingan Bank Dusun Syariah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/197 <p>Bank dusun merupakan salah satu lembaga keuangan dusun yang bergerak dalam bidang perbankan. Adapun tujuan program kerja ini adalah mewujudkan lembaga keuangan bank dusun yang berbasis syariah. Untuk meniadakannya praktek riba dalam transaksi bank dusun. Dan menerapkan akad-akad dan akuntansi perbankan syariah ke dalam bank dusun. Subyek pendampingan yang diajukan pada program pengabdian masyarakat ini adalah Dusun Magirejo, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, D.I Yogyakarta. Target dari program ini adalah bank dusun Magirejo menjadi bank dusun berbasis syariah, pencatatan pembukuan bank dusun Magirejo sesuai dengan akuntansi perbankan syari’ah. Berdasarkan road-map tahap pendampingan bank dusun syariah, terdapat dua tahap yang digunakan untuk mewujudkannya yakni tahap sosialisasi dan pendampingan pembukuan bank dusun syariah. Sosialisasi dilaksanakan menggunakan metode presentasi untuk menjelaskan dan memahamkan peserta sosialisasi mengenai perbankan syariah dan mengenalkan berbagai macam akad dan sistem yang digunakan oleh bank syariah. Selanjutnya pendampingan pembukuan bank dusun yang sesuai dengan standar akuntansi perbankan syariah juga dilakukan agar masyarakat mengetahui bagaimana penulisan pembukuan bank dusun syariah yang benar sesuai dengan akad yang telah disepakati yakni akad ijarah. Program kerja yang diselenggarakan berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana kegiatan yang telah disusun. Hal ini dilihat dari partisipasi warga yang ingin tahu lebih jelas mengenai materi dengan cara mendengarkan dengan tenang dan mengajukan pertanyaan. Dan pada saat ini bank dusun Magirejo telah menjadi bank dusun yang berbasis syariah.</p> Maulana Miftah Majid Rafflesia Yasin Sulis Tigantono Tery Abdian Pebrianur Eny Sholekhah Kuni Latifah Rika Indriyani Nurul Aini Maslihah Ani Nur Isro’iyah Firdaus Endang Santika Copyright (c) 2019 Maulana Miftah Majid, Rafflesia Yasin, Sulis Tigantono, Tery Abdian Pebrianur, Eny Sholekhah, Kuni Latifah, Rika Indriyani, Nurul Aini Maslihah, Ani Nur Isro’iyah Firdaus, Endang Santika 2019-04-30 2019-04-30 1 227 231 Pengaruh Kecerdasan Sosial & Kompetensi Fasilitator pada Workshop Pembalut Kain terhadap Motivasi Belajar Perempuan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/199 <p>Penelitian mengenai <em>workshop</em> pembalut kain yang dilakukan di Dusun Nglaran Desa Ngalang Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul ini, sebagai wujud keprihatinan atas pembalut sekali pakai yang mengandung zat berbahaya sehingga buruk bagi organ reproduksi. Selin itu menimbulkan pencemaran lingkungan. Pihak-pihak yang peduli pentingnya penyuluhan kesehatan reproduksi perlu mengetahui pengaruh kecerdasan sosial dan kompetensi fasilitator pada <em>workshop</em> pembalut kain terhadap motivasi belajar perempuan. Edukasi dan motivasi masyarakat mengenai pembalut kain ramah lingkungan merupakan faktor mendasar untuk mengurangi risiko bahaya penggunaan pembalut sekali pakai Metode yang digunakan adalah pelatihan pembuatan pembalut kain ramah lingkungan berestetika. Hasil penelitian berupa faktor- faktor yang mengimplementasikan kecerdasan sosial dan kompetensi fasilitator yang memengaruhi motivasi belajar pada saat <em>workshop</em>. Kecerdasan sosial dan kompetensi fasilitator pada <em>workshop</em> berpengaruh positif terhadap motivasi belajar perempuan. Untuk itu fasilitator perlu memiliki strategi pengembangan kecerdasan sosial maupun kompetensinya mengingat bahaya terhadap wanita yang menggunakan pembalut sekali pakai maupun potemsi bahaya limbahnya dan mengingat saat ini belum ada pihak-pihak yang konsisten menangani sampah khusus tersebut. Maka usaha sosialisasi pembalut kain ynag praktis merupakan langkah ynag mendasar.</p> Ade Nur Mustofa Alya Farahdina Ajeng Puspa Arimbi Ayu Mar Atun Sholikat Dini Khoirunnisa Habiburrachman Habiburrachman Moh. Ilham Hasbulloh Nada Akrobin Ummi Choiriyah Rizka Azelia Copyright (c) 2019 Ade Nur Mustofa, Alya Farahdina , Ajeng Puspa Arimbi, Ayu Mar Atun Sholikat, Dini Khoirunnisa, Habiburrachman Habiburrachman, Moh. Ilham Hasbulloh, Nada Akrobin, Ummi Choiriyah, Rizka Azelia 2019-04-30 2019-04-30 1 233 237 Perubahan Pola Pikir Masyarakat tentang Sampah melalui Sosialisasi Pengolahan Sampah Organik dan Non Organik di Dusun Pondok, Kecamatan Gedangsari, Kab. Gunungkidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/201 <p>Permasalahan sampah merupakan masalah yang masih menjadi fokus utama yang perlu kita perhatikan. Pola pikir masyarakat yang menganggap sampah tidak dapat dimanfaatkan lagi dan kebiasaan membakar sampah masih mendarah daging di masyarakat dusun Pondok dalam menangani permasalahan sampah. Disamping itu dengan membakar sampah dirasa masyarakat adalah cara yang paling cepat dalam menangani permasalahan tersebut. Bukan cuma itu, masih ada masyarakat yang membuang sampahnya langsung ke badan air tanpa memikirkan bertumpuknya sampah di hilir badan air tersebut dan juga pencemaran di badan air tersebut akibat sampah yang mereka buang. Hal tersebut di khawatirkan akan di tiru oleh anak-anak dusun sebagai penerus dari dusun tersebut dan juga dikhawatirkan daya dukung lingkungan akan semakin lemah dikarenakan pencemaran yang terjadi dan akan menimbulkan penyakit. Kekhawatiran tersebut dapat dikurangi dengan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan pemilahan sampah. Metode yang digunakan yaitu ceramah, Tanya jawab dan demonstrasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan ini adalah masyarakat mulai memahami pentingnya mengelola sampah organik dan non-organik tersebut menjadi sampah yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, sehingga diharapkan bukan hanya mengurangi dampak pencemaran lingkungan, melainkan membantu perekonomian masyarakat sekitar, masyarakat diharapkan dapat lebih produktif untuk menangani masalah yang ada di lingkungannya sebagai sebuah peluang ekonomis.</p> Illa Fadillah Lutfienzy A. Fahmi El Kamil M. Shalahuddin M. Shalahuddin Ilham Setiawan Azidah N Azidah N Hanifatul M Hanifatul M Niffa A Niffa A Rahmatus S Rahmatus S Kamalul Fikri Copyright (c) 2019 Illa Fadillah, Lutfienzy A., Fahmi El Kamil, M. Shalahuddin M. Shalahuddin, Ilham Setiawan, Azidah N Azidah N, Hanifatul M Hanifatul M, Niffa A Niffa A, Rahmatus S Rahmatus S, Kamalul Fikri 2019-04-30 2019-04-30 1 239 242 Penerapan Metode Iqra’ Dalam Mengembangkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Pada Aspek Melafalkan Huruf Hijaiyah bagi Orangtua Dusun Temon, Giripurwo, Purwosari, Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/203 <p>Antusias masyarakat Temon terhadap ilmu agama sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan permintaan untuk kami Mahasiswa KKN menyalurkan ilmunya dalam bentuk diskusi kecil dan pengajian al-Qur’an. Rasa antusiasme yang tinggi dari masyarakat pula yang mendorong kami untuk menerapkan kembali metode pengajaran Iqra’ yang saat itu belum berjalan sebagaimana mestinya. Pengajaran membaca Al -Qur’an untuk orangtua warga padukuhan Temon merupakan bentuk program dari KKN 177 yang dijalankan setiap hari Rabu dan hari Jum’at mulai pukul 20.00 WIB sampai pukul 21.30 WIB. Sebelum adanya program yang dijalankan oleh KKN, ustadz dan ustadzah menerapkan sistem kelas yang mana pembagian tersebut terdiri dari Iqra’ 1 sampai 6 sesuai dengan kemampuan membaca peserta didik. Akan tetapi setelah dijalankan program dan kajian lebih lanjut, agar pengajaran lebih efektif kami menyama ratakan semua kelas menjadi Iqra’ 1 untuk semua peserta didik. Hal ini kami terapkan agar seluruh peserta didik mampu mengenal tempat keluarnya huruf hijaiyah, dan pengetahuan-pengetahuan dasarnya. Setelah peserta kumpul bersama menjadi satu majelis, ketua pelaksana membuka pengajian dengan membaca surat Al-Fatihah bersama-sama dan setelah itu pengajian pun dimulai. Hasil yang diharapkan adalah sebagai pemantik masyarakat Temon untuk bisa lebih intens lagi dalam mendalami agama sehingga mampu memilah-milah dan menjalankan agama sesuai dengan hati nurani mereka tanpa Taqlid.</p> Farida Rahmawati Maulida Arifatul M Novi Ayu Lestari Siska Ayu Yuanand Sari Mar’ul Khoiriyah Mutia Munawiroh Muhammad Akhdanul K Izuddin Izuddin Mishbahul Munir Copyright (c) 2019 Farida Rahmawati, Maulida Arifatul M, Novi Ayu Lestari, Siska Ayu Yuanand Sari, Mar’ul Khoiriyah, Mutia Munawiroh, Muhammad Akhdanul K, Izuddin Izuddin, Mishbahul Munir 2019-04-30 2019-04-30 1 243 245 Pendampingan Pelatihan Daur Ulang Sampah Guna Meningkatkan Ekonomi Kreatif Kelompok Belajar Usaha (KBU) di Desa Baturan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/204 <p>Pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat terwujud dengan pelatihan daur ulang sampah yang mendampingi Kelompok Belajar Usaha (KBU). Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Baturan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten. Berdasarkan observasi yang dilakukan, kesadaran menjaga lingkungan di masyarakat masih kurang. Terdapat beberapa sungai dan pemukiman penduduk yang masih kurang terawat dan banyak sampah berserakan. Masyarakat hanya mengelola pembuangan sampah dengan dibakar atau dibuang ke sungai sehingga sama-sama menimbulkan polusi udara dan air. Program ini dilaksanakan dan layak untuk diaplikasikan dirasa perlu untuk memberikan bagaimana sikap yang baik dalam menghadapi sampah yang berserakan dan menjadikan hal yang positif serta bernilai ekonomi. Metode yang kami gunakan dalam program daur ulang sampah ini adalah dengan pelatihan membuat kerajinan tangan dari sampah dan merakit kreatif secara mandiri oleh ibu rumah tangga. Dari hasil pelatihan daur ulang sampah ini mendapatkan beberapa hasil karya kreatif yang berupa bros, bunga, tas serta kotak pensil. Dengan hasil kerajinan demikian, diharapkan mampu bermanfaat dan menjadi contoh dalam menyikapi sampah sekitar yang sebelumnya tidak dimanfaatkan dan hanya dibuang oleh masyarakat setempat.</p> Sekar Tanjung Nawang Kesturi Septi Rahayu Nurcahyo Widjanarko Apriliya Mayasari Rifki Dwi Nur Rahmawati Ridho Wijayanto Murni Rokhati Andy Putra Rizeqia Ariny Hirza Fauziyah Putri Widi Firdaus Copyright (c) 2019 Sekar Tanjung Nawang Kesturi, Septi Rahayu, Nurcahyo Widjanarko, Apriliya Mayasari, Rifki Dwi Nur Rahmawati, Ridho Wijayanto, Murni Rokhati, Andy Putra Rizeqia, Ariny Hirza Fauziyah, Putri Widi Firdaus 2019-04-30 2019-04-30 1 247 250 Pendidikan Moral Agama Melalui TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang sebagai Poros Pembangunan Generasi Umat http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/206 <ol> <li>Athiyah al -Abrasyi, salah satu pakar pendidikan Islam dari Mesir, mengatakan bahwa inti pendidikan Islam adalah budi pekerti. pendidikan budi pekerti dan akhlak adalah jiwa pendidikan dalam Islam. Mencapai akhlak yang karimah (mulia) adalah tujuan sebenarnya dari pendidikan. Hal ini tidak berarti bahwa pendidikan Islam tidak memperhatikan pendidikan jasmani, akal, ilmu, ataupun segi-segi praktis lainnya, tetapi maksudnya adalah bahwa pendidikan Islam memperhatikan segi-segi pendidikan akhlak (pendidikan moral agama) maupun segi-segi lainnya. Khususnya dalam bidang pengembangan TPQ Al Muttaqien Dusun Turen Srumbung Magelang, masyarakat sangat berharap dan langsung meminta kepada mahasiswa KKN untuk membenahi terkait manajemen TPQ tersebut., dikarenakan belum memiliki standarisasi dan manajemen yang baik dan jelas dalam aplikasi kegiatan harian-hariannya. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah pembenahan manajemen TPQ yang lebih baik, tertib, dan berkelanjyan serta memberikan penanaman nilai-nilai agama kepada lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan adalah strategi dan pendekatan dengan konsep ABCD (Asset Based Community-driven Development). Yakni metode permberdayaan masyarakat dengan memaksimalkan potensi, aset, kekuatan, dan pendayagunaan secara mandiri. ABCD mengupayakan terwujudnya sebuah tatanan kehidupan sosial yang menjadikan masyarakat sebagai pelaku dan penentu pembangunan di lingkungannya atau yang sering disebut Community-Driven Develompment (CDD). Hasil pengabdian masyarakat berhasil dalam membenah TPQ Al Muttaqien baik manajemen, kurikulum dan metode pembelajaran, Job Discription yang jelas dan terstruktur, pembuatan buku profil TPQ, buku administrasi yang tertib dan lengkap, dan pendaftaran secara resmi lembaga TPQ ke Kementrian Agama Kabupaten Magelang.</li> </ol> Rahmatullah Mufassir Muhammad Iqbal A Anas Amrulloh Muhammad Adlan S Alhamdany Albar S Endang Tri U Atika Apriani Riris Amelia Lia M Syarofah Syarofah Nur Zahida Copyright (c) 2019 Rahmatullah Mufassir, Muhammad Iqbal A, Anas Amrulloh, Muhammad Adlan S, Alhamdany Albar S, Endang Tri U, Atika Apriani, Riris Amelia, Lia M, Syarofah Syarofah, Nur Zahida 2019-04-30 2019-04-30 1 251 254 Pendampingan Kelompok Wanita Tani Dusun Gunung Rego Hargorejo Kokap Kulon Progo melalui Pelatihan serta Perhatian Khusus dari Pemerintah Daerah untuk Memajukan Perekonomian Masyarakat secara Mandiri http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/218 <p>Pemerintah daerah merupakan salah satu struktur negara yang bertanggung jawab penuh dalam mengelola pertumbuhan<br>perekonomian bagi masyarakat yang ada di daerahnya. Untuk memajukan perekonomian yang ada dalam wilayahnya itu, maka<br>pemerintah daerah perlu mengembangkan salah satu sumber mata pencarian warganya. Salah satunya adalah memberikan perhatian<br>khusus dalam sektor petanian bagi warga, sehingga bisa mandiri dalam mengelola dan menghasilkan bahan pokok sehari-hari secara<br>mandiri. Seperti halnya yang terdapat di dusun Gunung Rego desa Hargorejo kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta, di<br>dusun ini ada sebuah komunitas yang dibuat oleh kelompok ibuk-ibuk yang menamakan komunitasnya dengan nama Klompok Wanita<br>Tani (KWT). Dengan ketrampilan yang dimiliki, mereka berusaha mengembangkan hasil pertanian yang dilakukan disekitar halaman<br>rumah mereka. Adapun jenis tumbuhan yang dikembangkan beraneka macam, seperti jenis sayur-sayuran yang siap diolah sebagai lauk<br>sehari-hari, selain itu juga mereka mengolahnya menjadi beraneka macam makanan ringan seperti kripik dari kentang, ubi, talas dan<br>sebagainya. Selain dikonsumsi sendiri mereka juga memasarkannya, dari hasil penjualan itu mereka bagi dan digunakan sebagai modal<br>untuk pengembanga usaha taninya. Kelompok Wanita Tani bertujuan untuk melatih masyarakat umumnya ibu-ibu rumah tangga supaya<br>bisa menghasilkan suatu nilai ekonomi dari pemamfaatan halaman rumah untuk tempat bercocok tanam secara mandiri. Metode yang<br>digunkan adalah pelatihan yang dilakukan kepada ibu-ibu rumah tangga dengan memamfaatkan halaman rumah sebagai lahan melalui<br>penyuluhan dan praktek secara langsung. Dalam bidang keagamaan telah diadakan pengajian sebagai pendorong motivasi anak belajar di<br>TPA, dan pengajian TPA rutin yang dilakuakn di rumah Dukuh dan masjid Al-Jihad setiap hari Senin, Rabu dan Sabtu.</p> Imam Mahdi Saepul Rahman Trimariyono Trimariyono Dian F. Hidayah Dwi Astuti Falih A. Latif Anis Magfiroh Farikha Juniarti Lukluk U. Hasanah Indah Maysaroh Copyright (c) 2019 Imam Mahdi, Saepul Rahman, Trimariyono Trimariyono, Dian F. Hidayah, Dwi Astuti, Falih A. Latif, Anis Magfiroh, Farikha Juniarti, Lukluk U. Hasanah, Indah Maysaroh 2019-04-30 2019-04-30 1 255 257 Optimalisasi Potensi Lokal melalui Branding Dusun Papak sebagai Desa Wisata untuk Kemajuan Perekonomian http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/219 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat berupa branding Dusun Papak sebagai desa wisata dengan memajukan potensi lokalnya<br>bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa. Secara spesifik, kegiatan ini dilakukan di Dusun Papak, Desa Kalirejo, Kecamatan<br>Kokap, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Kami memilih proyek ini setelah melihat besarnya potensi lokal yang dimiliki Dusun Papak. Kami<br>mengetahui potensi lokal tersebut melalui metode observasi yang dilakukan di lapangan. Dusun Papak mempunyai kawasan pegunungan<br>yang indah, terutama di Gunung Kukusan yang selama ini sedang dalam tahap pembukaan jalur wisata. Kondisi alamnya juga masih<br>subur dengan udara yang masih sejuk. hal ini menjadi potensi tersendiri bagi Dusun Papak untuk menjadi destinasi wisata unggul. Dalam<br>pelaksanaannya, kami memberikan sosialisasi mengenai pentingnya branding Dusun Papak sebagai desa wisata. Kami juga melakukan<br>pelatihan social media marketing untuk mempromosikan Dusun Papak melalui foto dan video. Pelatihan hasta karya boneka horta juga<br>dilaksanakan sebagai pendukung program branding dusun. Boneka horta ini memanfaatkan sabut kelapa sebagai media tanamnya.