Gunung Nglanggeran merupakan suatu gunung api purba yang terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun yang lalu atau yang memiliki umur tersier (Oligo-Miosen) yang berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia, yang berada pada deretan Pegunungan Baturagung. Gunung Nglanggeran memiliki batuan yang essay writer sangat khas karena didominasi oleh aglomerat dan breksi gunung api.
Gunung Nglanggeran merupakan gunung api purba yang memilikii keunikan dari segi geologi dan keanekaragaman hayatinya. Bahkan hal ini menarik minat UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), yang pada bulan Oktober 2010 meninjau kelayakan gunung ini untuk dijadikan world heritage. Sekarang ini Gunung Nglanggeran mulai ramai dikunjungi masyarakat. Konsekuensi dibukanya bukit nglanggeran sebagai tempat wisata akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Eksploitasi keindahan bukit Nglanggeran dapat meningkatkan perekonomian dan pembangunan di wilayah tersebut. Aspek negatifnya bagi ekosistem Nglanggeran adalah kerusakan lingkungan akibat eksploitasi yang berlebihan.
Konservasi Gunung Nglanggeran memiliki nilai yang sangat penting. Kesinambungan sebagai tempat wisata sekalipun sangat bergantung pada kelestarian alam Gunung tersebut. Lingkungan yang sudah rusak tidak akan menarik minat wisatawan. Lebih penting daripada itu semua, kelestarian alam adalah sesuatu yang harus dijaga. Keanekaragaman hayati yang ada adalah bahan sumber daya yang tak ternilai, yang berguna bagi pengembangan ilmu dasar maupun ilmu terapan.
Usaha konservasi lingkungan perlu dilakukan untuk menjaga kelestarian Gunung Nglanggeran. Konservasi sangat dipengaruhi oleh aspek kebijakan pembangunan, peraturan, dan perilaku masyarakat setempat maupun pengunjung. Upaya konservasi merupakan bidang multidisipliner yang melibatkkan berbagai bidang ilmu seperti taksonomi, ekologi, sosiologi dan ilmu-ilmu lainnya. Konservasi yang tepat dapat berjalan bila keanekaragaman yang akan dikonservasi terdata. Keagaman jenis flora dan fauna didaerah Nglanggeran ini masih sangat minim, sehingga untuk mengkonservasinya itu perlu mendata jenis keragamannya. Eksplorasi keragaman vegetasi dikawasan ini perlu dilakukan untuk mendapatkan informasi data flora dan fauna. Data ini diperlukan untuk dalam penentuan kebijakan pembangunan oleh pemerintah setempat maupun departemen yang terkait seperti departemen pariwisata atau departemen kehutanan.
Meninjau semua tersebut di atas, Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta bekerjasama dengan Program Magang beserta Dewan Mahasiswa (DEMA) Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga menyelenggarakan Seminar Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat antara UIN Sunan Kalijaga dengan Kabupaten Gunung Kidul, dengan chiefessays.net mengusung tema “Pengembangan Potensi Wisata Gunung Api Purba Nglanggeran dalam Perspektif Sosial-Budaya dan Akademik.”
Keynote Speakers
Kami panitia Seminar Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga mengundang seluruh civitas akademika dan masyarakat umum untuk dapat berpartisipasi dalam seminar ini, yang akan diselenggarakan hari Senin, 16 April 2018 mulai pukul 08.00 WIB bertempat di Ruang Teatrikal Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga.
Format Registrasi Peserta:
Kirim WA/SMS dengan format NamaPeserta_NamaInstansi_Email_NoHP
kirim ke nomor Kontak Person di bawah ini.
Sekretariat
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Jl. Marsda Adisucipto 1 Yogyakarta 55281, Indonesia
Kontak Person: +62-857-0266-0745 (Wanda) | +62-856-2645-222 (Ahmad)
Keynote Speakers
A. Hary Sukmono, S.T.
Sekretaris Dinas Pariwisata
Kabupaten Gunung Kidul.
Dr. Widodo, S.Pd., M.Pd.
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sugeng Handoko, S.T.
Pengelola Desa Wisata Nglanggeran.
Dr. Suhada, M.Hum.
LPPM UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Seminar Kerjasama dan Pengabdian Masyarakat UIN Sunan Kalijaga - Kabupaten Gunung Kidul Organized by:
