METODOLOGI SAINS MENURUT SEYYED HOSSEIN NASHR (STUDI ATAS KRISIS EKOLOGI)
Keywords:
Kata Kunci: Metodologi, Sains, Seyyed Hussein Nashr, Ekologi.Abstract
Abstrak. Pemikiran tentang isu krisis ekologi menjadi salah satu perhatian berbagai kalangan akhir-akhir ini. Isu ini menjadi perbincangan dalam dalam kancah pemikiran di Barat dan Timur. Hal inipun tidak luput dari diskursus ilmuan muslim modern, salah satunya Syed Hussein Nashr. Ia merupakan intelektual Islam yang terkemuka dalam diskursus relasi Sains dan Agama. Namun perhatiaannya juga ia curahkan untuk membahas permasalahan-permasalah yang lain, salah satunya tentang isu ekologi. Pemikiran tokoh ini tentang ekologi berupa tawaran metodologi sains untuk mengatasi dan menanggani permasalahan ekologis perpektif Islam. Untuk itu ia menawarkan dua agenda yang harus yang harus dicermati dan dilaksananakan, yaitu merumuskan kembali nilai-nilai kearifan perenial Islam mengenai tatanan dan konsep tentang alam, hubungan alam dengan manusia, telaah kritis terhadap ilmu pengetahuan moden dan signifikasi ilmu pengetahuan dalam Islam yang merupakan hal yang integral dalam tradisi intelktual Islam. Kemudian agenda yang lainnya adalah untuk memperluas kesadaran akan ajaran syariah mengenai perlakuan etis terhadap alam dan memperluas bidang aplikasinya sesuai dengan prinsip syariah itu sendiri. Ia pun berkesimpulan bahwa problem dan krisis peradaban manusia modern tersebut dan berakar pada polusi jiwa manusia yang muncul ketika manusia barat mengambil alih peran ketuhanan di alam dengan menyingkirkan dimensi ilahi dari kehidupan. Oleh karen itu ia menekankan signifikasi religiusitas dalam upaya membangun ilmu pengetahuan.
Downloads
References
dalam Kehidupan (S. Pasaribu, Ed.). Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru. Chen, M. 1995. Agama dalam Tayangan Postmodernisme. Basis. Hatta, M. 1984. Ilmu dan Agama. Jakarta: Yayasan Ida Ayu. Hidayatullah, S. 2018. Konsep Ilmu Pengetahuan Syed Hussein Nashr: Suatu Telaah Relasi Sains dan Agama. Jurnal Filsafat, 28. Husein, H. M. 1993. Lingkungan Hidup: Masalah Pengelolaan dan Penegakan Hukumnya. Jakarta: Bumi Aksara. Idris, S. (n.d.). Islam dan Krisis Lingkungan Hidup (Perfektif Seyyed Hussein Nashr dan Ziauddin Sardar). Kemp, K. W. (n.d.). The Possibility of Conflict Between Science and Theology. Faces of Faith and Science. Leksono, K. 2003. Cosmology and The Human Endless Search for Meaning. International Confrence on Religion & Science in Post-Colonial World. Yogyakarta: Center Religious and Cross-Cultural Studies UGM and Templetion Foundation USA. Moeleman, J. H. (n.d.). Pergolakan pemikiran Keagamaan. In Ensklopedia Dunia Islam Dinamika Masa Kini. Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hoe. Petersen, R. L. 2000. Membentuk Kesetaraan dalam Konsumsi, Kependudukan, dan keberlanjutan. In Bumi yang Terdesak. Bandung: Mizan. Robert P. McIntosh. 1985. The Background of Ecology: Concept and Theory. New York: Cambridge University Press. Seyyed Hossein Nashr. 1970. Science and Civilication in Islam. New York: New American Library. Seyyed Hossein Nashr. 1978. An Introduction to Cosmological Doctrines. Great Britain: Thames and Hudson. Seyyed Hossein Nashr. 1981. Knowledge and the Sacred: Revisioning Academic Accountability. Ney York: State University ofNew York Press. Seyyed Hossein Nashr. 2003a. Antara Tuahan dan Manusia. IRCiSoD. Seyyed Hossein Nashr. 2003b. Islam: Agama, Sejarah, dan Peradaban (K. Adiwidjajaton, Ed.). Surabaya: Risalah Gusti. Soemarmoto, O. 1985. Ekologi Lingkungan Hidup & Pembangunan. Jakarta: Penerbit Djambatan. Sumatmadja, N. 1989. Studi Lingkungan Hidup. Bandung: Penerbit Alumni. Syamsuddin, A. M. 2012. Integrasi Multidimensi Agama & Sains. Yogyakarta: IRCiSoD. Zubair, A. C. 1994. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Kanisius.