<br>Nantinya, boneka horta tersebut menjadi souvenir khas Dusun Papak ketika menjadi desa wisata.</p> Mifta Nur Aziza Yuan Adelintang Kurniadita Nani Rohayani Umrotul Irfiana Sigit Dwi Nugroho Faris Widyanto Dian Purna Prihatini Annisa Nur Hafidhah Suryadin Abdullah Muhammad Yazid Yusron Copyright (c) 2019 Mifta Nur Aziza, Yuan Adelintang Kurniadita, Nani Rohayani, Umrotul Irfiana, Sigit Dwi Nugroho, Faris Widyanto, Dian Purna Prihatini, Annisa Nur Hafidhah, Suryadin Abdullah, Muhammad Yazid Yusron 2019-04-30 2019-04-30 1 259 262 Pelatihan Keterampilan Warga melalui Program Ekonomi Kreatif: Pembuatan Cinderamata untuk Souvenir http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/220 <p>Program kerja ini dilatar belakangi oleh potensi pemandangan alam yang indah di Dusun Segajih, didukung dengan banyaknya<br>tempat wisata di Dusun Segajih dan sekitarnya, seperti : Pule Payung, Kalibiru, Waduk Sermo, dan Segajih Live in and Education. Selain<br>itu setelah melakukan survei di Dusun Segajih yang merupakan tempat wisata belum ditemukannya suatu oleh-oleh khas Dusun Segajih<br>(souvenir khas Dusun Segajih) yang dapat di bawa oleh wisatawan setelah pulang berwisata dari Dusun Segajih. Kebanyakan tempat<br>wisata menyediakan souvenir yang dapat dibeli oleh wisatawan sebagai oleh-oleh bagi kerabat atau tetangga mereka. Hal inilah yang<br>melatarbelakangi program kerja “Pembuatan Cinderamata untuk Souvenir” yang dilaksanakan oleh peserta KKN kelompok 46. Metode<br>yang digunakan berupa pelatihan menjahit yang dimulai dengan pengenalan tusuk-tusuk jahitan, pembuatan pola jahitan, pengaplikasian<br>jahitan pada pola, serta pengisian hasil jahitan dengan dakron. Hasil dari pelatihan ini dalam bentuk souvenir yaitu gantungan kunci,<br>bantal, dan hiasan mobil. Hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan pelatihan tersebut kemudian dipromosikan di media social<br>Segajih. Dengan dilaksanakannya program kerja ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk memajukan Dusun Segajih khususnya<br>sebagai desa wisata.</p> Rizki Oktika Wahyu Tri Atmojo Afifah Putri Ratna Sari Lia Luthfiana Thifani Hayatuddiniyah Hayatuddiniyah Nur Lailatul Hikmah Mega Rohana Luthfi Andika Choirul Huda Anisa Nur Hawa Hilman Asrafi Copyright (c) 2019 Rizki Oktika, Wahyu Tri Atmojo, Afifah Putri Ratna Sari, Lia Luthfiana Thifani, Hayatuddiniyah Hayatuddiniyah, Nur Lailatul Hikmah, Mega Rohana, Luthfi Andika Choirul Huda, Anisa Nur Hawa, Hilman Asrafi 2019-04-30 2019-04-30 1 263 267 Kajian Fungsi dan Peran Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Pembangunan Pemahaman Keagamaan Masyarakat Dusun Pace A Hargomulyo Gedangsari Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/221 <p>Nilai agama merupakan satu nilai yang menjadi sumber dari hukum, maka dari itu, memberikan pemahaman keagamaan kepada<br>masyarakat sama dengan membantu masyarakat untuk patuh terhadap hukum. Keterbatasan dalam aksesibilitas, referensi, dan minimnya<br>sumber daya menjadi alasan utama terhambatnya tujuan tersebut. Mahasiswa dengan segala idealisme dituntut untuk mengikuti koridor<br>Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan harapan dapat menciptakan perubahan positif di tengah masyarakat. Tujuan paper ini adalah untuk<br>menuangkan hasil implementasi tiga ide utama Tri Dharma Perguruan Tinggim yaitu Pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada<br>masyarakat ke dalam program yang akan diterapkan. Dengan mengedepankan sifat metode yang responsif, adaptabilitas sehingga<br>program tersebut dapat dipertanggungjawabkan, seperti melakukan reaktivasi kegiatan kajian malam jum’at, Tahsin Al-Qur’an, dan<br>kegiatan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Salah satu tolak ukur keberhasilan metode ini terlihat dari banyaknya jamaah khususnya<br>bapak-bapak dan ibu-ibu, serta anak-anak yang mulai berani berkontribusi dengan menghidupkan masjid, dari yang sebelumnya hanya di<br>dominasi oleh orangtua serta lingkungan bermain. Dengan demikian, langkah awal dalam pembangunan pemahaman keagaman<br>masyarakat pun dapat tercapai.</p> Rafli Rossian Nurochim Siti Musyarofah Mirnawati Bt Anton Wifa Lutfiani Tsani Julaekhah Julaekhah Fatkhu Riza Desy Rachmanilasari Adilfiya Noor Fiqis Muammar Khadafi Nurhayati Pua Kuri Copyright (c) 2019 Rafli Rossian Nurochim, Siti Musyarofah, Mirnawati Bt Anton, Wifa Lutfiani Tsani, Julaekhah Julaekhah, Fatkhu Riza, Desy Rachmanilasari, Adilfiya Noor Fiqis, Muammar Khadafi, Nurhayati Pua Kuri 2019-04-30 2019-04-30 1 269 272 Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Dusun Nglengkong 2 Desa Serut Gedangsari Gunungkidul melalui Program Edukasi Batik Tulis http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/222 <p>Pengabdian masyarakat berupa peningkatan kesejahteraan masyarakat di Dusun Nglengkong 2 Desa Serut Gedangsari<br>Wonosari Gunungkidul. Dusun Nglengkong ini merupakan Dusun yang dirasa sangat besar karena dibagi menjadi 5 RT sehingga dalam<br>melaksanakan program Edukasi Batik Tulis ini kami mengadakanya di RT 31. Masyarakat di Dusun Nglengkong atau biasa disebut<br>Tempel ini dapat dikatakan merupakan Dusun yang pendapatan masyarakatnya dihasilkan dari pertanian dan buruh. Dan adapula yang<br>bekerja sebagai pengusaha jenang, rambak dan juga tusuk sate. Tujuan program Edukasi Batik ini yaitu untuk memberikan keterampilan<br>kepada masyarakat agar dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di Dusun Tempel. Metode yang digunakan yaitu dengan<br>mengadakan pelatihan Batik Tulis bagi masyarakat Dusun Serut hasil pengabdian kepada masyarakat ini yaitu masyarakat dapat<br>mengetahui tahapan- tahapan dan bagaimana cara membatik bagi sebagian masyarakat. Dengan hasil Edukasi Batik ini diharapkan,<br>masyarakat mampu mengambangkan kreativitas dan juga keterampilam dalam hal membatik ini dikarenakan batik ini mampu<br>meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat.</p> Maydi Aula Riski Lia Fatra Nur Kamalin Heriman Heriman Rica Ria Dara Zahrotul Hikmah Syavira Zal Shabylla Asmul Fauzi Citra Asri Nopiyanti Akhmad Khanifudin Mohammad Faqih Az Zayyad Copyright (c) 2019 Maydi Aula Riski, Lia Fatra Nur Kamalin, Heriman Heriman, Rica Ria Dara, Zahrotul Hikmah, Syavira Zal Shabylla, Asmul Fauzi, Citra Asri Nopiyanti, Akhmad Khanifudin, Mohammad Faqih Az Zayyad 2019-04-30 2019-04-30 1 273 276 Analisis Kualitas Air yang Mengandung Zat Kapur sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Dusun Gading http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/223 <p>Air merupakan sumber daya alam yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup manusia seperti halnya di Padukuhan<br>Gading Kabupaten Gunungkidul. Fungsi air bagi kehidupan manusia tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang<br>utama bagi kehidupan ialah sebagai air minum. Hal ini dikarenakan untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh sehingga kualitas dan<br>kuantitas air akan mempengaruhi kesehatan tubuh manusia. Sering di jumpai kualitas air yang digunakan masyarakat kurang memenuhi<br>syarat sebagai air minum yang sehat dan bersih seperti halnya di Padukuhan Gading. Besarnya wilayah tanah berkapur di padukuhan ini<br>menyebabkan tingginya kandungan kapur pada air tanah. Meskipun beberapa zat dalam air tanah bermanfaat, tetapi apabila melebihi<br>batas dapat membahayakan tubuh manusia. Air dengan zat kapur yang tinggi ini disebut air sadah. Air kapur dapat mengganggu<br>kesehatan apabila di konsumsi sebagai air minum dalam jumlah yang tinggi. Penggunaan air kapur untuk memasak juga dapat<br>menimbulkan endapan atau pengerakan yang biasa di jumpai pada perkakas dapur. Selain itu, keperluan seperti mencuci baju atau yang<br>lain akan mengakibatkan konsumsi sabun lebih banyak. Hal ini karena sabun kurang efektif akibat salah satu bagian dari molekul sabun di<br>ikat oleh unsur Ca. Menurut WHO air yang mengandung zat kapur tinggi dapat menimbulkan penyumbatan pembuluh darah jantung<br>(Cardio Vascular Desease) dan batu ginjal (Urolithiasi) yang dapat menyebabkan kencing batu (Anonim, 2104). Tidak hanya itu, model<br>pengairan di padukuhan Gading yang berasal dari sumur bor yang kemudian ditampung di beberapa wilayah menurut Puskesmas<br>Purwosari memicu adanya perkembangbiakan bakteri ecoli. Hal ini dibuktikan dengan tingginya penderita diare. Sehingga perlu adanya<br>perbaikan sistem pengairan atau mengurangi perkembangan bakteri. Maka dari itu, perlu adanya edukasi kepada masyarakat di<br>Padukuhan Gading guna memberikan pengetahuan tentang kualitas air dan juga cara mengurangi bahayanya. Dari hasil kegiatan ini<br>didapatkan solusi bahwasanya untuk mengurangi kadar zat kapur yang tinggi dapat menggunakan cara viltrasi sederhana. Sedangkan<br>untuk mengurangi bakteri ecoli dapat menggunakan senyawa kaporit atau bahkan mengganti sistem pendistribusian airnya.</p> Ma’ruf Hidayat Asfin Handoko Nabilah Ulfah Dinda Bekti Pertiwi Deshandra Yusuf Siswan A. Detin Nararais Muhammad Khanifudin Kenanga Rahmi Annisa Copyright (c) 2019 Ma’ruf Hidayat, Asfin Handoko, Nabilah Ulfah, Dinda Bekti Pertiwi, Deshandra Yusuf Siswan A., Detin Nararais, Muhammad Khanifudin, Kenanga Rahmi Annisa 2019-04-30 2019-04-30 1 277 279 Penyuluhan dan Pelatihan Pertanian Budidaya Jeruk http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/311 <p>Dusun Karang merupakan sebuah daerah yang secara ekonomi sebagian besar mata pencaharian adalah petani. Sebagai sebuah<br>wilayah yang berada perbukitan, sekitar tahun 1980-an dusun Karang pernah menjadi sentra budidaya dan penghasil buah jeruk. Pada<br>saat ini hal tersebut sudah tidak bisa ditemukan lagi, karena pada akhir tahun tersebut hampir semua tanaman pohon jeruk yang<br>dibudidayakan oleh masyarakat diserang oleh hama dan tidak bisa diselamatkan sehingga membawa dampak yang cukup besar bagi<br>perekonomian warga pada waktu itu. Tulisan ini kami tujukan sebagai sebuah hasil yang diharapkan bisa membantu bagi para petani<br>budidaya jeruk secara umum. Metode yang kami pakai ada dengan wawancara dan melihat langsung ke lapangan. Hal ini bertujuan agar<br>Penyuluhan dan Pelatiahan Pertanian yang kami lakukan tidak salah target sehingga sia-sai. Hasil yang didaptkan dari Penyuluhan dan<br>Pelatihan Budidaya Jeruk ini yakni mendapatkan lebih banyak pengetahuan terkait penanaman dan perawatan pohon jeruk sehingga<br>warga mendapatkan dua ilmu yaitu teori dan praktek.</p> Muhamad Malik Winda Hayu Lestari Dzati Karimah Dwi Silvi Sa’diyah Widya Sari Pulko Muhammad Irfandi Arwin Elis Alvirawati Kamaludin Kamaludin Azka Jannatun Na’imah Refli Muslim Agustin Copyright (c) 2019 Muhamad Malik, Winda Hayu Lestari, Dzati Karimah, Dwi Silvi Sa’diyah, Widya Sari Pulko, Muhammad Irfandi Arwin, Elis Alvirawati, Kamaludin Kamaludin, Azka Jannatun Na’imah, Refli Muslim Agustin 2019-04-30 2019-04-30 1 281 284 Pemberdayaan Masyarakat melalui Optimalisasi Fungsi Masjid sebagai Pusat Kegiatan Kemasyarakatan di Dusun Sawahan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/312 <p>Masjid Al Muttaqin adalah masjid yang terletak di Dusun Sawahan Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten Jawa Tengah.<br>Masjid ini merupakan masjid yang sistem pengelolaannya masih jauh dari kata ideal. Keterlibatan masyarakat secara langsung dalam<br>kegiatan program manajemen masjid ini bertujuan untuk memberdayakan dan mengembangkan SDM di masyarakat terutama dalam<br>pengelolaan masjid. Di samping itu, program ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat bahwa masjid tidak hanya digunakan sebagai<br>tempat ibadah saja, melainkan juga sebagai pusat kegiatan kemasyarakatan. Diharapkan kegiatan-kegiatan keagamaan dan non<br>keagamaan di masjid Al Muttaqin Dusun Sawahan, dapat meningkatkan kesadaran spiritual dan ukhuwah islamiyah basyariyah di<br>kalangan masyarakat Sawahan dan jamaah masjid Al Muttaqin.</p> Dzurwatul Muna Betavia Kusindrastuti Dini Fitriani Pertiwi Annisa Ayu Lini S. Iqbal Maulana Fahrozi Muhammad Subchan Munawwar Abdul Aziz Ma’arif Sita Indrijayanti Mohammad Ridwan Huda Romdoni Copyright (c) 2019 Dzurwatul Muna, Betavia Kusindrastuti, Dini Fitriani Pertiwi, Annisa Ayu Lini S., Iqbal Maulana Fahrozi, Muhammad Subchan Munawwar, Abdul Aziz Ma’arif, Sita Indrijayanti, Mohammad Ridwan, Huda Romdoni 2019-04-30 2019-04-30 1 285 287 Pendampingan Kelompok Ibu-Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam Memanfaatkan Bonggol Pohon Pisang menjadi Keripik di Dusun Karanggumuk http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/313 <p>Bonggol Pisang adalah Bonggol dari tanaman Pisang dan berada pada bagian paling bawah dari tanaman Pisang. Selama ini<br>Bonggol Pisang yang sudah berbuah tidak bermanfaat atau hanya menjadi limbah saja, Pada umumnya Pohon Pisang yang di ambil<br>adalah buahnya dan daunya saja Bonggol Pohon dibuang begitu saja. Terlebih bonggolnya, Bonggol Pisang adalah Bonggol dari tanaman<br>Pisang dan berada pada bagian paling bawah dari tanaman Pisang, disini kita mencoba untuk memanfaatkan bonggol Pisang menjadi<br>kripik bonggol pisang yang enak dan bergizi dengan cara sosialisai dan praktek langsung bersama ibu – ibu di Dusun Karanggumuk.<br>Langkah pertama pada percobaan yang kami lakukan mencari bonggol pisang kepada warga yang mempunyai pohon pisang yang sudah<br>pada masa setelah berbuah.Setelah itu kami memebersihkan bonggol pisang tersebut supaya menghilangkan tanah yang menempel.Bagian<br>bonggol yang digunakan yaitu pada bagian tengah bonggol pisang.Setelah itu dibersihkan dan dipotong menjadi tipis tipis dan kami<br>rendam dalam air selama 24 jam.Setelah proses perendaman dalam air kemudian kami rendam kembali dengan air kapur dalam waktu 2<br>jam dengan banyaknya air kapur 1 sendok makan.Setelah itu bonggol siap untuk tahap selanjutnya menjadi kripik bonggol. Dari kegiatan<br>ini mendapatkan dukungan penuh dari masyarakat Dusun Karanggumuk terbukti pada kegiaatan ini sebagian besar ibu – ibu mengikuti<br>kegiatan tersebut sampai selesai dengan antusias yang tinggi.Ibu – ibu dalam mengikuti kegiatan sosialisasi pembuatan kripik bonggol<br>pisang ini dapat mengikuti dan mempraktekkan dengan baik dan lancar karena sebagian besar diikuti oleh ibu – ibu yang sudah<br>berpengalaman dalam mengolah kripik.</p> Shohibul M. A. Achmad Saiful Usman Sri Mulyani Aji Mahestri Rokhmst Fajri Isna Nur Anisa Ilham Ibnu Affan Debby Nur Safitri Ratih Hanifa Yola Yulinda Khoirum Majid Copyright (c) 2019 Shohibul M. A., Achmad Saiful Usman, Sri Mulyani, Aji Mahestri Rokhmst Fajri, Isna Nur Anisa, Ilham Ibnu Affan, Debby Nur Safitri, Ratih Hanifa, Yola Yulinda, Khoirum Majid 2019-04-30 2019-04-30 1 289 292 Penyadaran Masyarakat terkait Kebersihan Lingkungan Dusun Karangpelem Jogoprayan Gantiwarno Klaten melalui Program Literasi Sampah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/314 <p>Agama Islam itu (agama) yang bersih, maka hendaklah kita menjaga kebersihan karena “tidak akan masuk surga kecuali orangorang<br>yang bersih”. HR. Baihaqi.Pengabdian berupa penyadaran kepada masyarakat terkait kebersihan lingkungan sebagai implementasi<br>konsep iman kepada Allah SWT yang dilaksanakan di Dusun Karangpelem Desa Jogoprayan Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten.<br>Masyarakat Dusun Karangpelem perlu mendapat penyadaran berupa sosialisasi serta pemanfaatan kembali sampah menjadi barang yang<br>memiliki nilai jual karena kebiasaan masyarakat Dusun Karangpelem yang tidak melakukan pemilahan sampah sehingga semua sampah<br>langsung dibakar. Berdasarkan jenisnya, sampah dapat dibagi menjadi tiga yaitu sampah organik, anorganik dan sampah bahan beracun<br>berbahaya. Setiap jenis sampah, memiliki karakteristik masing-masing serta penanganan yang berbeda pula. Semisal sampah organik<br>(mudah terurai) yang dapat dijadikan sebagai pakan ternak atau bahkan dapat dijadikan sebagai pupuk kompos dengan cara membuat<br>landfill atau jugangan (pembuatan lubang ditanah dan mengubur sampah tersebut kedalam tanah). Sedangkan pada jenis sampah<br>anorganik (sulit terurai) terdapat beberapa cara dalam pengolahan sampah. Seperti bungkus-bungkus makanan kecil dapat dijadikan<br>sebagai bros cantik, bantal maupun jerajinan tangan yang lain, sedangkan pada sampah tas kresek dan dijadikan sebagai hiasan rumah,<br>serta bunga palsu dan sampah botol dapat dimanfaatkan sebagai pot-pot tumbuhan pada vertical garden. Jenis sampah yang terakhir yaitu<br>jenis sampah yang beracun dan berbahaya, pada dasarnya sampah yang termasuk jenis kategori sampah beracun dan berbahaya sangat<br>jarang dijumpai pada sampah rumahan, sekalipun jika terdapat jenis sampah yang termasuk dalam jenis sampah beracun dan berbahaya<br>maka cara terbaik pemusnahannya adalah dengan cara inceneration atau yang lebih dikenal dengan cara pembakaran yang dilakukan<br>dalam tungku pembakaran bersama dengan sampah anorganik yang sudah tidak dapat lagi diolah. Dengan adanya sosialisasi tersebut,<br>besar harapan agar masyarakat lebih dapat memilah sampah sesuai jenisnya sehingga setiap jenis sampah dapat dimusnahkan secara<br>maksimal dan tidak hanya dibakar begitu saja. Jika masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya pemilahan sampah, maka secara<br>otomatis lingkungan sekitar akan menjadi bersih sebagai bukti implementasi iman kepada Allah SWT.