Pergantian Siang dan Malam dalam Prespektif Al-Qur’an
Keywords:
siang dan malam, ayat-ayat Al-Qur’an, matahari, bulanAbstract
Siang dan malam merupakan suatu fenomena alam abadi yang dialami oleh makhluk hidup yang menempati suatu planet, terutama planet Bumi ini. Pergantian malam dan siang secara teratur merupakan tanda-tanda kebesaran Allah SWT yang juga diuraikan pada ayat-ayat Al-Qur’an, karena silih bergantinya dua waktu tersebut tercipta kehidupan di muka bumi, manusia mengetahui sistem waktu dan menyusun sejarah dari peristiwa-peristiwa penting dari masa ke masa. Berputarnya bumi pada porosnya menyebabkan terjadinya gelap dan terang di sebagian permukaan bumi. Dari atas Bumi, tedapat waktu siang pada saat matahari terlihat, dan malam yang ditandai dengan ketidak-hadiran Matahari di langit namun digantikan oleh kehadiran Bulan di langit. Oleh karena itu, antara Malam dan Siang tidak mungkin bisa bersatu melainkan terpisah antara satu sama lain atau terjadi secara bergantian dan tidak bersamaan. Matahari berputar mengelilingi galaksi, sedangkan bulan berputar mengelilingi bumi. Garis edar antara matahari dan bulan pada ayat diatas berbeda, sehingga menjadikan siang dan malam tidak mungkin bersatu. malampun tidak dapat mendahului siang karena bumi berbentuk bulat dan berputar. Matahari dan bulan mungkin bisa sejajar, tetapi tetap tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa adanya keterkaitan antara makna ayat-ayat Al-Qur’an dengan fenomena alam khususnya pergantian siang dan malam.
Downloads
References
Anonim. 2010. Tafsir Jalalain. Tasikmalaya: Pesantren Persatuan Islam 91.
Anwar S. 2019. Islam, Ilmu & Kebudayaan. Yogyakarta: UAD Press.
Departemen Agama Republik Indonesia. 1987. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: YPP/Penafsir Al-Qur’an
Munawwir AW. 1997. Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia. Malang: Pustaka Progressif