Keilmiahan Ilmu-ilmu Islam Ditinjau dari Prinsip Falsifikasi Karl Popper
Keywords:
Karl Popper, Induksi, Verifikasi, Falsifikasi, Ilmu-ilmu IslamAbstract
Kreatifitas akal dan dorongan keingintahuan manusia, mendorong munculnya variasi dalam konstruksi pemikiran manusia. Salah satu implikasi konkretnya adalah munculnya berbagai aliran pemikiran dalam lingkup ilmu pengetahuan. Sebut saja aliran-aliran besar seperti Rasionalisme dan Empirisme yang membahas permasalahan sumber pengetahuan. Pada abad ke-20 permasalahan ilmu pengetahuan tidak berhenti bermunculan. Namun pada masa ini, permasalahan yang menjadi fokus para saintis adalah mengenai demarkasi atau standar garis batas antara ilmu dan yang non-ilmu. Perlu digarisbawahi, pada masa ini ilmu pengetahuan didominasi oleh paham positivis yang mengedepankan induksi, observasi dan verifikasi sebagai prinsip metodologi ilmu pengetahuan. Karl Raimund Popper yang kemudian mengkritisi prinsip-prinsip yang telah dibangun oleh kaum positivis ini. Popper menilai bahwa prinsip verifikasi tidak dapat dijadikan sebagai standar demarkasi. Hal ini merupakan respon kritis terhadap dominasi paham positivis. Tidak berhenti pada kritik, Popper juga kemudian mengajukan prinsip-prinsip baru sebagai solusi terhadap permasalahan yang dikritisinya. Salah satu prinsip yang ditawarkannya ialah falsifikasi sebagai standar demarkasi. Dalam prinsip falsifikasi, Popper menegaskan bahwa kebenaran suatu ilmu bukan ditentukan melalui pembenaran (verifikasi), melainkan melalui upaya penyangkalan terhadap proposisi yang dibangun oleh ilmu itu sendiri. Prinsip inilah yang kemudian akan digunakan dalam paper ini untuk meninjau keilmiahan ilmu-ilmu Islam. Pada kesimpulannya penulis mendapatkan bahwa, ilmu-ilmu Islam yang selama ini disingkirkan dari lingkup ilmu (science) itu sendiri, apabila ditinjau dari prinsip falsifikasi ternyata dapat dibuktikan keilmiahannya.
Downloads
References
Chalmers A.F. 1983. Apa yang dimaksud dengan Ilmu?. Alih Bahasa: Redaksi Hasta Karya. Jakarta: Hasta Karya.
Chatton, Philip, dan Graham Macdonald (ed.). 2004. Karl Popper, Critical appraisals,. New York: Routledge.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nur, M. 2012. Revivalisasi Epistemologi Falsifikasi, dalam In Right Jurnal Agama dan Hak Azazi Manusia (Vol 2, no. 1).
Parvin, Phil. 2010. Karl Popper. New York: Continuum.
Peursen, C.A. Van. 1989. Fakta, Nilai, Peristiwa: Tentang hubungan Ilmu Pengetahuan dan Etika, diterjemahkan J. Drost. Jakarta: Gramedia.
Popper, Karl. 1962. Conjectures and Refutation. New York: Basic Book.
Popper, Karl. 1965. Logic of Scientific Discovery. New York: Harper and Row, Harper Torchbooks.
Popper, Karl. 1945. The Open Society and Its Enemies 2: Hegel and Marx. London: Routledge.
Popper, Karl. 1974. Unended Quest: An Intellectual Autobiography. London: Routledge.
Seri Driyarkara, Dosen STF. 1977. Sebuah bunga Rampai Dari Sudut–Sudut Filsafat. Jakarta: Yayasan Kanisius.
Sumantri, Emma Dysmala. 2007. Kritik Terhadap Paradigma Positivis, dalam Jurnal Wawasan Hukum. Bandung: Vol. 28 No. 01.