</p> Raisa Nadhifa Karina Sagita Syta Dwy Riskhi Iva Nur Azizah Anisatul Fajri Andy Riyanto Sulistiawati Sulistiawati Aushof Al-Baits Mushodiq Irfansyah Naufal Ardiansyah Copyright (c) 2019 Raisa Nadhifa, Karina Sagita, Syta Dwy Riskhi, Iva Nur Azizah, Anisatul Fajri, Andy Riyanto, Sulistiawati Sulistiawati, Aushof Al-Baits, Mushodiq Irfansyah, Naufal Ardiansyah 2019-04-30 2019-04-30 1 293 297 Upaya Pendampingan Komunitas Sungai Birin Baturan Gantiwarno Klaten dalam Pengedukasian Masyarakat Peduli Lingkungan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/318 <p>Sungai Birin yang melintasi Desa Baturan, Gantiwarno, Kabupaten Klaten menunjukkan permasalah lingkungan. Kesadaran<br>masyarakat bantaran sungai akan kepedulian lingkungan khususnya sampah masih sangat rendah. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk<br>menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pola fikir dan prilaku masyarakat dalam membuang sampah dibantaran Sungai Birin<br>sehingga dapat diterapkan upaya apa saja yang dapat dilalukan untuk menatasi permasalah ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan<br>kualitatif desain observasi studi kasus, dilakukan di bantaran Sungai Birin dengan subjek penelitian masyarakat bantaran sungai<br>khususnya RW 03. Pengambilan data menggunakan teknik observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan masih rendahkan<br>kesadaran masyarakat akan kepedulian terhadap lingkungan khususnya masalah sampah dibantaran Sungai Biri. Kurangnya pengetahuan<br>mengenai kepedulian lingkungan tersebut menyebabkan pola prilaku masyarakat untuk membuang sampah disungai. Prilaku tersebut<br>dipicu oleh belum adanya fasilitas tempat pembuangan sampah dan jasa pengangkut sampah daerah baturan. Upaya yang dapat dilakukan<br>untuk menanggulangi antaralain yaitu, adanya sosialisasi edukasi tentang kesadaran peduli lingkungan, pengolahan sampah dan<br>peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti tempat pembuangan sampah. Selain itu, untuk jangka panjang diperlukan<br>pemberdayaan masyarakat peduli lingkungan seperti Komunitas Sungai Birin.</p> Ahmad Fahmy Asrori Elia Sari Muhammad Munif Mohammad Amirullah Bambang Tri Atmojo Anisa Rahma Nurhayani Diarama Tirta Pertiwi Tresna Khoirun Nisa Muhammad Siddiq Nikmatun Nihayah Copyright (c) 2019 Ahmad Fahmy Asrori, Elia Sari, Muhammad Munif, Mohammad Amirullah, Bambang Tri Atmojo, Anisa Rahma Nurhayani, Diarama Tirta Pertiwi, Tresna Khoirun Nisa, Muhammad Siddiq, Nikmatun Nihayah 2019-04-30 2019-04-30 1 299 302 Peningkatan Mutu Pendidikan Spiritualitas Anak-Anak Dusun Jamblangan, Desa Srumbung, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/320 <p>Pendidikan terhadap anak-anak sangat diperhatikan dalam Islam, karena Islam memandang setiap anak dilahirkan dengan<br>membawa potensi yang dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan Agama mempunyai fungsi dan peran yang lebih besar daripada<br>pendidikan umumnya. Menurut Drajat (2001:171) dari tujuan pendidikan nasional dapat dipahami bahwa salah satu ciri manusia<br>Indonesia adalah beriman dan bertakwa serta berakhlak mulia, ini hanya dapat dicapai melalui Pendidikan Agama yang intensif dan<br>efektif. Untuk hal ini pemerintah juga telah menetapkan peraturan tentang pendidikan keagamaan yaitu pada pasal 30 Undang-Undang RI<br>No. 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional. Pada ayat 3 dan 4 pasal 30 Undang-Undang tersebut di jelaskan bahwa:<br>“Pendidikan keagamaan dapat diselenggarakan pada jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan Keagamaan berbentuk<br>pendidikan Diniyah, Pesantren, dan bentuk lain yang sejenis. Penelitian tindakan ditujukan untuk memberikan andil pada pemecahan<br>masalah praktis dalam situasi problematik yang mendesak dan pada pencapaian tujuan ilmu sosial melalui kolaborasi patungan dalam<br>rangka kerja etis yang saling berterima (Rapoport, 1970 disitasi Madya, 2006). Penelitian ini dianggap paling efektif untuk meningkatkan<br>pendidikan spiritualitas di dusun ini, kemudian objek penelitian ini adalah kegiatan Taman Pendidikan Alquran guna meningkatkan<br>pendidikan spiritualitas usia muda, sedangkan subjek penelitian ini adalah anak-anak Dusun Jamblangan yang beragama Islam. Tujuan<br>penelitian ini adalah mengetahui hasil pendidikan spiritualitas yang diterapkan pada anak-anak melalui kegiatan Taman Pendidikan<br>Alquran yang dilaksanakan. Hasil dari penelitian ini adalah adanya beberapa kegiatan yang dapat menunjang pendidikan spiritualitas<br>anak-anak, yaitu praktek berwudhu dan sholat, belajar membaca Alquran (makhorijul huruf), hafalan doa-doa dan surat pendek, dan<br>belajar kata bahasa arab dalam keseharian.</p> Nike Yunianti Devi Apriliastuti Reyhan Ahmad K. Rani Putri Prihatin Shla Ilmundhita Khloiq Hadi R. Lulu Ramadhana Ardi Darmawan Dianingrum Dianingrum Aji Indriyani N.M. Copyright (c) 2019 Nike Yunianti, Devi Apriliastuti, Reyhan Ahmad K., Rani Putri Prihatin, Shla Ilmundhita, Khloiq Hadi R., Lulu Ramadhana, Ardi Darmawan, Dianingrum Dianingrum, Aji Indriyani N.M. 2019-04-30 2019-04-30 1 303 306 Merti Dusun: Unity in Diversity http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/321 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menyelami lebih dalam keragaman budaya di Indonesia. Upacara adat istiadat masih kerap<br>dilakukan untuk mempertahankan warisan budaya bangsa dari para leluhur terdahulu. Khususnya wilayah Jawa yang sangat kental<br>dengan adat dan budaya. Dalam hal ini yang dimaksud adalah wilayah D.I. Yogyakarta yang kaya akan adat Kejawen. Kabupaten<br>Kulonprogo menjadi salah satu wilayah yang melaksanakan adat istiadat kejawen yang bernama Merti Dusun. Merti Dusun merupakan<br>upacara adat yang bertujuan untuk mengucap rasa syukur atas rezeki yang Tuhan berikan kepada warga melalui hasil bumi yang<br>melimpah. Di dalam upacara adat Merti Dusun terdapat serangkaian acara diantaranya ziarah kubur, malam tirakatan, kirab, seni jathilan,<br>gambyong, dan wayang. Masyarakat berbondong-bondong mengikuti upacara adat dengan antusias. Dalam upacara tersebut, semua<br>masyarakat berkumpul tanpa membedakan kasta maupun agama. Hal ini menarik perhatian bahwa toleransi antar warga terjalin rukun.<br>Metode penelitian ini adalah wawancara dan observasi. Sedangkan metode penulisannya adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini<br>adalah Merti Dusun dapat menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang agama yang berbeda. Semua masyarakat berkumpul<br>menjadi satu untuk memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.</p> Gilang Alam Syah Istimaghfiroh Istimaghfiroh Fatikah Giyana Cahyani Aldi Rifqillah Anis Wahidatul Azizah Susi Rahmawati Ismi Wakhidatul Hikmah Winda Astuti Firdaus A’la Illiyyin Muhzan Khoirul Anwar Copyright (c) 2019 Gilang Alam Syah, Istimaghfiroh Istimaghfiroh, Fatikah Giyana Cahyani, Aldi Rifqillah, Anis Wahidatul Azizah, Susi Rahmawati, Ismi Wakhidatul Hikmah, Winda Astuti, Firdaus A’la Illiyyin, Muhzan Khoirul Anwar 2019-04-30 2019-04-30 1 307 312 Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Keagamaan Guna Meningkatkan Kapasitas (Capacity Building) Masyarakat Dusun Jambon, Hargomulyo, Gedangsari, Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/323 <p>Pengabdian masyarakat berupa Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Keagamaan Guna Meningkatkan Kapasitas (Capacity<br>Building) Masyarakat Dusun Jambon, Hargomulyo, Gedangsari, Gunung Kidul. Setelah mengadakan pengamatan langsung di dusun<br>Jambon permasalahan yang dialami masyarakat adalah kurangnya aktivitas keagamaan. Berdasarkan data yang diperoleh, dusun Jambon<br>terbagi dalam empat RT dan satu RW yaitu RT 1,2,3 dan 4 dan RW 9. Sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam. Penduduk<br>dusun Jambon mayoritas berprofesi sebagai petani/pekebun, peternak dan karyawan swasta. Namun, ada juga beberapa yang bekerja<br>sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Mayoritas warga dusun Jambon memeluk agama Islam. Kegiatan keagamaan yang rutin diadakan<br>adalah pengajian warga (Yasinan) setiap malam Jum’at minggu pertama, Baca Tulis Al Quran (TPA) Anak-anak dan Remaja. Kegiatan<br>dalam bidang keagamaan di dusun Jambon masih tergolong minim peminat. Ditambah masjid Dusun Jambon tempat kegiatan keagamaan<br>hanya satu dan juga akses menuju masjid cukup jauh dan medan yang naik turun membuat masyarakat lebih memilih untuk beribadah di<br>rumah. Dari hasil analisis situasi dusun Jambon serta dialog dengan Kepala Dukuh, Takmir Masjid dan beberapa tokoh masyarakat serta<br>pemuda ditemukan permasalahan yang ada dilokasi yang meliputi keadaan keagamaan. Pemilihan program kerja didasarkan pada prinsip<br>dapat dilaksanakan, dapat diterima, berkelanjutan dan partisipatif. Adapun program kerja Kuliah Kerja Nyata yang telah dilaksanakan<br>dalam bidang keagamaan meliputi kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Anak-anak, Remaja dan Lansia, Kaderisasi atau<br>Pelatihan Pengajar TPA Dusun Jambon, Kultum Ba’da Maghrib, Yasinan dan Tahlilan, dan Tanya Jawab Fiqh. Semua kegiatan tersebut<br>berpusat di Masjid Dusun Jambon yaitu Masjid AtTholabul ‘Ilmi. Program kerja Kuliah Kerja Nyata telah dilaksanakan secara<br>keseluruhan dan terlaksana sesuai dengan yang diharapkan. Walaupun beberapa pelaksanaan kegiatan ada yang kurang sesuai jadwal<br>yang telah direncanakan namun, kegiatan tetap berjalan dengan lancar dan program kerja terlaksana dengan baik.</p> Ika Prastya Yuli A. Dini Fitriana Pertiwi Thoirul Firdaus Bagas Tri Atmaja M. Reyhan Aldabena Vivi Rinardi Ni’matul Azizah Awaliyah Hilman Farhanil Mafazs Amy Silfi Firmawati Arief Azizy Copyright (c) 2019 Ika Prastya Yuli A., Dini Fitriana Pertiwi, Thoirul Firdaus, Bagas Tri Atmaja, M. Reyhan Aldabena, Vivi Rinardi, Ni’matul Azizah Awaliyah, Hilman Farhanil Mafazs, Amy Silfi Firmawati, Arief Azizy 2019-04-30 2019-04-30 1 313 317 Pelatihan Kewirausahaan dan Praktik Pembuatan Sale Pisang Dusun Jatibungkus, Desa Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/325 <p>Dusun Jatibungkus merupakan salah satu dusun yang berada di wilayah Kelurahan Hargomulyo, Kecamatan Gedangsari,<br>Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi D.I. Yogyakarta. Jatibungkus sendiri memiliki produk pisang yang sangat meilmpah. Salah satunya<br>adalah pisang becici. Pisang jenis ini memiliki rasa sedikit masam dan pisang ini tidak laku untuk dijual. Tujuan dari pelatihan ini adalah<br>meningkatkan jiwa wirausaha masyarakat dan melatih keterampilan pengolahan pembuatan sale pisang. Metode yang dilakukan dalam<br>bentuk acara seminar dengan menampilkan tampilan power point materi pelatihan kewirausahaan dilanjutkan praktik pembuatan sale<br>pisang. Hasil dari kegiatan ini adalah masyarakat mampu membuat olahan sale pisang dari pisang becici dan jiwa kewirausahaan<br>masyarakatpun semakin meningkat. Dengan adanya pelatihan kewirausahaan dan praktik pembuatan sale pisang ini warga dusun<br>jatibungkus menjadi memiliki pengetahuan baru akan cara lain pengolahan pisang becici selain itu juga warga menjadi tahu cara<br>pengemasan atau packaging produk dengan baik dan benar, serta langkah-langkah apa yang harus dilakukan apabila ingin membuka suatu<br>usaha baru.</p> Moh. Zainul Adzkiya Nabila Khoirunnisa H Kirana Catur Yunika Ade Sarwoko Nurhaliman Nurhaliman Astuti Eka Rahmawati Indri Fitriyani Farah Fauzia Zulaicha Zulaicha Dhoni Ari Nugrohor Copyright (c) 2019 Moh. Zainul Adzkiya, Nabila Khoirunnisa H, Kirana Catur Yunika, Ade Sarwoko, Nurhaliman Nurhaliman, Astuti Eka Rahmawati, Indri Fitriyani, Farah Fauzia, Zulaicha Zulaicha, Dhoni Ari Nugrohor 2019-04-30 2019-04-30 1 319 321 Pemberdayaan Peternak Kelompok Tani Jatirejo Hargomulyo Gedangsari Gunungkidul melalui Program Fermentasi Pakan Ternak http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/327 <p>Pengabdian masyarakat berupa pendampingan peternak kelompok Tani dilaksanakan di Dusun Jatirejo, Desa Hargomulyo,<br>Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Komunitas Peternak Kelompok Tani perlu mendapatkan bantuan pemberdayaan karena<br>mengalami kesulitan dalam mencari rumput untuk ternak sapi mereka pada saat musim kemarau. Pada musim kemarau, para peternak<br>harus mencari rumput keluar kabupaten bahkan harus membeli rumput dengan harga Rp. 20.000 – Rp. 30.000 setiap satu hingga dua<br>harinya. Pemberdayaan komunitas peternak Kelompok Tani bertujuan memberikan pemahaman serta pelatihan pembuatan fermentasi<br>pakan ternak, hal ini dilakukan agar surplus rumput padamusim hujan dapat diawetkan dan dapat di gunakan pada musim kemarau.<br>Metode yang digunakan adalah pelatihan pembuatan fermentasi pakanternak untuk menjadikan surplus rumput pada musim hujan supaya<br>dapat dimanfaatkan pada musim kemarau.</p> M. Fakhru Riza Arvianita Arvianita Ahmad Lifardi Muhammad Azmi Tawakkal Ridwan Nur Fauzan Lucky Ayu Septiana Zaidah Fikron Nafiah Ratna Juami Arina Rizki Siti Qoziah Copyright (c) 2019 M. Fakhru Riza, Arvianita Arvianita, Ahmad Lifardi, Muhammad Azmi Tawakkal, Ridwan Nur Fauzan, Lucky Ayu Septiana, Zaidah Fikron Nafiah, Ratna Juami, Arina Rizki, Siti Qoziah 2019-04-30 2019-04-30 1 323 325 Pendampingan Kelompok Sadar Wisata dan Strategi Pengembangan Objek Wisata Gunung Jambu Gunungkidul, DIY http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/250 <p>Kabupaten Gunung Kidul merupakan salah satu daerah di Jawa Tengah, Dusun Karangpadang Desa Serut yang berpotensi<br>untuk mengembangkan pariwisata di daerahnya. Di Kabupaten Gunung Kidul terdapat satu objek wisata daerah yang dikelola langsung<br>oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah. Objek wisata tersebut yaitu: Gunung Jambu. Wisata Gunung Kidul menawarkan sejumlah<br>objek wisata dengan daya tariknya. Namun, masih kurangnya upaya pemerintah daerah yang belum maksimal dalam mempromosikan<br>wisata tersebut mengakibatkan potensi-potensi objek wisata yang dimiliki tidak dapat berkembang secara optimal. Disinilah pentingnya<br>peraturan dan kesadaran dari pemerintah daerah yang melaksanakan pembangunan di sektor pariwisata. Sektor pariwisata memerlukan<br>suatu strategi dengan pola pengembangan kepariwisataan yang terencana atau tersusun agar potensi yang dimiliki bisa di kembangkan<br>secara optimal. Di dalam memajukan sektor pariwisata ditingkat daerah peran pemerintah daerah adalah sebagai motor penggerak yang<br>selanjutnya memberikan kewenangan penuh kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Gunung Kidul dalam<br>menentukan strategi-strategi pembangunan kepariwisataan. Di sini penulis ingin mengetahui sejauh mana strategi Dinas Kebudayaan dan<br>Pariwisata Daerah Kabupaten Gunung Kidul dalam mengembangkan potensi pariwisata daerahnya, sehingga mucul dua permasalahan,<br>yaitu pertama, bagaimana strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Daerah Kabupaten Gunung Kidul dalam pengembangan pariwisata<br>daerah, kedua, faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan pariwisata daerah di Kabupaten Gunung Kidul. Penelitian ini<br>menggunakan metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data<br>sekunder. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) objek<br>wisata Gunung Jambu memiliki berbagai macam daya Tarik yang dapat dikembangkan dan menarik masyarakat luas, yaitu selain<br>pemandangan yang indah serta merupakan objek wisata budaya dengan nilai sejarah yang kuat, juga banyak atraksi yang dapat dilakukan<br>dan dinikmati. 2) objek wisata gunung jambu dapat dikembangkan dengan strategi utama yakni strategi yang memanfaatkan dan menggali<br>potensi wisata, mengoptimalkan sarana prasarana serta menjaga kelastarian lingkungan objek wisata.