Diskursus Islam dan Sains dalam Peradaban Masyarakat Menuju Kaum Wasathiyah

Authors

  • Sihabussalam Sihabussalam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Keywords:

Diskursus Islam, Sains, Peradaban Masyarakat, Wasathiyah

Abstract

Masyarakat yang bijaksana adalah mereka yang selalu menerima dan memajukan peradabannya. Dalam memajukan peradabannya disertai dengan masifnya kemajuan ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi setidaknya memengaruhi terhadap prilaku masyarakat baik dia sebagai masyarakat beragama, sosial, politik dan ekonomi. Dengan demikian, di dalam prakteknya masih banyak kendala untuk hal tersebut, terutama dalam masalah kebijakan mengintegrasikan Islam dan sains. Oleh sebab itu, tulisan ini akan membahas bagaimana ide dan cara Islam sebagai ajaran yang mendorong masyarakat untuk mengembangkan potensinya melalui membaca baik tertulis atau tidak tertulis, menganalisis, observasi dan menulis. Disamping itu dalam menuju peradaban masyarakat yang wasathiyah, diperlukan sains sebagai alat sekaligus syarat terlahirnya peradaban masyarakat, karena lahirnya wasathiyah modernis itu salah satunya dengan Islam dan sains yang saling menguatkan. Dengan metode analisis-deskriptif yaitu menganalisa masalah dan sumber data dari referensi buku dan jurnal, kemudian menggunakan teknik studi pustaka. Maka hasil penelitian ini meliputi: pertama, dalam mewujudkan peradaban masyarakat perlu adanya sikap atau langkah diantaranya kolaborasi Islam dan sains. Kedua, menghilangkan asumsi bahwa sains selalu bertolak belakang dengan Islam. Ketiga, memberikan pelajaran sekaligus menyadarkan untuk bangkit menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Keempat, menuju kaum wasathiyah dengan memperkokoh dua diskursus ini –Islam dan sains.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abuddin Nata, & dkk. 2003. Intergrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum. Ciputat: UIN Jakarta Press.
Afrizal Nur, & Mukhlis. 2015. Konsep Wasathiyah dalam Al-Quran: Studi Komparatif Antara Tafsir Al-Tahrir Wa Al-Tanwir Dan Aisar Al-Tafasir. Jurnal Ilmiah An-Nur, Vol. 4, No. 2.
Al-Asfahani, A. 2008. Mu’jam Mufradat Alfadh al-Quran. Beirut-Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah. Retrieved November 1, 2019, from https://www.onesearch.id/Record/IOS3325.slims-7557
Ibnu Mandzur. 1414 H. Lisan Al-‘Arob. Beirut: Daar as-Shodir.
Karwadi. 2008. Integrasi Paradigma Sains dan Agama dalam Pembelajaran Aqidah. Jurnal Penelitian Agama, Vol. XVII, No. 3.
Lajanah Pentashihan Mushaf Al-Quran Kemenag RI. 2016. Al-Quran Cordoba: Al-Quran Tajwid dan Terjemah (Al-Quran Tafsir bil Hadis). Cet. Ke-4. Bandung: Cordoba Internasional Indonesia.
Lajnah Pentashihan al-Quran, & dkk. 2010. Penciptaan Jagat Raya dalam Perspektif al-Quran dan Sains. Jakarta: Lajnah Pentashihan al-Quran.
Misbahuddin J. 2011. Konsep Al-Islam Dalam Al-Quran. Jurnal Al-Ulum, Vol. 11, No. 2.
Nata, A. 2011. Studi Islam Komperhensif. Jakarta: Prenada Group.
Purwanto, A. 2015. Ayat-ayat Semesta Sisi-sisi Al-Quran yang Terlupakan. Edisi II, Cet. Ke-1. Bandung: Mizan.
Syarif H. 2019. Agama Dan Sains: Sebuah Kajian Tentang Relasi Dan Metodologi. Jurnal Filsafat Vol. 29, No. 1, 102-133.
https://materibelajar.co.id/masyarakat-tradisional-dan-modern-pengertian-perbedaan-dan-ciri-ciri/, diakses pada 11 November 2019, pukul 17.00 WIB.
https://www.nu.or.id/post/read/93128/enam-ciri-sikap-moderat-dalam-berislam, diakses pada 11 November 2019, pukul 17.15 WIB.

Downloads

Published

2020-03-31

How to Cite

Sihabussalam, S. (2020). Diskursus Islam dan Sains dalam Peradaban Masyarakat Menuju Kaum Wasathiyah. Prosiding Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam Dan Sains, 2, 35–39. Retrieved from http://sunankalijaga.org/prosiding/index.php/kiiis/article/view/369

Issue

Section

Articles