Islam dan Sains Pada Kesetimbangan Benda Langit
Keywords:
Al-Qur’an, sains, benda langit, medan magnet, kesetimbangan benda langitAbstract
Al-Qur’an dari sisi ilmu pengetahuan merupakan peletak landasan filosofi manusia dalam memandang dam memahami alam semesta. Lebih dari 750 ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang sains seperti Q.S Fatir: 41, di mana Allah meluluskan kebenaran dan keagungan kekuasaanya dengan menciptakan langit tanpa tiang, mengatur supaya benda langit tidak jatuh ke bumi atau tetap berada dalam kesetimbangannya. Tegaknya langit yaitu segala apa yang ada di luar Bumi, dengan kokoh dan rapi yang sudah berjalan beberapa milyaran tahun menunjukkan adanya semacam “Medan Magnet”. Secara ontologi kesetimbangan benda langit pada Q.S Fatir: 41 Allah menyebutkan pada kalimat secara tetap di dalam jagad ini. Hal ini dinyatakan oleh Allah SWT pada ayat; Allah SWT berfirman:
????? ??????? ???????? ??????????? ??? ???? ???? ???? ??????????
Artinya: "Sungguh, Allah yang menahan langit dan Bumi agar tidak lenyap; dan jika keduanya akan lenyap." (QS. Fatir 35: Ayat 41). Dapat berarti Allah menahan langit dan Bumi sehingga tidak terlepas (hilang) sedangkan kesetimbangan benda langit diakibatkan oleh gaya gravitasi antara benda-benda bermassa yang bekerja secara luas dalam alam semesta. Pada tataran Epistomologi Q.S Fatir: 41 menyampaikan bahwa Allah SWT menciptakan kesetimbangan dalam alam semesta berdasarkan buku “Menguak Keterpaduan Sains, Teknologi dan Islam” termuat bahwa kesetimbangan benda langit terjadi karena adanya gaya gravitasi yang dirumuskan oleh ilmuan fisikawan bernama Isaac Newton tahun 1686. Fungsi Aksiologi kesetimbangan langit dan bumi disampaikan oleh Allah SWT dengan kata
???????? ??? ???????? ???? ????????????? ???? ?????? ?????? ?????????????????? ??? ?? ????????? ?????????
Artinya: “dan jika keduanya lenyap dan Allah Maha Penyayang, Maha Pengampun. Oleh karena itu, manusia perlu mensyukuri dan menguatkan iman kepada Allah SWT dan beramar ma’aruf nahi munkar karena Allah satu-satunya Maha Pengampun atas segala sesuatu”.
Downloads
References
Sahirul, Alim 1996. Menguak Keterpaduan Sains Teknologi dan Islam. Yogyakarta: Titian Ilahi Press
El-Fandy, Muhammad Jamaluddin. 1995.Al-Qur’an Tentang Alam Semesta. Yogyakarta:Sinar Gra fika Offset
Latief Awaludib,M.A. . Ummul Mukmin Al-Qur’an dan Terjemahan Untuk Wanita. Jakarta Selatan: Wali Oasis Terrace Recident
Baidan, Prof. Dr. Nashrudin .2005. Metodologi Penafsiram Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Shihab, M. Quraish.2011. Tafsir Al-Mishbah.Jakarta:Lentera Hati.