</p> Mursyidatun Dzakiyah Ulfah Latifatuzzahro Erni Ritonga Ika Meliani Mhd Tri Rahmadi Lutfi Husein Ardipratama Lulu Ulaeni Fadjri Kurniawan Abdul Mugni Firmansyah Neneg Pujiyanti Copyright (c) 2019 Mursyidatun Dzakiyah, Ulfah Latifatuzzahro, Erni Ritonga, Ika Meliani, Mhd Tri Rahmadi, Lutfi Husein Ardipratama, Lulu Ulaeni, Fadjri Kurniawan, Abdul Mugni Firmansyah, Neneg Pujiyanti 2019-04-30 2019-04-30 1 327 332 Reaktualisasi Nilai Pendidikan Islam Melalui Program 3C (Cultivating, Caring, and Control) di TPA Masjid Sunan Kalijaga Piji Mertelu Gedangsari Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/251 <p>Penghidupan kembali nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak usia dini dan remaja dikembangkan di Dusun Piji Desa<br>Mertelu Kecamatan Gedangsari Kabupaten Gunung Kidul. Anak-anak di Dusun Piji yang semuanya berstatus sebagai muslim sudah<br>mendapatkan fasilitas belajar yang cukup baik di lingkup sekolah formal. Pada umumnya setiap dusun di desa Mertelu memiliki sekolah<br>agama tambahan bagi anak-anak usia balita hingga menjelang remaja. Sekolah agama tersebut diselenggarakan di setiap masjid atau<br>mushola yang terdapat di desa tersebut. Profesi sebagai buruh dan petani yang membuat para warga di desa Piji kurang memberikan<br>perhatian terhadap berkembangnya nilai spiritual yang lahir dari Pendidikan Islam. Hal itu memebuat minimnya tingkat spiritual warga<br>Piji terhadap nilai dan rutinitas ritual keagamaan. Hal ini secara tidak langsung menjadi tugas utama KKN Kelompok 134 UIN Sunan<br>Kalijaga Yogyakarta untuk dibenahi. Program 3C (Cultivating, Caring and Control) menjadi satu kesatuan sistem untuk kembali<br>menghidupkan nilai-nilai pendidikan Islam terhadap anak-anak dusun Piji Mertelu yang menjadi sasarannya. Program ini dikembangkan<br>guna tercipta satu atmosfer kemajuan peradaban Islam di dusun Piji Mertelu.</p> Tri Wahyuni Sami R Estining Rahayu Nola Yolanda Oktaviola Moh. Ato’ilah Irkham Syahrul Rodzkin Fatin Nur Utami Iin Hidayati Muhammad Irfan Hari S. Ari Yudina Ramadhani Abdul Rochman Apif Copyright (c) 2019 Tri Wahyuni Sami R, Estining Rahayu, Nola Yolanda Oktaviola, Moh. Ato’ilah, Irkham Syahrul Rodzkin, Fatin Nur Utami, Iin Hidayati, Muhammad Irfan Hari S., Ari Yudina Ramadhani, Abdul Rochman Apif 2019-04-30 2019-04-30 1 333 337 Membangun Pola Pikir Masyarakat dalam Upaya Optimalisasi Kearifan Lokal Melengan Klumpit Kanigoro Saptosari Gunungkidul melalui Program Kampung Wisata http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/252 <p>Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan oleh KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Angkatan 96 Kelompok 211 dengan<br>bersinergi bersama Kepala Dukuh Dusun Klumpit berupa sosialisasi Kampung Wisata di Melengan RT 08, Dusun Klumpit, Desa<br>Kanigoro, Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Program Kampung Wisata difokuskan pada Melengan RT 08<br>dengan segala potensi yang dimiliki. Mulai dari potensi alam, budaya, sejarah, kuliner, dan kerajinan. Kesemua potensi tersebut tanpa<br>disadari warga mampu mendongkrak perekonomian dan meningkatkan kesejahteraan warga. Penyelenggaraan sosialisasi Kampung<br>Wisata bertujuan untuk menyadarkan masyarakat khususnya warga Melengan RT 08 akan kearifan lokal yang memiliki manfaat besar<br>bagi warga. Metode yang digunakan adalah berupa pengenalan dasar Kampung Wisata dalam perkumpulan Minokaryo selanjutnya<br>berupa penjelasan yang bersamaan dengan penayangan video-video pendek berkenaan dengan desa-desa yang telah berhasil<br>mengembangkan kekayaan desanya menjadi objek wisata yang ramai. Hasil penulisan ini terdapat tiga kesimpulan. Pertama, partisipasi<br>masyarakat akan program kampung wisata terlihat dari hadirnya 22 warga yang terdiri dari para bapak dan perwakilan remaja. Kedua,<br>dalam sosialisasi Kampung Wisata, warga menyambut dengan baik dan turut mendukung program tersebut. Ketiga, warga dapat tergugah<br>dan sadar bahwa potensi yang dimiliki daerahnya mampu menjadi objek wisata yang menguntungkan.</p> Agus Khotibul Umam Arif Himmawan Christanto Arief Wibowo Pramono Edy Siswanto Arina Hasbana Indra Restu Nurjati Rina Putri Utami Rizki Fardila Septiana Trisnawati Widya Resti Oktaviana Copyright (c) 2019 Agus Khotibul Umam, Arif Himmawan, Christanto Arief Wibowo, Pramono Edy Siswanto, Arina Hasbana, Indra Restu Nurjati, Rina Putri Utami, Rizki Fardila, Septiana Trisnawati, Widya Resti Oktaviana 2019-04-30 2019-04-30 1 339 343 Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kesejahteraan melalui Pemanfaatan Pengelolaan Sampah Plastik http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/253 <p>Berkenaan dengan kuliah kerja nyata, bahwasanya terdapat beberapa pilihan dalam pendekatan sekaligus target yang dicapai<br>setiap perguruan tinggi negeri. dalam pembekalan sebelum terjun pada masyarakat, tentu ada penyesuaian kondisi lapangan sekaligus<br>motto daripada kampus, menyangkut pula beberapa kurikulum yang menjadi karakter mahasiswa dari setiap kampus masing-masing.<br>khususnya di universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, secara tolok ukur selama beberapa kegiatan kkn sebelum-sebelumnya, dapat<br>dibaca bahwa dalam kegiatan kkn ini menjadi ajang atau kesempatan untuk para mahasiswa khususnya adalah pendewasan keilmuan,<br>pendewasaan keilmuan bukan berarti sekedar mengaplikasikan keilmuan, lebih daripada itu pendewasaan lebih mengarah pada stabilitas<br>sosioantropologis, yang mana kepekaan dalam pengondisian diri sekaligus keilmuan dilatih. dan hal ini hanya dapat dicapai dengan,<br>bentuk pengabdian terhadap masyarakat, demi menjiwai karakter budaya, ekonomi dan yang lainya secara kompleks. Waluapun tidak<br>dapat dicapai kesempurnaan, setidaknya ada pengetahuan baru yang lahir dalam usaha-usaha tersebut, sehingga tahapan-tahapan<br>pendewasaan keilmuan berproses secara langsung dan kongkrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat<br>partisipasi dengan wawasan masyarakat dalam mengelola daur ulang sampah plastik.</p> Annis Fathonah Rahmawati Utamiyatul Chomsah Adhlin Nazir Robiatus Solehah Afriyanto Afriyanto Siti Aminatul Maulah Ali Affan Zudha Asmarani Hasan Budiyanto Silvia Witri Copyright (c) 2019 Annis Fathonah Rahmawati, Utamiyatul Chomsah, Adhlin Nazir, Robiatus Solehah, Afriyanto Afriyanto, Siti Aminatul Maulah, Ali Affan, Zudha Asmarani, Hasan Budiyanto, Silvia Witri 2019-04-30 2019-04-30 1 345 347 Peningkatan Kesejahteraan Petani Masyarakat Dusun Ngepoh melalui Pupuk Bokashi http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/254 <p>Masyarakat Padukuhan Ngepoh memiliki kondisi sosial yang cukup baik namun keadaan tersebut masih belum maksimal.<br>Mayoritas masyarakat Padukuhan Ngepoh bekerja sebagai petani, peternak, dan juga pengrajin tembaga. Petani di Padukuhan Ngepoh<br>memiliki permasalahan yang cukup crucial pada saat musim kemarau tiba. Kondisi tanah yang gersang ditambah pada saat musim<br>kemarau tiba langkanya air menjadi salah satu permasalahannya. Selain itu tanah menjadi semakin gersang karena para petani<br>menggunakan pupun anorganik dan mengakibatkan nutrisi tanah berkurang. Akibatnya tanaman menjadi tidak subur dan tanah menjadi<br>rusak. Kurangnya pengetahuan petani tentang bagaimana menggunakan pupuk yang baik adalah salah satu kunci ketidakberhasilan petani<br>itu sendiri. Oleh karena itu maka pendampingan pembuatan pupuk organik dilakukan untuk mendorong petani mengubah sistem<br>pemupukan tanaman agar tanah menjadi subur dan hasil tani menjadi melimpah sehingga penghasilan petani meningkat. Metode yang<br>digunakan adalah penyuluhan dan pelatihan membuat pupuk organik (pupuk bokashi) dengan menghadirkan narasumber dari dinas<br>pertanian untuk bersama-sama membuat pupuk organik tersebut. Hasilnya petani dapat membuat pupuk organik dengan memanfaatkan<br>kotoran ternak, abu sekam, dedak, kapur dolomit, tetes tebu, sersah dedaunan, dan EM4. Sehingga petani dapat menghemat biaya pada<br>musim kemarau dan tanah tetap terjaga kesuburannya.</p> Rosyid Setiawan Zulfahmi Amalia Ummi Sholihah Arif Setiawan Muhammad Ramdhan Diana Lailatus Sa`diyah Lilis Elina Wildan Aulia Rizqi R Azizah Azizah Nur Siti Sara Uswah Muzzaki Copyright (c) 2019 Rosyid Setiawan Zulfahmi, Amalia Ummi Sholihah, Arif Setiawan, Muhammad Ramdhan, Diana Lailatus Sa`diyah, Lilis Elina, Wildan Aulia Rizqi R, Azizah Azizah, Nur Siti Sara, Uswah Muzzaki 2019-04-30 2019-04-30 1 349 351 Merumuskan Potensi dan Tawaran Pemberdayaan: Studi Lapangan Petani Salak dan Gula Merah di Dusun Cungkup, Desa Banyuadem http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/234 <p>Proses pemberdayaan masyarakat merupakan suatu program yang berkesinambungan. Pemberdayaan masyarakat mengandung<br>arti mengembangkan kondisi dan situasi sedemikian rupa sehingga masyarakat memiliki daya dan kesempatan untuk mengembangkan<br>kehidupannya. Paper ini bertujuan untuk mendeskripsikan potensi-potensi keberdayaan petani salak di Dusun Cungkup dan untuk<br>mengetahui upaya-upaya pemberdayaan apa yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat sendiri. pada paper ini pendekatan penelitian<br>yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Hasil yang ditemukan bahwa petani salak di dusun Cungkup memiliki potensi yang dapat<br>diberdayakan seperti ketersediaan lahan, lingkungan yang cocok dengan pertanian salak dan infrastruktur jalan yang sudah bagus.<br>Sedangkan pemberdayaan yang bisa rencanakan pada dusun Cungkup dengan potensi petani salak dan gula merah adalah adalah<br>mengadakan pelatihan dan penyuluhan, pembentukan kelompok tani dan gotong royong secara rutin, memberikan akses informasi tentang<br>teknologi pertanian yang terbarukan, memberikan bantuan modal dan terakhir adalah pembentukan koperasi.</p> Rico Paryanto Husni Tamrin Sintia Dwi Saputri Geshika Sanama HM Irma Fajriani Halim Tri Rejeki Achmad Nawfal Karim Sholahudin Al-Ayubi Ricca Alfiatul Arafah Muntiyati Muntiyati Copyright (c) 2019 Rico Paryanto, Husni Tamrin, Sintia Dwi Saputri, Geshika Sanama HM, Irma Fajriani, Halim Tri Rejeki, Achmad Nawfal Karim, Sholahudin Al-Ayubi, Ricca Alfiatul Arafah, Muntiyati Muntiyati 2019-09-06 2019-09-06 1 353 356 Partisipasi Masyarakat dalam Peningkatan Kesehajateraan melalui Pemanfaatan Pengelolaan Sampah Plastik http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/237 <p>Berkenaan dengan kuliah kerja nyata, bahwasanya terdapat beberapa pilihan dalam pendekatan sekaligus target yang dicapai<br>setiap perguruan tinggi negeri. dalam pembekalan sebelum terjun pada masyarakat, tentu ada penyesuaian kondisi lapangan sekaligus<br>motto daripada kampus, menyangkut pula beberapa kurikulum yang menjadi karakter mahasiswa dari setiap kampus masing-masing.<br>khususnya di universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, secara tolok ukur selama beberapa kegiatan kkn sebelum-sebelumnya, dapat<br>dibaca bahwa dalam kegiatan kkn ini menjadi ajang atau kesempatan untuk para mahasiswa khususnya adalah pendewasan keilmuan,<br>pendewasaan keilmuan bukan berarti sekedar mengaplikasikan keilmuan, lebih daripada itu pendewasaan lebih mengarah pada stabilitas<br>sosioantropologis, yang mana kepekaan dalam pengondisian diri sekaligus keilmuan dilatih. dan hal ini hanya dapat dicapai dengan,<br>bentuk pengabdian terhadap masyarakat, demi menjiwai karakter budaya, ekonomi dan yang lainya secara kompleks. Waluapun tidak<br>dapat dicapai kesempurnaan, setidaknya ada pengetahuan baru yang lahir dalam usaha-usaha tersebut, sehingga tahapan-tahapan<br>pendewasaan keilmuan berproses secara langsung dan kongkrit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat<br>partisipasi dengan wawasan masyarakat dalam mengelola daur ulang sampah plastik.</p> Alfi Zahroti Munawaroh Nur Rizki Lazuardi Suroso Suroso Faizah Agustina Putri Hikmah Diyanah Nova Qusnul Qhotimah Mega Agustina Muhammad Lukman Allrasyid Zuhrotus Syarifah Abdillah Nur Tammami Copyright (c) 2019 Alfi Zahroti Munawaroh, Nur Rizki Lazuardi, Suroso Suroso, Faizah Agustina Putri, Hikmah Diyanah, Nova Qusnul Qhotimah, Mega Agustina, Muhammad Lukman Allrasyid, Zuhrotus Syarifah, Abdillah Nur Tammami 2019-04-01 2019-04-01 1 357 360 Peran KKN 303 UIN Sunan Kalijaga dalam Pengembangan Potensi Masyarakat Dusun Pringwulung http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/239 <p>Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada<br>masyarakat yang dilakukan di tengah kehidupan sosial masyarakat. KKN ini adalah sebagai wadah pengabdian mahasiswa kepada<br>masyarakat sesuai dengan keahlian dan disiplin ilmu yang dimiliki oleh masing-masing mahasiswa agar dapat diterapkan dan<br>diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat khususnya masyarakat pedukuhan. Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) kami berharap dapat<br>memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan yang ada di masyarakat dusun Pringwulung, Desa Kradenan, Kecamatan Srumbung,<br>Kabupaten Magelang. Dalam pelaksanaan KKN dilakukan beberapa metode untuk mendapatkan data-data yang akan digunakan dalam<br>menganalisis masalah dan potensi yang terdapat dalam Dusun Pringwulung. Metode yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan<br>dokumentasi. Program unggulan yang diusung adalah Memakmurkan Masjid, Sosialisasi dan Pelatihan, dan Sekolah Alam. Dalam<br>pelaksanaan kegiatan KKN secara garis besar dapat berjalan dengan baik. Faktor yang sangat membantu dalam kelancaran semua<br>kegiatan KKN adalah dukungan serta partisipasi masyarakat yang sangat antusias terhadap program kerja KKN.</p> Fitroh Nahdllyah Fajar Ningrum Ika Puji Astuti Ita Purnamasari Andeni Putri Pratiwi Sri Handayani Akhmad Sholahuddin Krisnanda Catur Java Tresna Muhammad Dedat Dingkoroci Akasumbawa Aditya Utama Rizkiansyah Nurul Isnaini Copyright (c) 2019 Fitroh Nahdllyah Fajar Ningrum, Ika Puji Astuti, Ita Purnamasari, Andeni Putri Pratiwi, Sri Handayani, Akhmad Sholahuddin, Krisnanda Catur Java Tresna, Muhammad Dedat Dingkoroci Akasumbawa, Aditya Utama Rizkiansyah, Nurul Isnaini 2019-04-01 2019-04-01 1 361 363 Pengadaan Hewan Kurban di Dusun Sebatang Hargotirto Kokap Kulon Progo sebagai Bentuk Pemerataan dan Keadilan Sosial http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/235 <p>Salah satu dusun yang menjadi lokasi kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Sunan Kalijaga adalah Dusun Sebatang yang</p> <p>terletak di Desa Hargotirto, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Di sana mahasiswa KKN dituntut untuk memecahkan masalah-<br>masalah yang terjadi di Dusun Sebatang. Salah satu dari masalah tersebut adalah sulitnya pengadaan hewan kurban, ditambah dengan</p> <p>distribusi daging kurban yang tidak merata ke warga Sebatang yang berjumlah 217 KK. Oleh sebab itu, mahasiswa KKN di Dusun<br>Sebatang memutuskan untuk membuat program Pengadaan Hewan Kurban di Dusun Sebatang. Program ini bertujuan agar pembagian<br>daging kurban dapat merata ke seluruh warga Sebatang. Lebih jauh, untuk mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial melalui<br>pembagian daging kurban yang merata. Metode yang digunakan adalah pengajuan proposal kepada perusahaan, organisasi<br>kemasyarakatan, dan masjid-masjid besar yang setiap tahunnya menerima hewan kurban dalam jumlah besar. Dari proposal-proposal<br>yang telah diajukan, berhasil didapatkan kambing berjumlah lima ekor, sapi satu ekor, serta tambahan daging kurban sebanyak 60 kg.<br>Selanjutnya hewan kurban yang telah didapatkan, diserahkan ke tempat-tempat ibadah di Dusun Sebatang. dua ekor kambing dan satu<br>ekor sapi ke Masjid Fatkhul Jannah, dua ekor kambing ke Masjid At Taqwa, dan satu ekor kambing ke Musholla Al Hidayah. Dengan<br>pengadaan hewan kurban ini, diharapkan pembagian hewan kurban dapat merata ke seluruh warga Sebatang sehingga akan terwujud<br>pemerataan dan keadilan sosial bagi seluruh warga Sebatang.</p> Nur Fajar Rejeki Muhammad Afnan Fatahudin Muhammad Thariq Al Bariqi Rizky Adi Sanjaya Indah Khoirrul Mutakin Nurlita Dewi Safitri Prihatin Novitasari Rahmi Mardiati Septiana Vina Anggraini Sri Hariati Copyright (c) 0 1 365 370 Pemberdayaan Masyarakat melalui Daur Ulang Sampah Padukuhan Ngentak, Pagerharjo, Samigaluh, Kulon Progo D.I. Yogyakarta http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/232 <p>Limbah sampah saat ini sudah menjadi momok masyarakat. Ketidakpandaian dalam mengolah sampah membuat masyarakat<br>takut serta kebingungan dalam mengolah sampah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kemauan warga<br>Padukuhan Ngentak dalam belajar pengolahan sampah plastik khususnya. Penelitian ini menggunakan kemampuan (capacity building)<br>masyarakat dan memberdayakan sumber daya manusia (SDM) yang ada melalui pengembangan kelembagaan, sarana dan prasarana serta<br>pengembangan tiga-p (pendampingan, penyuluhan, dan pelayanan). Diharapkan dengan pendampingan ini dapat menggerakkan<br>partisipasi masyarakatnya. Adapun pemberdayaan yang kami lakukan yakni dengan memberikan pelatihan, sosialisasi, serta forum<br>diskusi group untuk warga yang berada disana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yaitu Partisipatory Action<br>Research (PAR). Data dikumpulkan melalui penelusuran dokumen tertulis baik berupa buku, maupun artikel serta melalui pengamatan<br>(observasi), wawancara, Focus Group Discussion (FGD), dan analisis data. Selanjutnya pengelolahan data mengikuti prosedur ilmiah<br>dengan cara pengklasifikasian data, analisis data, dan akhirnya penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik<br>kesimpulan bahwa dalam pemberdayaan ibu-ibu Dasawiswa serta PKK masih sangat kurang. