MENANAM TUMBUHAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM DAN SAINS SEBAGAI UPAYA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI KERUSAKAN LINGKUNGAN
Keywords:
Kata Kunci : Islam Sains, Menanam, Tumbuhan, Kerusakan Lingkungan.Abstract
Abstrak. Keserakahan manusia mengakibatkan kerusakan lingkungan di berbagai penjuru daerah yang ditandai beberapa
diantaranya semakin sempitnya luas hutan beserta keanekaragaman hayati di dalamnya yang berkurang secara drastis. Hal
tersebut tentu berdampak pada kehidupan manusia secara keseluruhan, mengingat kehidupan manusia sangat bergantung
dengan keberadaan tumbuh-tumbuhan sebagai penyedia oksigen, pangan, hingga sebagai pelindung dari berbagai bencana
alam seperti banjir dan tanah longsor. Islam sebagai agama yang Rahmatan lil ‘Alamin telah memerintahkan manusia untuk
merawat alam dengan sebaik-baiknya, salah satunya melalui kegiatan menanam. Selain itu, perspektif sains juga
memerintahkan manusia untuk melakukan penanaman, mengingat banyaknya manfaat yang dihasilkan. Maka dari itu,
dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan agar dapat diketahui manfaat yang didapatkan dari anjuran untuk menanam dari
perspektif Islam dan Sains yang merupakan salah satu upaya untuk mengurangi kerusakan lingkungan agar tidak semakin
meluas. Karya tulis ini ditulis dengan menggunakan jenis penulisan eksploratif yang bersifat kualitatif-deskriptif dan
bercorak pure research. Hasil dari kajian yang dilakukan memberikan simpulan bahwa kegiatan menanam, baik dalam
perspektif Islam dan perspektif Sains merupakan aktivitas yang penting dan mendatangkan banyak manfaat, khususnya
untuk mengurangi kerusakan lingkungan.
Downloads
References
Menanam Tumbuhan. PT Tiga Serangkai Pustaka
Mandiri. Solo.
Herlinawati, Martha. 2019. BPPT Anjurkan Tanam Pohon
untuk Tanggulangi Polusi. Dalam
http://m.antaranews.com/amp/berita/989252/bpptanjurkan-tanam-pohon-untuk-tanggulangi-polusi
diakses pada 14 Oktober 2020.
Hidayat, Syamsul, dkk. 2017. Eksplorasi Flora : 25 tahun
Menjelajah Rimba Nusantara. Jakarta: LIPI Press.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
2019. Rekapitulasi Luas Kebakaran Hutan dan Lahan
(Ha) Per Provinsi Di Indonesia Tahun 2014-2019.
Dalam http://sipongi.menlhk.go.id diakses pada 15
Oktober 2020.
Kurniasih. 2017. Cinta Lingkungan. Yogyakarta: Relasi Inti
Media.
Munir, Badrul. 2017. Perlawanan Budaya, Sudut Pandang
Seorang Birokrat. Mataram: Regional Institute.
Oxtora, Rendra. 2020. Cornelis Imbau Masyarakat Bercocok
Tanam di Tengah Pandemi Covid-19. Dalam
https://www.antaranews.com/berita/1474947/cornelisimbau-masyarakat-bercocok-tanam-di-tengahpandemi-covid-19 diakses pada 15 Oktober 2020
Said, Isna Nur. 2019. Kerusakan Lingkungan Hidup. Klaten:
Cempaka Putih.
Sasongko, Agung. 2019. Anjuran Rasulullah Bercocok Tanam.
Dalam
https://republika.co.id/berita/pl207g313/anjuranrasulullah--bercocok-tanam Diakses 6 Oktober 2020.
Syamsidah. 2013. Dalam Acara “Seminar Hasil Penelitian
untuk Mendukung Program Pemberdayaan Masyarakat
yang diselenggarakan oleh LIPI dan Pemerintah
Provinsi Bengkulu” diakses melalui
http://bkhh.lipi.go.id/lipi-anjurkan-penanaman-jatikepada-masyarakat-bengkulu/ Diakses pada 14
Oktober 2020
Rafly, Muhammad dkk. 2016. Muzara’ah (Perjanjian Bercocok
Tanam) Lahan Pertanian menurut Kajian Hukum Islam.
Samudra Keadilan. 2 : 220.
Wahidah,Nur. 2017. Bercocok Tanam dalam Perspektif Hadis
Nabi SAW (Suatu KajianTahlili (Skripsi). Makassar:
Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik UIN Alaudin
Makassar.
Widya, Chryssanti, Riska Andianti, dan Novita Noor Pragesari.
2019. Statistik Lingkungan Hidup Indonesia 2019.
Jakarta: Badan Pusat Statistik Indonesia.
Zed, Mustika. 2014. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.