Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dalam Menanamkan Nilai Karakter dan Nilai Toleransi Beragama Siswa (Studi Multikasus Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Rambipuji dan Sekolah Menengah Pertama Katolik St. Petrus Jember)
Keywords:
Pembelajaran PAI, toleransi beragamaAbstract
Penelitian ini berangkat dari fenomena tentang maraknya intoleransi yang merajalela di Indonesia, maraknya isu SARA, tawuran antar siswa, diskriminasi antara mayoritas dan minoritas karena kurangnya pemahaman toleransi. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam adalah salah satu cara untuk menyebarluaskan pentingnya memahami toleransi beragama kepada siswa. Fokus penelitian ini adalah: (1) Bagaimana cara belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan nilai humanis siswa di SMP Negeri 1 Rambipuji dan SMP Katolik St. Petrus Jember?; (2) Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam mengembangkan nilai-nilai pluralis siswa di SMP Negeri 1 Rambipuji dan SMP Katolik St. Petrus Jember?; (3) Bagaimana pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam pengembangan nilai demokrasi siswa di SMP Negeri 1 Rambipuji dan SMP Katolik St. Petrus Jember? Hasil temuan penelitian ini menunjukkan: pertama, pembelajaran PAI dalam pengembangan nilai-nilai demokrasi, humanis dan pluralis di SMP Rambipuji 1 adalah pengembangan di kelas dengan materi pembelajaran PAI. Dari materi Kelas VII seperti dalam silabus kurikulum 2013, kelas VIII ada di silabus kurikulum KTSP, kelas IX bagaimana dalam silabus kurikulum KTSP. Sedangkan di Sekolah Menengah St. Petrus Jember menggunakan 18 pedoman karakter. Pengembangan nilai-nilai demokrasi juga diwujudkan dengan mendatangkan guru sesuai dengan agama siswa, kegiatan pemilihan ketua kelas dan ketua osis secara demokratis tidak memandang latar belakang siswa, sehingga setiap siswa berhak dipilih. Selain itu juga, siswa berhak untuk mengikuti bakat dan minat yang mereka inginkan sebagai pengembangan diri. Perkembangan nilai-nilai humanis juga diwujudkan dengan kegiatan bakti sosial, darling dan pramuka. Perkembangan nilai pluralis juga diwujudkan dengan cara halal bil halal, kebijakan larangan makan di sembarang tempat ketika bula ramadhan dan berdoa sesuai dengan agama masing-masing ketika upacara maupun sebelum pembelajaran dimulai.
Downloads
References
Ismail, Faisal. 2014. Dinamika Kerukunan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Muhaimin. dkk. 2008. Pengembangan Model KTSP Pada Sekolah dan Madrasah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sukarno. 2012. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Elkaf.
Suseno, Franz Magniz (et.al). 2007. Memahami Hubungan Antar Agama, Yogyakarta: Elsaq Press.
Yahya, A. Syarif. 2006. Fikih Toleransi. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.