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya<br>sosialisasi,praktik secara langsung. Sehingga masyarakat masih bingung dalam pelaksaannya. Sehingga masih sangat diperlukan<br>bimbingan serta sarannya dalam pelaksaannya.</p> A’as Ased Fajar Baskoro Siti Khatijah Azka Mawalia Aditya Wiharnanto Fadhilah Nur Rohmah Ratna Widiani Lailatul Chodriyah Alfiah Nurrohmah Muhammad Ihsan Revi Mohammad Kholil Agil Copyright (c) 2019 A’as Ased Fajar Baskoro, Siti Khatijah, Azka Mawalia, Aditya Wiharnanto, Fadhilah Nur Rohmah, Ratna Widiani, Lailatul Chodriyah, Alfiah Nurrohmah, Muhammad Ihsan Revi, Mohammad Kholil Agil 2019-04-30 2019-04-30 1 371 374 Pemanfaatan Lingkungan di Pedukuhan Pengos B melalui Program Sosialisasi Badan Penyuluhan Pertanian http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/258 <p>Pedukuhan Pengos B merupakan salah satu pedukuhan di Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo yang<br>berada di daerah lereng-lereng perbukitan. Dihuni sekitar 150an warga masyarakat dengan 41 (empat puluh satu) kepala keluarga (KK)<br>yang terbagi dalam 2 (dua) RW (rukun warga) dan 4 (empat) RT (rukun tangga). Daerah yang memiliki struktur tanah kering dan<br>bebatuan membuat air susah didapatkan karena banyaknya bebatuan yang menghambat penggalian sumur. Walaupun Desa Pengos B<br>dilewati oleh aliran sungai progo tapi kebutuhan air untuk minum masih belum cukup, mengandalkan selang-selang kecil yang disambung<br>dari rumah warga sampai sumber air kadang masih terkendala saat musim kemarau dan masih harus berbagi dengan warga lainnya.<br>Melalui program dari kami yang ingin memanfaatkan lingkungan yang ada di Pedukuhan Pengos B agar lebih produktif lagi dari segi<br>pertaniaan, kami bekerja sama dengan BPP (Badan Penyuluhan Pertanian) melakukan sosialisasi kepada warga tentang bagaimana cara<br>memenfaatkan lingkungan yang ada agar lebih produktif dalam sektor pertanian dan memanfaatkan barang bekas di sekitar agar menjadi<br>barang yang bermanfaat. Kesenjangan ekonomi yang tidak merata karena jauh dari pusat kota dan masalah kurangnya wawasan</p> <p>pendidikan membuat warga di Desa Pengos B rata-rata hanya bekerja sebagai petani cengkeh dan memiliki pendapatan yang serba pas-<br>pasan. Fasilitas umum seperti sarana pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang belum memadai membuat problematika lingkungan</p> <p>menjadi salah satu masalah di Desa Pengos B.</p> Amanah Anggoro Bikhotmi Misbahul Munir Sitti Mutia Sofyan Fauzan Akhmadi Dinda Haditia Febriani Latifah Nur Fitriana Dea Angelita Putri Jayanthi Wulan Handayani Khafid Hasan Akmal Moch. Tohir Bin Muhaimin Copyright (c) 2019 Amanah Anggoro Bikhotmi, Misbahul Munir, Sitti Mutia Sofyan, Fauzan Akhmadi, Dinda Haditia Febriani, Latifah Nur Fitriana, Dea Angelita Putri Jayanthi, Wulan Handayani, Khafid Hasan Akmal, Moch. Tohir Bin Muhaimin 2019-04-01 2019-04-01 1 375 378 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk Meningkatkan Minat Baca Masyarakat http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/242 <p>Kegiatan pendirian taman baca masyarakat mengisi kekosongan pendidikan nonformal yang ada di Dusun Mangli, Hargomulyo,<br>Gedangsari, Gunungkidul merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung kemudahan informasi yang didapat<br>dikehidupan sehari-hari, melihat kondisi daerah yang jauh dari akses informasi dan banyaknya masyarakat yang tidak melanjutkan tingkat<br>pendidikan yang lebih tinggi. Metode yang kami digunakan dalam pendirian taman baca masyarakat ini adalah Focus Group Discussion,<br>observasi, dan wawancara. Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan minat baca masyarakat, sarana pengembangan mental dan softskill<br>anak-anak Dusun Mangli, dan penyediaan rekreasi edukasi masyarakat.</p> Rona Farij Falahi Himmatul Muflihah Dede Dikdik Nadya Devista Dzikril Firmansyah Chandeny Invia Fajar Tri Laksono Qonitat Az-Zahra Dea Amelia Harits Nadziroh Nadziroh. Copyright (c) 2019 Rona Farij Falahi, Himmatul Muflihah, Dede Dikdik, Nadya Devista, Dzikril Firmansyah, Chandeny Invia, Fajar Tri Laksono, Qonitat Az-Zahra, Dea Amelia Harits, Nadziroh Nadziroh. 2019-04-30 2019-04-30 1 379 382 Optimalisasi Potensi Pohon Bambu untuk Meningkatkan Kreativitas dan Ekonomi Masyarakat http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/244 <p>Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas dibatangnya. Bambu mempunyai banyak keunggulan<br>untuk dijadikan pengganti kayu sebagai bahan bangunan serta meubel. Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan secara<br>khusus. Kegunaan bambu untuk memenuhi hajat hidup manusia sangat banyak sekali, antara lain sebagai bahan bangunan rumah di<br>pedesaan dan lain-lain. Dusun Guyangan Lor yang terletak di Desa Mertelu, Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul memiliki<br>kekayaan alam yang sangat melimpah dan potensi sangat besar berupa kerajinan bambu namun belum dimanfaatkan secara maksimal.<br>Tujuan program ini adalah untuk mengoptimalisasi potensi pohon bambu serta meningkatkan kreativitas masyarakat sehingga dapat<br>mendorong perekonomian masyarakat di Dusun Guyangan Lor. Hasil dari program kerja penyuluhan dan pelatihan kerajinan bambu ini<br>masyarakat berhasil mendapatkan ketermpilan membuat kerajinan berupa aksesoris cincin bambu.</p> Rizki Agus Prayitno Shabrina Luthfiani Hadiwirosa Rahmawati Hasanah Deo Glegar Novac Perkasa Adi Irawan Wali Al Akbar Lolo Lika Suryarni Lintang Arum Sari Sri Herlina Emilia Copyright (c) 2019 Rizki Agus Prayitno, Shabrina Luthfiani Hadiwirosa, Rahmawati Hasanah, Deo Glegar Novac Perkasa, Adi Irawan, Wali Al Akbar, Lolo Lika Suryarni, Lintang Arum Sari, Sri Herlina Emilia 2019-04-01 2019-04-01 1 383 385 Pemberdayaan Masyarakat melalui Program Pengadaan Perpustakaan Mini http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/246 <p>Dewasa ini kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat. Hal ini tentunya semakin menuntut masyarakat<br>untuk beradaptasi dengan kondisi tersebut. Dalam menyikapinya, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan pemberdayaan terhadap<br>masyarakat yang dapat dimulai dari bidang pendidikan. Di antara beberapa upaya sarana dan prasarana yang dapat dilakukan adalah<br>pengadaan perpustakaan di desa maupun wilayah terpencil lainnya. Dusun Boyo merupakan dusun yang terletak di Desa Ngalang,<br>Kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul. Pendidikan di dusun ini terbilang masih menengah karena selain kurangnya kesadaran<br>akan arti pendidikan, lokasinya pun juga cukup tinggi, kondisi jalan yang cukup sulit dilalui serta cukup jauhnya dari jantung desa. Maka<br>dari itu, diperlukan adanya perpustakaan mini guna menambah wawasan dalam hal pertanian, peternakan, keagamaan, pendidikan dan<br>hiburan. Dengan metode wawancara dan observasi, pelaksanaan program kerja perpustakaan mini ini diadakan di rumah Kepala Dusun<br>Boyo karena lokasinya yang cukup strategis dan juga biasa dilaksanakan posyandu setiap bulannya. Program ini bertujuan untuk<br>meningkatkan minat dan budaya baca guna terciptanya masyarakat belajar (learning society). Program ini didukung dengan adanya<br>program-program pemberdayaan lain seperti TPA, bimbingan belajar, pendampingan TK, demo masak, senam sehat dan lain-lain. Hasil<br>dari pelaksanaan program ini adalah terbantunya masyarakat Dusun Boyo dengan adanya media baca sehingga dapat mengurangi<br>kemungkinan-kemungkinan seperti buta huruf, minim pengetahuan, dan sebagainya.</p> Muhammad Faiq Fawwaz Tola’ sahori Javang Kohin Pradana Hafid Ansori Gea Rizqi Permata Batu Bara Anifah Mujiasih Nissa Zahro Istiqomah Ririn Khoirul Umah Ade Dwi Cahyani Via Nuraeni Copyright (c) 2019 Muhammad Faiq Fawwaz, Tola’ sahori, Javang Kohin Pradana, Hafid Ansori, Gea Rizqi Permata Batu Bara, Anifah Mujiasih, Nissa Zahro Istiqomah, Ririn Khoirul Umah, Ade Dwi Cahyani, Via Nuraeni 2019-04-01 2019-04-01 1 387 390 Pengembangan Soft Skill Kelompok Tani dengan Sistem Pertanian Alami (Natural Farming) Di Dusun Bendo, Krambilsawit Saptosari, Gunungkidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/259 <p>Perkembangan pertanian lokal, nasional, maupun global telah memunculkan sistem pertanian alami atau istilah lainnya adalah<br>natural farming. Sistem natural farming atau pertanian alami merupakan pertanian yang mengutamakan kearifan dan keharmonisan antara<br>alam, manusia, hewan, dan tuhan. Natural Farming adalah sistem pertanian yang holistik yang mendukung dan mempercepat biodiversiti,<br>siklus biologi, dan aktivitas biologi tanah. Konsep natural farming dapat dikembangkan karena konsep tersebut bertumpu pada kebutuhan<br>makhluk hidup yang saling terpenuhi. Melalui reformasi agraria konsep natural farming bagi kelompok tani akan mampu melakukan<br>perubahan ekosistem alam. Pengembangan Soft Skill para petani dalam bidang pertanian alami (natural farming dapat mewujudkan<br>pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan.</p> Febia Fithri Jumiyanti Syifa Fauziah Althof Dinantama Ilham Maulana Aisyah Nurrotul Wakhidah Jabbarinur Syafaqah Danang Nurhidayatullah Fatimah Laily Zahara Dewi Nuraeni Binti Ma’rifatul Azizah Copyright (c) 2019 Febia Fithri Jumiyanti, Syifa Fauziah, Althof Dinantama, Ilham Maulana, Aisyah Nurrotul Wakhidah, Jabbarinur Syafaqah, Danang Nurhidayatullah , Fatimah Laily Zahara, Dewi Nuraeni, Binti Ma’rifatul Azizah 2019-04-01 2019-04-01 1 391 394 Pendampingan Masyarakat Transisi melalui Studi Participatory Action Research Di Padukuhan Kepek http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/328 <p>Semua Desa di Kecamatan Saptosari merupakan Desa Swakarya (self developing) desa yang setingkat lebih maju dari desa<br>swadaya dan setingkat dibawah desa swasembada. Padukuhan Kepek terletak di Desa Kepek dan berada di titik pusat pemerintahan<br>Kecamatan Saptosari. Partcipatory Action Research digunakan untuk menjembatani antara masyarakat dan perguruan tinggi dalam<br>menjalankan program pemberdayaan dengan menempatkan masyarakat sebagai subjek penelitian dan kelompok KKN sebagai fasilitator.<br>Tujuan dilakukanya kegiatan ini adalah pelaksana program dan masyarakat melakukan (1) Pemberdayaan dalam bidang ekonomi melalui<br>pelatihan kreativitas (2) Menjembatani bantuan yang datang dari pemerintah melalui pemetaan kelas sosial (3) Mengatasi krisis pakan<br>ternak dengan inovasi teknologi pangan (4) Memperkuat kultur Budaya dan Agama yang telah ada. Metode yang digunakan yaitu dengan<br>melibatkan langsung masyarakat dan pihak terkait untuk berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan melalui metode<br>Partcipatory Action Research. Program ini telah berhasil meningkatkan partisipasi, keaktifan, dan tingkat kapabilitas masyarakat<br>setempat.</p> Nurul Chanifatul Umah Cindy Kurniawati Ika Kartika Synthia Retno Eryska Ahmad Avin Faza Luqman Fais Maulana Andini Bestari Kusumaningtiyas Toyib Nurhamid Muhammad Mufti Kamal Tri Rahmawati Copyright (c) 2019 Nurul Chanifatul Umah, Cindy Kurniawati, Ika Kartika, Synthia Retno Eryska, Ahmad Avin Faza, Luqman Fais Maulana, Andini Bestari Kusumaningtiyas, Toyib Nurhamid, Muhammad Mufti Kamal, Tri Rahmawati 2019-04-30 2019-04-30 1 395 400 Inovasi serta Pelatihan Pengolahan Singkong sebagai Upaya Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Masyarakat Dusun Sumber Desa Planjan Kecamatan Saptosari Kabupaten Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/329 <p>Terdapat lebih dari 250 kepala Keluarga di Dusun Sumber Desa Planjan Kecamatan Saptosari Gunung Kidul. Rendahnya<br>tingkat pendidikan menjadi alasan masyarakat untuk bermata pencaharian sebagai petani, nelayan ataupun menjadi buruh lepas dan hanya<br>terdapat satu wirausaha yang memiliki usaha pembuatan genteng dan batako. Dalam bertani, mayoritas pertanian dimusim kemarau<br>seperti saat ini merupakan tanaman singkong pohon atau ubikayu (Manihot Esculenta Cranzt). Pengolahan singkong dalam dusun ini<br>masih sebatas diolah untuk menjadi gaplek yang dijual dengan harga per kilo gaplek seribu delapan ratus rupiah. Untuk meningkatkan<br>kualitas dari singkong itu sendiri perlu dilakukan inovasi produk dari singkong yang dapat menarik para wisatawan serta dapat dipasarkan<br>secara luas. Hal ini menjadi latar belakang untuk diadakannya Motivasi Kewirausahaan serta Pelatihan Pembuatan Opak Singkong.<br>Tujuan diadakannya kegiatan ini ialah untuk menanamkan jiwa kewirausaan kepada masyarakat Dusun Sumber dan memulai untuk<br>membuat produk local dimana bahan bakunya dari singkong yang mudah didapat serta murah harganya. Metode yang digunakan yaitu<br>dengan mengadakan seminar kewirausahaan lalu dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan opak singkong kepada masyarakat. Hasil dari<br>pembuatan opak singkong ini layak untuk dipasarkan sebagai oleh oleh khas Gunung Kidul.</p> Luthfi Setya Rahmadani Nanda Rizky Alviansah Bakri Karim Sururi Ica Luluk Maghfiroh Notonagoro Sabdo Gusti Siti Nurjannah Syaiful Anwar Khotimatun Nafisah Shofiyani Ismalya Anisa Kusuma Wardani Copyright (c) 2019 Luthfi Setya Rahmadani, Nanda Rizky Alviansah, Bakri Karim Sururi, Ica Luluk Maghfiroh, Notonagoro Sabdo Gusti, Siti Nurjannah, Syaiful Anwar, Khotimatun Nafisah, Shofiyani Ismalya, Anisa Kusuma Wardani 2019-04-30 2019-04-30 1 401 404 Pembelajaran Membaca Al-Qur’an bagi Orang Lansia Di Padukuhan Tritis (Studi Pada Jama’ah Ngaji Bareng Masjid Ar-Rahman Tritis) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/330 <p>Penelitian ini dilatarbelakangi dari kekurangmampuan masyarakat Padukuhan Tritis terutama lansia dalam membaca Al-Qur’an.<br>Penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang ada di Padukuhan Tritis agar dapat membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan<br>bacaan (tajwid) yang benar. Setelah melakukan pembelajaran membaca Al-Qur’an dengan metode belajar; Talqin, ceramah, latuhan<br>pengulangan, dan penugasan, ditemukan beberapa temuan, diantaranya: meningkatkan minat belajar membaca Al-Qur’an, serta partisipasi<br>lansia dalam belajar membaca Al-Qur’an menjadi lebih kondusif.</p> Ilham Muhammad Wafirrotullaela Wafirrotullaela Abdul Thoyib Akhmad Sanusi Hanum Hikmatul Hika Husnul Hotimah Syairul Maulana Nafi’atul Khasanah Insan Yudha Pranata Ariana Pratiwi Copyright (c) 2019 Ilham Muhammad, Wafirrotullaela Wafirrotullaela, Abdul Thoyib, Akhmad Sanusi, Hanum Hikmatul Hika, Husnul Hotimah, Syairul Maulana, Nafi’atul Khasanah, Insan Yudha Pranata, Ariana Pratiwi 2019-04-30 2019-04-30 1 405 410 Bersih Peribadatan Benih Toleransi http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/331 <p>Pengabdian masyarakat berupa bersih tempat peribadatan dilaksanakan di Masjid Miftahul Jannah dan Gereja katolik Parodi Dalem, Dusun Kerten Desa Gantiwarno Kabupaten Klaten. Bersih tempat peribadatan ini dilaksanakan karena kurangnya rasa antusias masyarakat akan kebersihan tempat peribadatan, hal ini jika dibiarkan dalam skala waktu yang lama akan berdampak pada rusaknya tempat peribadatan. Bersih tempat peribadatan ini merupakan langkah awal yang bertujuan untuk menanggulangi hal tersebut. Metode yang digunakan yaitu dimana mahasiswa berpartisipasi aktif dalam bentuk: mengadakan kerja bakti rutin setiap jum’at pagi di masjid, dan mengadakan kerja bakti rutin setiap sebulan sekali di gereja. Sedangkan dalam perspektif keagamaan, menanggulangi disharmoni antar umat beragama dengan adanya umat islam yang berani masuk dan berpartisipasi di gereja, dan bertambahnya nilai-nilai toleransi. Hasil pengabdian kepada masyarakat berupa bersih tempat peribadatan ini, berhasil menciptakan tempat peribadatan yang bersih, terawatnya tempat peribadatan, serta ruang dakwah yang tidak harus mengangkat pedang, melainkan berorientasi pada islam yang rahmatan lil’alamin (islam yang damai). Serta sejalan dengan piagam madinah, di mana pada saat Nabi Muhammad berkuasa, Masjid Madinah boleh dimasuki oleh orang-orang non islam, begitupun sebaliknya.</p> Feldasintya Wardani Siti Hanifah Jayanti M. Rizky Romadhoni Rinna Wahyuny Naila Alfun Najah Siti Nurjannah Putri Yulia Rochma A.M Irfan Zidni M. Abdul Mochtar Muchamad Fauzan Copyright (c) 2019 Feldasintya Wardani, Siti Hanifah Jayanti, M. Rizky Romadhoni, Rinna Wahyuny, Naila Alfun Najah, Siti Nurjannah, Putri Yulia Rochma, A.M Irfan Zidni, M. Abdul Mochtar, Muchamad Fauzan 2019-04-30 2019-04-30 1 411 412 Pemberdayaan Masyarakat Jelehan Kulon dalam Konsep Masyarakat Belajar dan Penanaman Nilai Karakter http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/332 <p>Pemberdayaan masyarakat adalah upaya untuk membangun daya itu dengan mendorong, memberikan motivasi dan<br>membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta beupaya untuk mengembangkannya, memperkuat potensi atau daya yang<br>dimiliki masyarakat. Sementara persoalan masyarakat sangat kompleks diantaranya kemiskinan, pendidikan, kriminalitas, pemerataan,<br>keadilan sosial dan sebagainya. Peran generasi muda dalam mengatasi permasalahan masyarakat sangat penting salah satunya adalah<br>dengan diadakannya program pemberdayaan melalui perguruan tinggi yaitu Kuliah Kerja Nyata sebagai wujud pengabdian kepada<br>masyakat. Jelehan Kulon adalah salah satu objek pemberdayaan yang dilakukan di sekitar Kabupaten Magelang. dengan segala persoalan<br>terkait pembangunan manusia di Jelehan Kulon, oleh karena itu kelompok KKN 311 melakukan berbeagai pemebrdayaan dengan<br>menggunakan konsep masyarakat belajar yaitu perpustakaan keliling, pelatihan keprotokolan, pengajian akbar, pelatihan perawatan<br>jenazah, bimbingan belajar, minggu ceria, aksi hidup sehat, pelatihan al barjanji dan sebagainya. Dengan menggunakan konsep<br>masyarakat belajar tersebut kelompok kami melakukan pemberdayaan di masyarakat Jelehan Kulon tersebut.</p> Musyafa’ Irfan Efendi Urip Meilina Kurniawati Meri Nur Indriani Yuliana Emawati Istianah Istianah Naili Ziadatul Alawiah Nining Dahlia Fahmy Ulinnuha Faizal Ubaidilah Khaerun Bahir Copyright (c) 2019 Musyafa’ Irfan Efendi, Urip Meilina Kurniawati, Meri Nur Indriani, Yuliana Emawati, Istianah Istianah, Naili Ziadatul Alawiah, Nining Dahlia, Fahmy Ulinnuha, Faizal Ubaidilah, Khaerun Bahir 2019-04-30 2019-04-30 1 413 420 VCO sebagai Produk Inovatif dalam Meningkatkan Ekonomi Masyarakat Daerah Penghasil Kelapa http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/333 <p>VCO atau Virgin Coconut Oil merupakan salah satu produk inovatif hasil olahan kelapa. Pemanfaatan kelapa menjadi VCO ini<br>bertujuan untuk menambah nilai jual kelapa, memberikan pengetahuan tentang manfaat VCO dan cara pembuatannya kepada masyarakat<br>Desa Hargowilis, serta sebagai upaya membantu meningkatkan ekonomi masyarakat Hargowilis. VCO dikenal sebagai minyak yang baik<br>bagi kesehatan tubuh karena memiliki manfaat seperti sebagai antijamur, antibakteri, dan antioksidan. Kelapa yang dimanfaatkan sebagai<br>bahan baku VCO adalah kelapa tua yang sudah tumbuh tunas berukuran kecil. Metode yang digunakan dalam pembuatan VCO ini adalah<br>metode pengendapan karena dinilai sebagai metode paling sederhana dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Materi yang<br>disampaikan dalam sosialisasi VCO ini terdiri dari materi pembuatan VCO, materi pengemasan produk VCO, dan materi pemasaran VCO<br>secara koperasi dan secara online. Sosialisasi dilakukan secara bertahap yaitu pada tingkat desa dan dusun. Pada tingkat desa, sosialisasi<br>bertempat di Balai Desa Hargowilis sedangkan pada tingkat dusun berlangsung di Dusun Clapar 2 yang berlokasi di kediaman Bapak<br>Saridi selaku kepala dusun Clapar 2.</p> Wachidah Nur Latifah Siti Nur Ngaeni Mohammad Damzun Zaeroni Rillo Pambudi Fatimatul Zahro Nanda Ulfa Lutfiana Maiga Surya N. Devi Irmayani Mohammad Faisal Miftakhul Khoir Copyright (c) 2019 Wachidah Nur Latifah, Siti Nur Ngaeni, Mohammad Damzun Zaeroni, Rillo Pambudi, Fatimatul Zahro, Nanda Ulfa Lutfiana, Maiga Surya N., Devi Irmayani, Mohammad Faisal, Miftakhul Khoir 2019-04-30 2019-04-30 1 421 424 Meningkatkan Pemasaran Produk Para Pelaku UMKM di Pedukuhan Ngaseman melalui Program Kerja Pengenalan dan Penyuluhan Digital Marketing Sistem http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/334 <p>Digital marketing adalah salah satu cara pemasaran yang saat ini sedang diminati oleh para pelaku usaha, melalui digital<br>marketing ini pelaku usaha bisa memasarkan produk hasil buatannya hingga luar kota, luar provinsi atau bahkan luar negara. Pelaku<br>UMKM di Pedukuhan Ngaseman memproduksi snack atau makanan yang berbahan baku dari kelapa, hal ini karna komoditas utama di<br>daerah tersebut adalah kelapa. Salah satu UMKM yang sudah berjalan lancar di Pedukuhan Ngaseman adalah UMKM Mekar Dua, di<br>UMKM Mekar Dua ini memproduksi makanan tradisional yaitu wingko. Wingko sendiri bisa bertahan hingga 3-5 hari tanpa bahan<br>pengawet. Produk wingko merupakan salah satu produk unggulan dan diminati oleh warga masyarakat di sekutar Desa Hargorejo.<br>Pemasaran wingko masih menggunakan pemasaran manual, seperti dititipkan di warung-warung terdekat, atau bahkan para pembeli<br>datang langsung ke lokasi produksi wingko tersebut. Hal inilah yang menjadikan Kelompok 20 KKN UIN Sunan Kalijaga untuk<br>membantu para pelaku UMKM dalam teknik Pemasarannya. Ada 8 UMKM yang sudah berjalan lancar di Pedukuhan Ngaseman ini,<br>namun masih disayangkan jika teknik Pemasarannya masih manual. Teknik pemasaran melalui digital marketing adalah salah satu upaya<br>untuk meningkatkan produksi Karena melalui digital marketing khalayak umum akan lebih tau produk-produk yang dijual terlebih jika<br>memang produknya merupakan produk yang berkualitas.</p> M. Faqih A. M. Luqman H. Misbahul Ulum M. Thoriqul H. Abdul Rozak Ninda Aulia M. Fina Lailatul B. Sinta Suryaningsih Siti Listia K. Furita Eka Wulandari Copyright (c) 2019 M. Faqih A., M. Luqman H., Misbahul Ulum, M. Thoriqul H., Abdul Rozak, Ninda Aulia M., Fina Lailatul B., Sinta Suryaningsih, Siti Listia K., Furita Eka Wulandari 2019-04-30 2019-04-30 1 425 427 Peningkatan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Siswa-Siswi TPA Ar- Rohman Krengseng, Hargorejo, Kokap, Kulon Progo sesuai Metode Iqro’ Karya Kh. As’ad Humam http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/336 <p>Belajar merupakan sebuah keharusan setiap manusia untuk mengenal ilmu pengetahuan. Sehingga akal manusia akan terbiasa<br>dikonstruk memahami realitas kehidupan sebagai dasar hidup dizamannya dan yang akan datang. Bagi anak diumur 1-12 tahun, proses<br>transfer ilmu ke otak manusia yang akan sangat berpengaruh bagi kehidupannya baik dalam aspek religius, intelektualitas maupun<br>moralitas. Segala sesuatu yang terekam dari ingatannya menjadi sinyal untuk menggerakkan syaraf motorik yang ada dalam tubuh anak.<br>Sehingga perlu pendidikan yang intens dalam melatih anak agar bisa aktif dan imajinatif dalam membentuk paradigmanya. Untuk<br>mengenalkan aspek religius pada anak, orang tua tidak serta merta langsung mengenalkan Tuhan kepada anak tersebut. Hal itu akan<br>mustahil dipahami oleh anak karena keterbatasan pengalaman dan ilmu pengetahuan. Lewat TPA diharapkan anak bisa mengenal huruf<br>Hijaiyah kemudian membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Peneliti memakai metode Iqra’ cara cepat belajar membaca Al-Qur’an.<br>Terdapat 6 tingkatan jilid bagi anak untuk memahami kaidah dasar membaca Al-Qur’an. Metode ini terbukti ampuh dalam mendidik anak<br>dengan cepat membaca Al-Qur’an dengan kemasan sederhana sesuai jenjang kemampuan anak dalam belajar membaca Al-Qur’an.</p> Halimatus Sakdiyah Yuliasti Linawati Eliyawati Eliyawati Salsabila Salsabila Nurfaridah Syamsiah Hamasliko Mahdawati Ahmad Amiruddin Diaz Riangga Nuruz Zaman M. Syihabuddin Copyright (c) 2019 Halimatus Sakdiyah, Yuliasti Linawati, Eliyawati Eliyawati, Salsabila Salsabila, Nurfaridah Syamsiah, Hamasliko Mahdawati, Ahmad Amiruddin, Diaz Riangga, Nuruz Zaman, M. Syihabuddin 2019-04-30 2019-04-30 1 429 432 Pemanfaatan Bonggol Pisang Kepok dalam Upaya Meningkatkan Keterampilan Masyarakat dalam Bidang Pembuatan Keripik Bonggol Pisang Di Dusun Sangon I, Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/337 <p>Pisang (Musa paradisiacal L.) merupakan tanaman buah tropis beriklim basah dengan curah hujan yang merata sepanjang<br>tahun. Tanaman ini cukup populer dikalangan masyarakat kita dan hampir setiap orang memakannya (Muliono, 2005). Bonggol pisang<br>biasanya hanya dibiarkan membusuk, karena tidak memiliki nilai jual. Namun, seiring perkembangan zaman banyak ditemukan inovasi<br>baru dalam membuka peluang usaha dalam pengolahan bahan mentah bonggol pisang tersebut menjadi bahan yang memiliki nilai jual<br>tersendiri dengan mengolahnya menjadi keripik renyah dan gurih. Keripik bonggol pisang dapat diinovasikan menjadi kripik yang<br>memiliki banyak aneka rasa, sehingga menjadi peluang bisnis yang cukup tinggi jika diolah dengan benar dan dipasarkan secara tepat.<br>Potensi pasar yang luas dan ketersediaan jumlah bahan baku yang melimpah yang ada di masyarakat akan menjadi nilai tambah bonggol<br>pisang. Bonggol yang biasanya digunakan adalah bagian yang ada di bawah tanah hingga ke akar (Surya, 2009). Bagian tersebut<br>dibersihkan hingga diperoleh bagian dalam bonggol yang berwarna putih. Kemudian dilakukan pemotongan dan perendaman untuk<br>mengeluarkan getah, lalu diiris tipis-tipis dan dibumbui. Tetapi tidak semua jenis bonggol pisang enak untuk dibuat keripik. Beberapa<br>jenis bonggol pisang yang digunakan adalah yang berasal dari pisang kepok. Keistimewaannya tekstur keripik ini rasanya renyah dan<br>tidak terasa pahit. Apalagi bonggol pisang dipercaya mengandung serat sehingga bisa memperlancar pencernaan. Keripik bonggol pisang<br>ini ditawarkan dalam bentuk keripik siap konsumsi. Keripik ini kalau sudah digoreng bentuknya lebih menyerupai kerupuk berbentuk<br>sedikit lebar dengan warna sedikit kecoklatan.</p> Riza Hayyuningtias Syarifuddin Syarifuddin Nur Faizatul Mardliyah Ni’am Supriyadi Ainur Rahman Nadya Zuhrotul Maungizooh Achmad Zukhruf Alfaruqi Dyah Retno Utami Nur Hidayatul Khotimah Nur Endah Rahmawati Copyright (c) 2019 Riza Hayyuningtias, Syarifuddin Syarifuddin, Nur Faizatul Mardliyah, Ni’am Supriyadi, Ainur Rahman, Nadya Zuhrotul Maungizooh, Achmad Zukhruf Alfaruqi, Dyah Retno Utami, Nur Hidayatul Khotimah, Nur Endah Rahmawati 2019-04-30 2019-04-30 1 433 436 Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Jamur Tiram oleh Mahasiswa KKN Kelompok 92 di Dusun Tlogo Desa Gerbosasi Kulon Progo http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/338 <p>Pemberdayaan masyarakat merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat melalui proses pendidikan<br>untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan sehingga mampu meningkatkan harkat dan martabat kehidupannya. Dusun Tlogo<br>adalah salah satu dusun dimana kondisi masyarakatnya tergolong kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan dasar. Masyarakatnya yang<br>berpenghasilan dari cengkeh dan menanam padi, terkadang belum sepenuhnya mencukupi kebutuhan dasar hidupnya, karena harga<br>kebutuhan lebih besar daripada penghasilan yang didapatkan. Hasil dari potensi yang tidak tetap, dan harganya terkadang juga naik turun,<br>oleh sebab itu kami mahasiswa KKN kelompok 92 membuat usaha untuk menambah pendapatan,usaha ini merupakan pekerjaan kedua<br>setelah tanaman cengkeh atau tanaman padi. Dalam membangun suatu usaha sangat diperlukan proses bagaimana proses pemberdayaan<br>ekonomi masyarakat melalui usaha budidaya jamur tiram di Dusun Tlogo Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo. Penelitian<br>ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara observasi,wawancara<br>dan dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram di Dusun Tlogo sudah<br>terlaksana. Faktor pendukung pemberdayaan masyarakat melalui budidaya jamur tiram adalah kondisi lingkungan yang cocok dan<br>kemudahan dalam pemasaran yang sudah disediakan oleh mahasiswa KKN yang bekerjasama dengan pengusaha jamur tiram dari<br>Wonosobo. Selanjutnya faktor penghambat pemberdayaan adalah pola pikir masyarakat yang lambat untuk berubah, ketergantungan bibit<br>jamur (baglog), dan keterbatasan waktu.</p> Inas Andi Sabila Iqbal Katrino Kamalia Adhiastri Lingyang Imaningtyas Irsyad Abdul Ghofur Shidiq Alfatha Dwi Danan Sari Muhammad Agus Yusuf Diniati Ruaika Lulu Muthoharoh Copyright (c) 2019 Inas Andi Sabila, Iqbal Katrino, Kamalia Adhiastri, Lingyang Imaningtyas, Irsyad Abdul Ghofur, Shidiq Alfatha, Dwi Danan Sari, Muhammad Agus Yusuf, Diniati Ruaika, Lulu Muthoharoh 2019-04-30 2019-04-30 1 437 439 Pendampingan Pelatihan Kewirausahaan Masyarakat Dusun Sendangmulyo dalam Peningkatan Soft Skill (Pelatihan Pembuatan Sabun Cuci Piring) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/291 <p>Kepesatan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini tidak dapat dihentikan, munculnya ilmuan dari berbagai penjuru<br>dunia merupakan gambaran betapa hebatnya dunia saat ini. Kemajuan ini akan bermanfaat, jika manusia dapat mengendalikannya.<br>Hampir seluruh manusia telah mengikuti alur kemajuan tersebut, baik mereka yang ada di perkotaan maupun pedesaaan. Bagi mereka<br>yang cerdas, akan mendapatkan untung yang banyak, berbeda dengan mereka yang hanya menjadi pengikut, akan lebih banyak dirugikan.<br>Zaman modern ini banyak yang memanfaatkan IPTEK sebagai ladang usaha, seperti halnya online shop. IPTEK semakin maju, kreatifitas<br>pun semakin meningkat. Tidak sedikit masyarakat yang kini mengembangkan usaha rumahan dan menjualnya secara online. Dari<br>fenomena tersebut, menghasilkan suatu ide berupa pelatihan wirausaha bagi ibu rumah tangga, yang akan mendukung perekonomian<br>internal desa, terutama keluarga. pada pengabdian mahasiswa di dusun Sendangmulyo, mengadakan pelatihan pembuatan sabun cuci<br>piring yang bermanfaat bagi pengetahuan serta perkembangan ekonomi masyarakat dusun Sendangmulyo. Ini adalah salah satu terobosan<br>baru bagi perekonomian masyarakat Sendangmulyo, yang mayoritas bekerja sebagai petani. Selain mengajarkan kewirausahaan, ini<br>adalah ilmu baru bagi mereka. Sulitnya letak geografis dusun, serta kurangnya akses internet membuat minimnya pengetahuan mereka<br>tentang ilmu pengetahuan dan perkembangan modern.</p> Achmad Zainullah Arfiansah Ridwan Pratama Muhamad Fuad Yesita Kurnia Dewi Anna Eryana Hendri Rahayu Rosi Salvajae Viona Damayanti Adelia Wahyu Ratri Kuni Mangiatunnajah Copyright (c) 2019 Achmad Zainullah, Arfiansah Ridwan Pratama, Muhamad Fuad, Yesita Kurnia Dewi, Anna Eryana, Hendri Rahayu, Rosi Salvajae, Viona Damayanti, Adelia Wahyu Ratri, Kuni Mangiatunnajah 2019-04-01 2019-04-01 1 441 443 Optimalisasi Taman Baca Ngasinan Guna Pengembangan Minat dan Bakat Anak-Anak Dusun Ngasinan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/292 <p>Taman Baca merupakan salah satu cara menumbuhkan minat baca pada anak-anak. Selain hal tersebut taman baca juga<br>berfungsi untuk mengembangkan skill anak-anak sejak dini. Di Dusun Ngasinan Taman Baca dibentuk oleh mahasiswa KKN Universitas<br>Sanata Dharma. Mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga Kelompok 117 melakukan beberapa kegiatan dengan tujuan optimalisasi Taman<br>Baca Ngasinan. Adapun kegiatan yang dilakukan adalah pengadaan buku, keterampilan, pemanfaatan barang bekas, sosislissai</p> <p>pembentukan karakter anak, literasi di era milenial, dan kegiatan mengasah minat dan bakat anak-anak melalui pelatihan tari. Kegiatan-<br>kegiatan tersebut diharapkan akan terus berjalan karena tingkat partisipasi dari anak-anak Dusun Ngasinan sangat tinggi. Agar hal tersebut</p> <p>dapat terwujud mahasiswa KKN UIN Sunan Kalijaga memberikan amanah kepada pengurus paguyuban untuk tetap melaksanakan<br>kegiatan yang telah berjalan dan menyembatani kerjasama paguyuban dan komunitas Buku Berbagi untuk berbagi ilmu ataupun buku<br>kepada anak-anak.</p> Niken Suteki Wisnu Wicaksono M Ali Mudhofar Wiwi Yuliyanah R Ayesha Rahmi Puji Rahayu Lifatin Nada H. Shahibul Karom Erlin Yufita Widiyastuti Copyright (c) 2019 Niken Suteki, Wisnu Wicaksono, M Ali Mudhofar, Wiwi Yuliyanah R, Ayesha Rahmi, Puji Rahayu, Lifatin Nada, H. Shahibul Karom, Erlin Yufita Widiyastuti 2019-04-30 2019-04-30 1 445 449 Tradisi Tirakatan di Ngoro-Oro: Analisis Budaya Masyarakat menurut Perspektif Badawa Ibnu Khaldun dan Solidaritas Emile Durkheim http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/293 <p>Tirakatan merupakan sebuah tradisi untuk memperingati hari lahirnya kemerdekaan Indonesia. Hal ini tentunya menjadikan<br>tirakatan sebagai sebuah acara yang mengandung banyak simbol dan juga makna. Namun disamping simbol dan juga makna. Tirakatan<br>juga meenjadi media bagi perekat hubungan antar warga. Paradigma Ibnu Khaldun tentang Badawanya dan juga Emile durkheim tentang<br>Solidaritas mekanik masih menjadi pisau yang cukup tajam untuk menganilisis fenomena tirakatan. Dari segi solidaritas antar warganya.<br>Maka dari itu Tirakatan memiliki sebuah kekuatan tersendiri bagi unsur kerekatan masyarakat. Unsur-unsur dalam teori Durkheim<br>tentang sangsi dan tanggung jawab sosial menjadi alasan tirakatan berjalan dengan baik.</p> Sindi Rahmawati Hanan Al-Uswah Syamsul Arifin B Luluk Atul Mubriqoh Dzikrina Hasna Mutia Musyafaq Musyafaq Muhammad Adnan Azzaki Arif Wafidhi Copyright (c) 2019 Sindi Rahmawati, Hanan Al-Uswah, Syamsul Arifin B, Luluk Atul Mubriqoh, Dzikrina Hasna Mutia, Musyafaq Musyafaq, Muhammad Adnan Azzaki, Arif Wafidhi 2019-04-01 2019-04-01 1 451 454 Pupuk Organik untuk Mengurangi Penggunaan Pupuk Kimia (Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Dusun Planjan Kecamatan Saptosari, Gunungkidul) http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/317 <p>Wilayah Gunungkidul merupakan daerah yang terbentuk atas batuan dasar yang berupa batu kapur dengan ciri khasnya berupa<br>bukit-bukit kerucut dan merupakan kawasan karst. Masalah utama lahan ini adalah kemasaman tanah tinggi yang menyebabkan<br>ketergantungan terhadap pupuk kimia sebagai sumber hara yang berpotensi menurunkan produktivitas lahan, sehingga penggunaannya<br>perlu dikurangi dengan memanfaatkan pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik serta<br>memanfaatkan kotoran hewan yang dimiliki oleh warga Dusun Planjan. Hasil pendampingan terhadap praktik pembuatan pupuk organik<br>di Dusun Planjan mendapatkan tanggapan dan antusias yang baik dari warga karena dalam pendampingan ini mahasiswa dapat<br>memecahkan masalah yang dialami oleh warga yaitu mengembalikan kesuburan tanah serta penyediaan pupuk organik padat yang<br>berkelanjutan dan praktis dapat mempermudah petani untuk memanfaatkannya sebagai penyubur untuk tanaman pertanian serta<br>mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Selain itu pupuk organik mempunyai prospek dan peluang besar untuk<br>dipasarkan untuk meningkatkan pendapatan petani.</p> Badrun Badrun Ramadhan N. Wicaksana Yusep Saepuloh Nurul Marfu’ah Muhyi Atsarissalaf Mahayu Lestari Siti F Istiqomah Nadiya Chanana Balqis Q Falistin Khafidhotus Sakinah Siti Aminah Copyright (c) 2019 Badrun Badrun, Ramadhan N. Wicaksana, Yusep Saepuloh, Nurul Marfu’ah, Muhyi Atsarissalaf, Mahayu Lestari, Siti F Istiqomah, Nadiya Chanana, Balqis Q Falistin, Khafidhotus Sakinah, Siti Aminah 2019-04-01 2019-04-01 1 455 457 Peningkatan Pemahaman Pendidikan, Organisasi, dan Semangat Gotong Royong Pemuda Dusun Grogolsari http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/324 <p>Paper ini berusaha mengangkat topik tentang peningkatan pemahaman pendidikan, organisasi, dan semangat gotong royong<br>pemuda dusun Grogolsari yang di dalamnya berisi upaya untuk meningkatkan kemampuan pemuda agar mampu memecahkan<br>permasalahan yang dialaminya. Upaya mencapai kondisi tersebut dibutuhkan adanya dari pihak luar dalam hal ini mahasiswa KKN untuk<br>membantu melihat potensi atau kemampuan yang dimiliki pemuda sehingga mereka dapat memberdayakan dirinya. PAR (Parcitipatory<br>Action Reserach) merupakan penelitian yang melibatkan secara aktif semua pihak-pihak yang relevan (stakeholder) dalam mengkaji<br>tindakan yang sedang berlangsung (dimana pengamalan mereka sendiri sebagai persoalan) dalam rangka melakukan perubahan dan<br>perbaikan kearah yang lebih baik. Untuk itulah, mereka harus melakukan refleksi kritis terhadap konteks sejarah, politik, budaya,<br>ekonomi, geografis, dan konteks lain yang terkait. Yang mendasari dilakukannya PAR adalah kebutuhan kita untuk mendapatkan<br>perubahan yang diinginkan. Agar Masyarakat memiliki kemampuan mengembangkan potensinya dalam rangka pemberdayaan<br>masyarakat maka peran pendidikan nonformal sangat strategis. Pendidikan luar sekolah, atau pendidikan nonformal adalah setiap kegiatan<br>yang terorganisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan yang mapan, dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari<br>kegiatan yang lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu didalam mencapai tujuan belajarnya. Berdasarkan<br>program-program pendidikan nonformal dalam pelaksanaannya di dusun Grogolsari masih menghadapi kendala. Kendala-kendala diatas<br>coba diatasi dengan program kerja terkait, sehingga pemuda bisa mengembangkan pemahaman pendidikan dan organisasi yang mana<br>pada akhirnya akan mampu memberdayakan dan berpartisipasi gotong royong warga dusun. Program kerja yang disebutkan diatas sudah<br>terlaksana tanpa ada kendala yang berarti sebab pemuda, warga, dan mahasiswa KKN saling berinteraksi dan menjalin komunikasi.</p> Muh. Wahyudi Tanti Agustina Qoni’ Sa’adah Celya Candra Dewi Desy Rahmawati Abdul Majid Sri Utari Widiyawati Priambodo Priambodo Arum Triasning Prastiwi Moh. Zakariya Copyright (c) 2019 Muh. Wahyudi, Tanti Agustina, Qoni’ Sa’adah, Celya Candra Dewi, Desy Rahmawati, Abdul Majid, Sri Utari Widiyawati, Priambodo Priambodo, Arum Triasning Prastiwi, Moh. Zakariya 2019-09-10 2019-09-10 1 459 462 Peran Masyarakat Muslim Jamaah Masjid Jogoyudan dalam Membangun Rasa Pluralitas yang Terbangun di Jogoyudan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/348 <p>Pinggir kali merupakan pusat dari berbagai stigma buruk, kaum marginal dan kriminalitas selalu hadir dalam benak orang-orang<br>yang hidup dalam bantaran kali, salah satunya adalah kali code. Kali Code sangat erat kaitanya dengan pemuka agama dan budayawan<br>yang begitu terkenal yaitu Y.B. Mangunwijaya atau yang akrab disebut Romo Mangun. Beliau merupakan salah satu pastor yang<br>mengembangkan prinsip humanism sebagai pemuka agama. Pada masanya Romo Mangun berhasil membuat orang-orang dan pemuka<br>agama memberi perhatian lebih kepada kali code, sehingga stigma kaum marginal dan kriminalitas yang ada lama-kelamaan menghilang<br>dan luntur dari benak masyarakat. Ini artinya, walaupun dengan perjuangan yang begitu tinggi, pendekatan yang dilakukan dengan<br>menyingkirkan dogma agama kristen dan mengutamakan kemanusaiaan berjalan dengan efektif dibantaran kali yang memiliki tingkat<br>heterogenitas tinggi. Dalam konsep islam sendiri, masjid tidak hanya dijadikan sebagai media untuk berdakwa, namun juga berbagi ilmu<br>pengetahuan dan bersosialisasi. Masjid tidak hanya sebagai pusat kegiatan beribadah tapi juga sebagai public sphere. Salah satunya<br>adalah masjid Darusallam Jogoyudan , yang terletak disalah satu daerah bagian pinggir sungai Kali Code. Opini yang terbangun dari<br>masjid Darussalam ini selalu menjadi wacana-wacana kuat disekitar kawasan masjid tersebut. Selain karena kuatnya solidaritas jama’ah<br>masjid dan sebagian jama’ah juga merupakan tokoh masyarakat. Namun peran serta pandangan masyarakat muslim yang terbangun<br>mengenai pluralitas dalam kehidupan dipinggir kali yang memiliki tingkat heterogenitas tinggi sangat berperan kuat dalam pembangunan<br>kedamaian dan rasa solidaritas antar masyarakat Jogoyudan.</p> Eka Fitrianawati Rif’ah Laily Primasari Welda Reni Pertiwi Yusuf Arrahman Arofina Rosa Priliana Dyah Ismiyatun Anggarawati Gilang Syaifulloh Fajar Setiawan Copyright (c) 2019 Eka Fitrianawati, Rif’ah Laily Primasari, Welda Reni Pertiwi, Yusuf Arrahman, Arofina Rosa Priliana, Dyah Ismiyatun Anggarawati, Gilang Syaifulloh, Fajar Setiawan 2019-04-01 2019-04-01 1 463 465 Pemberdayaan Masyarakat Pulau Gili sebagai Upaya Optimalisasi Potensi Wisata melalui Konsep Sustainable Development http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/349 <p>Pul?u Gili Noko m?rup?k?n s?l?h s?tu pul?u k?cil y?ng b?r?d? di s?kit?r Pul?u B?w??n d?n t?rd?p?t m?sy?r?k?t di d?l?mny?.<br>Kondisi Pulau Gili ini masih kurang tertib dalam hal kebersihan lingkungan. Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya sampah yang<br>tergeletak di pinggiran pantai. Ada beberapa lokasi pantai yang tepinya malah difungsikan sebagai tempat sampah umum. Tentu saja hal<br>tersebut akan mengganggu keindahaan lingkungan pantai. Tujuan program pengabdian ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat<br>tentang sustainable development melalui implementasi pengabdian masyarakat dan upaya optimalisasi potensi wisata Pulau Gili. Metode<br>pelaksanaan program pengabdian masyarakat fokus pada optimalisasi lingkungan dan potensi wisata Pulau Gili. Dua sektor ini dipilih<br>karena melihat potensi alam yang belum dimanfaatkan secara optimal dan kondisi lingkungan yang masih perlu dilakukan perawatan<br>secara intensif. Dari dua sektor ini diterapkan lima program spesifik meliputi edukasi dan pelatihan transplantasi karang, kegiatan bersih<br>pantai, penanaman mangrove, kegiatan pengolahan sampah dan kerja bakti lingkungan. Program pengabdian kepada masyarakat telah<br>berhasil diselenggarakan dengan baik dan berjalan lancar, meskipun terdapat beberapa kendala teknis dan fasilitas.</p> Rendi Yuntara Diah Susanti Dewi Maqnu’ah Muhammad Tibyan Nurul Fauziah Achmad Oky Surya Irfan Fachrudin Mudakir Prasetiawan Anugrah Agung Setiawan Achmad Maulana Copyright (c) 2019 Rendi Yuntara, Diah Susanti, Dewi Maqnu’ah, Muhammad Tibyan, Nurul Fauziah, Achmad Oky Surya, Irfan Fachrudin, Mudakir Prasetiawan, Anugrah Agung Setiawan, Achmad Maulana 2019-04-01 2019-04-01 1 467 471 Panorama Transformasi Perguruan Tinggi Islam Indonesia atas Proses Sejarah dan Kontribusinya dalam Pembentukan Konstruk Pemikiran Islam Indonesia http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/350 <p>Dalam perjalanan sejarah pendidikan di Indonesia, lembaga Perguruan Tinggi Islam telah mengalami perjalanan sejarah yang<br>panjang. Asal-usulnya bisa dilacak sejak berdirinya Sekolah Tinggi Islam di Yogyakarta (1945) dan beralih menjadi UII (1948),<br>kemudian pada masa selanjutnya lahir IAIN, STAIN, dan puncaknya bertransformasi menjadi UIN. Dari perubahan dan transformasi<br>yang berjalan tersebut berbagai penelitian, eksperimen, penemuan, dan metodologi keilmuan terus menerus dilakukan dan dikembangkan<br>oleh intelektual Muslim Indonesia. Pasang surut proyek kerja ilmiah tersebut terjadi dalam perkembangan pemikiran Islam Indonesia.<br>Dari dinamika yang terjadi inilah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat proses sejarah yang terjadi sejak awal mula<br>berdirinya Perguruan Tinggi Islam sampai saat ini. Selain itu, penelitian ini juga memiliki tujuan untuk menjelaskan kontribusi-kontribusi<br>apa saja yang telah diberikan oleh Perguruan Tinggi Islam untuk masa depan IPTEK di Indonesia. Sementara itu, secara teknis jenis<br>penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode library research yang bertumpu pada literatur-literatur tertulis, baik<br>konvensional maupun digital sebagai basis datanya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sejarah. Pendekatan ini berguna untuk<br>merekonstruksi genealogi peristiwa masa lalu ke masa setelahnya. Pada tahapan selanjutnya, penelitian ini menghasilkan sebuah<br>kesimpulan tentang keberhasilan proyek intelektual Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dalam upaya mengintegrasikan tiga variabel<br>yang berbeda ke dalam satu nafas yang harmoni; Keislaman, Keindonesiaan, dan Keilmuan Umum (Ilmu Sosial dan Sains) yang menjadi<br>ciri khas dari basis pemikiran Islam Indonesia.</p> Bakhtiar Yusuf Copyright (c) 2019 Bakhtiar Yusuf 2019-04-01 2019-04-01 1 473 477 Automatisasi Pendataan Penduduk di Dusun Tegiri 1 menggunakan Banana Pi dan Jaringan Lokal http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/351 <p>Dusun Tegiri 1 adalah Dusun yang terletak di Desa Hargowilis, Kokap, Kulon Progo dengan Jumlah penduduk 622 jiwa yang<br>terdiri dari 192 KK. Dusun ini terdiri dari 2 RW dan 6 RT yang tersebar cukup jauh antar RTnya. Pendataan Penduduk biasanya<br>dilakukan tiap tahun di Dusun Tegiri 1 yang biasanya diminta laporannya oleh Kepala Desa. Pendataan penduduk tidak hanya<br>menghitung jumlah penduduk saja, melainkan ada parameter-parameter lain seperti menurut kelompok umur, agama, Pendidikan, status<br>perkawainan, kondisi mental, mata pencaharian, angkatan kerja dan sebagainya yang dilakukan secara manual dengan mengumpulkan<br>fotocopian Kartu Keluarga dan menghitung satu per satu jumlahnya. Dari hal tersebut saya mempunyai solusi dengan membuatkan sistem<br>yang otomatis menghitung jumlah penduduk yang hanya tinggal memasukan data dan langsung terhitung otomatis. Sistem ini<br>menggunakan Banana Pi sebagai server dan Jaringan Lokal untuk mengaksesnya.</p> Brian Rakhmat Aji Copyright (c) 2019 Brian Rakhmat Aji 2019-04-01 2019-04-01 1 479 482 Penyediaan Air Bersih Masyarakat Sungapan II dengan Penyaringan Air Sederhana http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/352 <p>Air merupakan bagian terpenting bagi hidup manusia salah satunya warga dusun Sungapan II yang bertempat tinggal di daerah<br>dataran tinggi yang memerlukan air untuk kehidupan sehari-hari. Air yang bersumber dari mata air dan sungai digunakan warga Sungapan<br>II ini memiliki warna sifat fisik yang keruh berwarna kuning dan sekaligus berbau amis akibat kandungan Fe (besi) yang tinggi pada air.<br>Oleh karena itu perlu metode penglolahan air yang sederhana, murah, dan mudah dipraktikan warga yang perlu disosialisasikan langsung<br>kepada warga dengan tujuan agar warga mendapatkan air bersih dan terhindar dari penyakit yang ditimbulkan dari mengkonsumsi air<br>kotor. Bahan yang digunakan filter air mudah didapat seperti kerikil, arang, pasir silika, dan ijuk dapat digunakan sebagai media<br>penyaring bertahap di dalam pipa penyaringan. Pembersihan media saring perlu dilakukan secara rutin, yaitu tiga bulan sekali. Adapun<br>penyaring pipa bertahap dibersihkan dengan membongkar penyaring dan membersihkannya secara manual. Dari hasil diperoleh dari<br>pengabdian masyarakat dalam penyediaan air bersih di dusun Sungapan II terlaksana dengan lancar dan kualitas air secara fisik lebih baik<br>dibandingkan tanpa menggunakan teknik penjernihan air sederhana.</p> Bagas Priambada Juni Ayuning Subekti Rokhim Adhi Prasetyo Anifa Nur Faidah Purbarini Purbani Auliya Fia Andryan Muhammad Ikram Masyitoh Inayati Marlina Bayakmiko Rizki Kurnia Illahi Copyright (c) 2019 Bagas Priambada, Juni Ayuning Subekti, Rokhim Adhi Prasetyo, Anifa Nur Faidah, Purbarini Purbani, Auliya Fia, Andryan Muhammad Ikram, Masyitoh Inayati, Marlina Bayakmiko, Rizki Kurnia Illahi 2019-04-30 2019-04-30 1 483 485 Peran KKN dalam Pembangunan Masyarakat terhadap Pengembangan Objek Wisata Eks Tambang Mangan melalui Pengelolaan Koperasi Unit Desa http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/255 <p>Potensi alam, potensi budaya, potensi sejarah, semua adalah modal yang sangat berpengaruh dalam kemajuan satu daerah, hal<br>tersebut dapat berjalan melalui sektor pariwisata. Pariwisataan sendiri memiliki tujuan untuk meningkatkan pendapatan nasional dalam<br>rangka kesejahteraan dan kemakmuran rakyat melalui perluasan dan pemerataan. Salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan<br>mendirikan Koperasi Unit Desa. Dimana koperasi pada saat ini masih dapat dipercaya sebagai tempat atau wadah organisasi penyelesaian<br>masalah ekonomi rakyat. Berdasarkan langkah kerja penyelesaian masalah yang telah dibuat selain peran aktif dari internal masyarakat<br>terdapat 2 lembaga yang juga berperan, yaitu: Dinas Kebudayaan dan Dinas Koperasi. Berdasarkan langkah kerja penyelesaian masalah<br>tersebut dibuat rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat yang akan dilaksanakan yaitu penyuluhan dengan tema Revitalisasi<br>Pembangunan Eks Tambang Mangan di Dusun Kliripan. Dari rangkaian kegiatan pengabdian, sambutan dari masyarakat baik dan dari<br>tokoh masyarakat sangat antusias untuk membantu terlaksananya kegiatan pengabdian. Ini terbukti dengan tingkat kehadiran masyarakat<br>yang tinggi pada waktu penyuluhan serta kesediaannya masyarakat untuk mulai aktif dalam koperasi yang dibuat.</p> Pamungkas Putri C.T Deni Aprianto Najamuddin Siroj Harahap Syahadati Nur Maghfiroh Andhira Farizki Santoso Dewi Aisiyah Indrawati Erwin Rizki Harisma Mujibah Abdillah Abdillah Nadya Alin Sani Laras Setia Ranti Copyright (c) 2019 Pamungkas Putri C.T, Deni Aprianto, Najamuddin Siroj Harahap, Syahadati Nur Maghfiroh, Andhira Farizki Santoso, Dewi Aisiyah Indrawati, Erwin Rizki, Harisma Mujibah Abdillah Abdillah, Nadya Alin Sani Laras, Setia Ranti 2019-04-30 2019-04-30 1 487 491 Inovasi Bahan Olahan Pisang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/256 <p>Produk inovasi olahan makanan sangat gencar dikalangan pebisnis di era-modern. Pemberdayaan tentang sumber daya alam<br>yang banyak terdapat di Indonesia menjadi pertimbangan untuk memajukan perekonomian Bangsa. Pemanfaatan SDA yang berada di<br>Dusun Wuni belum maksimal. Banyak terdapat tanaman pisang di pekarangan maupun kebun warga. Oleh sebab itu, penulis berupaya<br>untuk memberdayakan pisang menjadi olahan tepung melalui kegiatan workshop bersama warga. Telah dilakukan kegitan pengabdian<br>masyarakat berupa workshop pembuatan tepung pisang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan bagi masyarakat<br>khususnya ibu-ibu tentang pemanfaatan sumber daya alam setempat yang diolah secara inovatif, dengan bahan utama pisang yang dibuat<br>menjadi tepung, sehingga dapat dikembangkan untuk berwirausaha. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Padukuhan Wuni, Giricahyio,<br>Purwosari, Gunung Kidul. Pelaksanaan dilakukan di masing-masing RT yaitu 01-04 di Dukuh Wuni. Pelaksanaan dilakukan pada 26-31<br>Agustus 2018 dengan melibatkan 102 sasaran dari keseluruhan RT. Metode yang digunakan adalah workshop dan demonstrasi. Kegiatan<br>dimulai dengan penjelasan mekanisme pembuatan, pelaksanaan yang turut mengajak sasaran untuk berpartisipasi, dan kuis. Hasil dari<br>pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan sasaran tentang pembuatan tepung dan donat dari pengolahan pisang. Seluruh<br>peserta workshop menyukai rasa, warna, aroma dari tepung pisang.</p> Estu Rejeki Kurniawan Fadlil Ahmad Ismail Rihanatul Fauziah Afni Pinastika Dewi Rahmanisa Rahmanisa Bima Krtistianto Anjar Pramutyasih Yuni Fitria Copyright (c) 2019 Estu Rejeki Kurniawan, Fadlil Ahmad Ismail, Rihanatul Fauziah, Afni Pinastika Dewi, Rahmanisa Rahmanisa, Bima Krtistianto, Anjar Pramutyasih, Yuni Fitria 2019-04-30 2019-04-30 1 493 495 Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dusun Jelehan Wetan akan Pentingnya Pengelolaan Sampah dengan Cara Pengadaan Tong Sampah http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/233 <p>Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, disamping dharma pendidikan dan<br>pengajaran serta dharma penelitian. Melalui program KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah<br>satu bentuk pengabdian masyarakat yaitu terjun di lingkungan masyarakat untuk mengaplikasikan ilmu yg didapat di dunia perkuliahan.<br>Di dusun Jelehan Wetan Desa Srumbung Kecamatan Srumbung Magelang tempat dimana penulis KKN teridentifikasi adanya masalah<br>sampah kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempat sampah karena kurangnya fasilitas tempat sampah di<br>Desun tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut diharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat memberikan soslusi<br>untuk memecahkan permasalahan tentang pembuatan tempat sampah sebanyak 8 Pcs tempat sampah yang murah sehingga dapat<br>memotifasi masyarakat menerapkan pola hidup bersih.</p> Faisal Khoirul Anam Tri Anggoro Seto Vegia Vanadya Lukman Farisi Muhammad Agung Pratama Difa Ayuningtias Pradicka Zahra Pertiwi Nuraini Shoffi Sabdiyah Ai Mega Maulida Rahayu Rahayu Sri Hertika Copyright (c) 2019 Faisal Khoirul Anam, Tri Anggoro Seto, Vegia Vanadya, Lukman Farisi, Muhammad Agung Pratama, Difa Ayuningtias, Pradicka Zahra Pertiwi, Nuraini Shoffi Sabdiyah, Ai Mega Maulida, Rahayu Rahayu, Sri Hertika 2019-04-30 2019-04-30 1 497 500 Pemanfaatan Limbah Plastik Dusun Butuh Ngereng–Ereng Jogoprayan Gantiwarno Klaten http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/238 <p>Eksistensi sampah yang terus meningkat dan tidak terkendali di tengah masyarakat era ini diciptakan oleh pola hidup<br>masyarakat itu sendiri. Adanya eksistensi sampah yang terus meningkat tersebut seharusnya diiringi dengan peningkatan pengelolaan<br>sampah sebagai bentuk pola hidup baru masyarakat. Pengelolaan sampah sebagaimana disebutkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2008<br>tentang pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan<br>penanganan sampah. Tingkat kesadaran pengelolaan sampah di Desa Jogoprayan masih sangat rendah. Masyarakat Desa Jogoprayan<br>umumnya masih membuang sampahnya dengan cara dibakar, dibuang ke sungai, dan langsung dibuang ke lahan terbuka. Cara<br>pembuangan sampah tersebutdapat menyebabkan pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan. Selain itu, upaya pengurangan<br>sampah masih belum optimal dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Jogoprayan. Oleh karena itu direncanakan pengelolaan sampah<br>dengan cara mendaur ulang dalam bentuk kerajinan bunga sebagai pola hidup baru yang berfungsi sebagai penanganan dan pengurangan<br>sampah.</p> Syafina Asmarawati Alni F.K.D Indra Wijaya Marcella F Ayu Mirani B, A A. Chanan Ravi Yulia N A. Nur Faiz Satria B Sofa Mina A.S Copyright (c) 2019 Syafina Asmarawati, Alni F.K.D, Indra Wijaya, Marcella F, Ayu Mirani B, A, A. Chanan Ravi, Yulia N, A. Nur Faiz, Satria B, Sofa Mina A.S 2019-04-30 2019-04-30 1 501 504 Bank Sampah sebagai Sarana Peningkatan Ekonomi Kreatif dan Kesadaran Lingkungan http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/240 <p>Sampah merupakan permasalahan utama pada masyarakat yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, keseharian<br>masyarakat desa lebih banyak mengolah akhir sampah dengan cara dibakar pada waktu tertentu, maka dari itu dengan adanya bank<br>sampah akan terjadi peningkatan kesadaran lingkungan dan mungkin kesadaran ekonomi. Dilatarbelakangi inisiatif dari tim KKN UIN<br>Sunan Kalijaga Yogyakarta Kelompok 221 bekerjasama dengan IKAMAJAKARANA (ikatan remaja dan karangtaruna) dusun pucung<br>dalam mengelola sampah di Dusun Pucung yang bersifat fungsional karena telah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam memberikan<br>pengaruh terhadap berkurangnya kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan dan membakar sampah.metode yang dilakukan<br>dengan cara sosialisasi lalu edukasi kepada masyarakat selanjutnya dibentuk pengurus untuk mengelola bank sampah dan juga pembagian<br>fasilitas pengolahan. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan ibu-ibu PKK dan pemuda karangtaruna dusun pucung yang telah berhasil<br>mengembangkan masyarakatnya, sehingga dapat menjadi motivasi warganya untuk terlibat menjadi nasabah bank sampah. Hasil dari<br>adanya bank sampah ini dirasa belum maksimal karena keterbatasan waktu pada saat pelaksanaan.</p> Nur Fithry Rohmatul Wahdah Kusnia Kusnia Nugroho Amrul Hakim Faisal Istna Ainur Rohmah A. M. Adhitya A. Walenna Herfianto Herfianto Noor Kirana Muharaini Muhammad Khoiril Anam Dewi Saputri Rahmat Budi Abdillah Copyright (c) 2019 Nur Fithry Rohmatul Wahdah, Kusnia Kusnia, Nugroho Amrul Hakim Faisal, Istna Ainur Rohmah, A. M. Adhitya A. Walenna, Herfianto Herfianto, Noor Kirana Muharaini, Muhammad Khoiril Anam, Dewi Saputri, Rahmat Budi Abdillah 2019-04-30 2019-04-30 1 505 506 Pendidikan Konservasi dan Tata Perencanaan Destinasi Wisata Puncak Setro di Dusun Jorong Gunung Kidul http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/241 <p>Pengembangan sektor pariwisata dapat menunjang dampak bagi perkembangan masyarakat maupun kawasan sekitarnya, baik<br>dampak positif maupun negatif. Karena pertimbangan tersebut, maka diperlukan adanya perencanaan yang matang dalam pengembangan<br>kepariwisataan, agar berdampak positif dapat dioptimalkan kemanfaatannya. Salah satunya Puncak Setro yang berada di Dusun Jorong<br>memiliki posisi geografis yang strategis dan sangat menguntungkan karena letaknya yang berada di daerah pegunungan, yang mana<br>memiliki potensi perkembangan yang sangat besar. Strategi untuk menentukan konsep pariwisata di Puncak Setro dengan melakukan<br>pendidikan konservasi bersama komunitas BIOLASKA. Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Penelitian Kawasan Wisata Setro ini adalah<br>untuk mengetahui dan menganalisa strategi pengembangan potensi wisata Puncak Setro di dusun Jorong. Metode pelaksanaan<br>menggunakan pendekatan kualitatif. Pencarian data dilakukan dengan meggunakan metode observasi dan wawancara terhadap nara<br>sumber. Potensi ini bisa dikembangkan secara terkoordinasi, terpadu dan efektif serta didukung dengan pembangunan semua sektor yang<br>ada, antara lain: sektor ekonomi, industri, perdagangan, pertanian dan juga sektor pariwisata.</p> Jamila Wilda Firdaus Raafi Nur Ali Khoirunnisa’ Indah Safigri Ni’imma Hiya Sa’idah Ngizat Muhammad Ahmad Futunul Fikri Fatimah Qotunnada Ardiastri Rizka Habibah Copyright (c) 2019 Jamila Wilda Firdaus, Raafi Nur Ali, Khoirunnisa’ Indah Safigri, Ni’imma Hiya Sa’idah, Ngizat Muhammad, Ahmad Futunul Fikri, Fatimah Qotunnada Ardiastri, Rizka Habibah 2019-04-30 2019-04-30 1 507 510 Pengembangan Kreativitas Warga dalam Dunia Perekonomian Guna Memanfaatkan Sumber Daya Alam di Padukuhan Sumur http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/243 <p>Produksi makanan ringan berupa pembuatan criping talas menjadi salah satu produk kreatifitas warga Padukuhan Sumur.<br>Namun, pembuatan produk criping talas tersebut kurang adanya pengelolaan dalam hal pemasaran. Produk criping talas hanya dikonsumsi<br>sendiri dan belum ada yang mencoba memasarkan produk tersebut. Dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada dan kreatifitas<br>warga, produk yang menarik ini bisa dijadikan sumber penghasilan warga padukuhan sumur. Dengan melihat potensi yang dimiliki warga<br>padukuhan sumur, akan lebih baiknya jika bisa dikembangkan dan didistribusikan secara meluas. Produk criping talas yang semula hanya<br>memiliki rasa original yang gurih dan tanpa MSG, sekarang diperbarui dengan berbagai rasa yang akan menarik para konsumen untuk<br>membeli. Dan akan lebih menariknya lagi jika dikemas produk makanan tersebut dengan kemasan yang cantik agar bisa menarik banyak<br>konsumen. Produk criping talas juga bisa dikonsumsi siapa saja.</p> Elok Etika Rahmawati Nabbiul Ma'arif Rizka Hendriyani Retno Ariyani Nurti Maret Jamilatun Nahdliyah Zakky Ustmani Achmad Samsul Ma’arif M Haedar Hafis Panggala Copyright (c) 2019 Elok Etika Rahmawati, Nabbiul Ma'arif, Rizka Hendriyani, Retno Ariyani, Nurti Maret, Jamilatun Nahdliyah, Zakky Ustmani, Achmad Samsul Ma’arif, M Haedar Hafis Panggala 2019-04-30 2019-04-30 1 511 513 Potensi Masyarakat Desa Serut melalui Peremajaan Pariwisata Gunung Jambu http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/245 <p>Pariwisata adalah suatu aktivitas kompleks yang dapat dipandang sebagai suatu sistem besar yang mempunyai berbagai<br>komponen seperti ekonomi, sosial, politik, sosial, dan budaya. Saat ini telah banyak muncul perkembangan pariwisata alternatif yang<br>dipandang lebih menghargai lingkungan dan kebudayaan masyarakat lokal. Pariwisata alternatif dipandang sebagai sebuah sistem<br>pariwisata yang mempertimbangkan pemanfaatan sumber daya alam saat ini untuk generasi mendatang. Gunung Jambu merupakan salah<br>satu pariwisata yang mempertimbangkan sumber daya alam. Gunung Jambu merupakan barisan pegunungan sewu yang berada di<br>Kabupaten Gunungkidul yang diupayakan oleh masyarakat Desa Serut untuk menjadi daerah tujuan wisata. Undang-Undang nomor 32<br>tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah membawa perubahan yang cukup signifikan<br>untuk daerah dalam mengelola potensi yang ada di daerah, salah satunya pengembangan pariwisata. Metode yang digunakan dalam<br>penulisan ini adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi tidak terstruktur, dokumentasi, dan<br>wawancara dengan Kelompok Sadar Wisata Desa Serut (POKDARWIS). Gunung Jambu merupakan tempat wisata yang dikelola secara<br>mandiri oleh warga masyarakat sekitar dan kelompok sadar wisata dengan melakukan pembangunan sarana dan prasarana melalui jalur<br>gotong royong. Dampak positif dengan adanya wisata Gunung Jambu adalah munculnya kesadaran masyarakat untuk menjaga<br>kebersihan lingkungan dan meningkatkan ekonomi warga melalui usaha perdagangan warung-warung wisata.</p> Ari Shinta Widiastuti Novita Rima Putri Putri Ayu Oktaviani Alifia Absah Yazid Mubarok Ahmad Mushofa Aprilia Khoirun Nisa Nanang Hardiansyah Arif Rohman Akhmad Mahfudz Copyright (c) 2019 Ari Shinta Widiastuti, Novita Rima Putri, Putri Ayu Oktaviani, Alifia Absah, Yazid Mubarok, Ahmad Mushofa, Aprilia Khoirun Nisa, Nanang Hardiansyah, Arif Rohman, Akhmad Mahfudz 2019-04-30 2019-04-30 1 515 516 Pengajuan Permohonan Dusun Binaan di Dusun Nganti Hargotirto Kokap Kulon Progo kepada UIN Sunan Kalijaga melalui LPPM http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/248 <p>Penelitian ini akan mengulas tentang pentingnya peranan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dalam membimbing<br>persoalan keagamaan di tengah kehidupan masyarakat Dusun Nganti, Hargotirto, Kulonprogo, Yogyakarta. Berangkat dari survey yang<br>dilakukan oleh mahasiswa dan mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 56 angkatan ke-96 terhadap kondisi keagamaan<br>masyarakat, penelitian ini dapat menjadi pengantar untuk membuktikan kebutuhan yang telah disebutkan di atas. Adapun metode yang<br>dilakukan dalam penelitian ini ada metode kuantitatif, yaitu penelitian yang didasarkan kepada kalkulasi dan persentase angka. Penelitian<br>ini nantinya akan menghasilkan kesimpulan bahwa jumlah masyarakat yang beragama Islam di Dusun Nganti belum berbanding lurus<br>dengan pengetahuan agama yang mereka miliki, sehingga memerlukan tindakan solutif dari suatu pihak, di mana dalam hal ini pihak yang<br>dimakasud adalah Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.</p> Nadya Rizqi Mufidah M. Basyir Faiz Maimun Sholeh Rofiq Nur Khamid Anisa Layli Fathonah Lukman Khakim Anggoro Nuri Ismiani Asma’ Syarifah Hamdi Putra Ahmad Prisma Ayuliya Akhlul Syahadah Copyright (c) 2019 Nadya Rizqi Mufidah, M. Basyir Faiz Maimun Sholeh, Rofiq Nur Khamid, Anisa Layli Fathonah, Lukman Khakim, Anggoro Nuri Ismiani, Asma’ Syarifah, Hamdi Putra Ahmad, Prisma Ayuliya, Akhlul Syahadah 2019-04-30 2019-04-30 1 517 522 Jalan Sehat dan Cek Kesehatan Bersama KKN UIN Sunan Kalijaga dalam Rangka Memperingati HUT RI ke-73 di Dusun Srumbungkauman, Magelang http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/abdimas/article/view/249 <p>Mahasiswa/i KKN UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 96 kelompok 271 beserta Pemuda Pemudi Kauman, disingkat<br>(Kawula Muda Mandiri), telah berhasil mengadakan kegiatan jalan sehat dan cek kesehatan gratis bagi masyarakat Srumbung Kauman.<br>Jalan sehat ini menggangkat tema “Sehat Bersama” dengan slogan “Ayunkan Langkahmu Gerakkan Tubuhmu Bersama Kita<br>Sehat”. Kegiatan ini diikuti oleh para warga mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Selain jalan sehat dan cek kesehatan<br>gratis yang bekerja sama dengan Duta Terapi Jogja, diadakan pula pembagian doorprize hasil penjualan kupon oleh panitia. Dimana<br>doorprize utama berupa sepeda gunung, kompor satu tungku, peralatan-peralatan rumah tangga dan lain sebagainya. Melihat nampaknya<br>masyarakat Srumbung Kauman sangat antusias terhadap kegiatan-kegiatan yang dirasa bermanfaat, hal tersebut dilihat saat<br>berlangsungnya semarak 17 Agustus acara tirakatan dusun yang begitu ramai dihadiri oleh para warga lebih lagi ibu-ibu PKK, pemuda<br>pemudi, anak-anak dan para lansia. Maka dari itu kami berencana membuat salah satu program kerja unggulan jalan sehat dan cek<br>kesehatan gratis ini, karna dirasa acara ini akan menarik minat banyak warga dengan menyedikan lebih dari 40 macam doorprize dengan<br>berbagai macam doorprize utama seperti sepeda gunung, peralatan rumah tangga belum lagi hadiah tambahan. Dan diselenggarakannya<br>cek kesehatan gratis untuk para warga yang nampaknya kebanyakan jarang melakukan pemeriksaan kesehatan karna tuntutan pekerjaan.<br>Cek kesehatan dilakukan bersamaan dengan pembagian doorprize. Cek kesehatan dilakukan oleh perwakilan dari duta terapi jogja,<br>dimana pasien akan diperiksa tensi darah mereka menggunakan aplikasi kesehatan untuk mendeteksi kondisi fisik dari pasien, lalu jika<br>dirasa pasien memerlukan pijatan, dari pihak pemeriksa siap melakukan pijat totok produksi merek secara gratis. Sedangkan pembagian<br>doorprize dilakukan dengan cara menggundi kupon, yang oleh warga sudah membeli kupon tersebut sebelumnya. Kupon akan di undi<br>beberapa waktu sekali berselingan dengan hiburan.</p> Jazirotul Hasanah Mery Kumaladewi M. Faruk Abdullah Siti Maria Ulfa Kartika Nanda Riani Ach Qamaruddin Sherly Andini Mohammad Fahmi Totu Sholehuddin Sholehuddin Rastini Rastini Copyright (c) 2019 Jazirotul Hasanah, Mery Kumaladewi, M. Faruk Abdullah, Siti Maria Ulfa, Kartika Nanda Riani, Ach Qamaruddin, Sherly Andini, Mohammad Fahmi Totu, Sholehuddin Sholehuddin, Rastini Rastini 2019-04-30 2019-04-30 1 523 525